12.

23.9K 2.4K 0
                                    

•Selamat Membaca•
~part 12~


Cahaya matahari pagi diam-diam menyelinap dalam kamar melalui celah jendela dan menyilaukan mataku membuat aku terbangun.

Arthur tidur disampingku sambil memeluk erat tubuhku.

Aku menatap wajah polosnya dengan seribu tanda tanya. Tanganku menyentuh lurus wajahnya dari kening hingga dagu. lembut,batinku.

"Aku tahu bahwa aku sangat tampan sayang"

"Aishh kau menipuku"

"Sentuhanmu membangunkan aku." dengan tertawa geli

"Sudah lepaskan aku, aku mau mandi."

"Tidak, sebentar lagi" jawab Arthur sambil mengeratkan pelukannya.

"Maaf mengganggu Alpha, jika Alpha sudah bangun kami sudah menunggu diruang kerja." mindlink Jake

"Hah mereka mengganggu saja" sambil melepaskan pelukannya, Arthur bangkit dari tempat tidur.

"Kau mandi lah, aku akan mandi dikamar lain." lanjutnya.

Aku hanya terdiam dan melihat kearah punggung nya yang perlahan menjauhiku.

Di Selat Drake

"Kapan kau akan becus melakukan sesuatu Aaron?" tanya Felix sang Raja Demon sambil memijat kasar pelipis matanya.

"Maafkan hamba yang mulia." Jawab Aaron dengan gemetar.

"Kita harus menyusun rencana, sudah pasti si Alpha sialan itu akan melakukan penobatan pada Luna nya bukan? Saat itu kita bunuh perempuan jalang itu."

"Kau culik lah beberapa istri dan anak dari para pekerja di istana agar mereka bersedia berkhianat pada kerajaannya." Lanjut Felix.

"Baik yang mulia.."

Aaron pergi meninggalkan selat drake dan menjalankan perintah Raja nya itu.


Ruang Kerja.
.

"Ada masalah apa?"

Dean,Jake, dan Alex membungkuk memberi hormat. Arthur duduk dikursinya.

"Banyak anak-anak dan perempuan yang hilang di beberapa Pack Alpha" ucap Dean.

"Terutama di Drake Moon Pack, karena pack itu dekat dengan Selat Drake tempat iblis itu tinggal, setiap hari makin banyak penculikan dan pemerkosaan" tambah Jake.

"Para iblis sialan itu tidak berhentinya membuat ulah" jawab Arthur sambil memijat kasar kening nya.

"Perintahkan beta dari Drake Moon Pack untuk mengungsikan para perempuan kedaerah kita disebelah selatan. Disana masih ada lahan kosong."

"Turunkan 100 warrior untuk membantu mereka bebenah dan membangun rumah." Lanjut Arthur.

"Baik Alpha.." sahut Dean,Jake dan Alex.

Mereka bertiga pergi menuju Drake Moon Pack sedangkan Arthur menuju ruang makan.

•••••••

"Ada apa anak ku? Pagi-pagi mukamu sangat kusut" tanya Queen Freya.

Arthur diam beberapa detik sambil menatapku, aku bingung dengan tatapan itu, tatapan seperti takut kehilangan.

Queen seperti mengerti maksud dari tatapan anaknya dan tidak menanyakan kembali atau menunggu jawaban dari Arthur.

Aku,Arthur,Queen dan Bella menikmati sarapan dengan tenang.

•••••••

"Arthur" panggilku sambil mengejarnya.

"Bolehkah aku keluar istana?"

"Tidak"

"Kenapa?"

"Tidak aman. Kau didalam saja."

"Aku bosan"

"Memangnya kau ingin kemana? Kau bisa pergi bersama Bella"

"Bella ada urusan dengan Queen. Bibi Lisa pernah berkata padaku bahwa ada laut mati namun sejak aku tenggelam disana laut itu menjadi indah, aku ingin melihat laut itu Arthur. Bibi selalu melarangku."

"Jika bibimu saja melarangmu, menurutmu apakah aku akan menyetujui?"

"Sudahlah, banyak hal yang bisa kau lakukan didalam istana. Aku harus pergi" lanjut Arthur sambil mencium keningku dan pergi meninggalkanku.

Aku bingung harus melakukan apa, aku berjalan-jalan keliling istana dan berhenti ditempat berlatih.
Semua warrior yang ada disana membungkuk hormat padaku.

"Aku ingin mengasah skill memanahku" gumamku.

"Hei kamu"

"S-saya Luna?" tanya salah satu warrior yang aku tunjuk.

"Iya, namamu siapa?"

"Nama saya Rick, Luna"

"Baiklah Rick, apakah disini ada alat memanah?

"Ada Luna, sebentar akan saya ambilkan."

Aku memulai latihanku, ternyata kemampuan memanah ku masih sangat bagus dan cepat.

"Anda hebat dalam memanah Luna."

"Terimakasih Rick, aku memang sangat menyukai memanah."

Hari ini ku habiskan untuk berlatih ditemani oleh Rick, dia adalah warrior kelas A yang dipercaya oleh Arthur dan dia orang yang baik serta ramah.

Dia memberitahukan aku tentang semua jenis perkelahian yang Alpha mereka terapkan dalam peperangan.

Dia juga menceritakan bagaimana Alpha mereka jika dimedan perang.
Aku cukup kaget mendengar tentang Arthur jika berada di medan perang. Dia bagai iblis yang haus darah, ambisi dan keganasannya tidak bisa dikontrol saat Alan mengambil alih penuh.

Bahkan tidak bisa membedakan mana lawan dan mana kawan.

••••••

Mysterious MateWhere stories live. Discover now