11.

23.8K 2.5K 19
                                    

•Selamat Membaca•
~part 11~


Tidak terasa langit sudah mulai gelap.
Aku menuju kamarku dan bergegas untuk mandi, aku membaringkan badanku kedalam bathtub dan merasa nyaman dengan air hangat ini.

Selesai mandi aku langsung berpakaian dan keluar dari walk in closet, saat aku membuka pintu, aku melihat Arthur didalam kamarku dan tidak mengenakan bajunya.

Aku yang kaget dengan hal itu langsung membalik kan badan ku..

"Apa yang kau lakukan disini Arthur? Cepat pakai bajumu dan keluarlah"

"Sebenarnya ini adalah kamarku sayang" ucap Arthur sedikit menggodaku.

"Baiklah aku yang akan keluar"

Aku membalikan badanku dan menunduk agar tidak melihat badan Arthur, sebenarnya sayang sekali jika tidak menengok pada badan sixpack itu.

Aku mempercepat jalanku menuju pintu, namun Arthur menghalangiku tepat didepanku.
Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku, dia menarik pinggangku dan membuat dada kami saling menempel.

"Lepaskan aku Arthur" ucapku sambil mendorong nya namun sia-sia.

"Apakah kau akan berusaha untuk mencintaiku Nayra?" Aku menoleh ke wajahnya yang sedikit terlihat memelas itu.

"Aku akan melakukan apapun untuk membuatmu bahagia, aku akan menjagamu sampai titik darah terakhirku, aku sudah lama menunggumu, aku sangat mencintaimu sayang, aku harap kau bisa mencintaiku juga." Jelas lembut Arthur sambil mengecup keningku.

Disetiap sentuhan Arthur kepadaku itu seperti sengatan listrik yang membuat jantungku berdebar kencang seperti sekarang ini.

Aku harus menjawab apa? Mulutku seperti membisu, aku tidak tahu harus membalas apa pada perkataannya.

Arthur langsung memelukku, nafasnya yang hangay dileherku membuatku merasa nyaman, tiba-tiba Arthur mengecup leherku.

Tangan Arthur yang sedari tadi berada dipinggang berpindah memegang pipiku dia menempelkan bibirnya ke bibirku, aku berusaha memejamkan mataku.

Setelah beberapa detik Arthur mulai melumat lembut bibir bawahku, saat aku berusaha membuka mulut untuk mengambil napas, Arthur langsung memperdalam ciuman nya, mengabsen setiap gigi dan lidahku, tangan kirinya yang menggenggam erat pinggangku dan tangan kanan nya yang mendorong leher ku agar kepalaku terus memperdalam itu.

Tapi entah kenap aku menikmati itu.
Bodoh, dimana rasa malu ku..

Setelah aku merasa bahwa ciuman ini semakin memanas, aku berusaha mendorong tubuh Arthur, sebenarnya itu tidak mengefek.

Namun aku rasa Arthur tahu dan dia melepaskanku lalu mengusap bibir bawahku yang sudah lumayan bengkak. Nafas yang memburu rasanya jantungku hampir keluar dari tubuhku.

"Tidurlah ini sudah malam.."

Tanpa membalas perkataan Arthur aku langsung melenyapkan badanku didalam selimut karena malu.

Arthur tertawa geli melihat tingkah ku.
Rasa kantuk menyelimuti diriku, mataku yang semakin memberat perlahan mulai menutup dan terlelap.

Arthur baru saja keluar dari kamar mandi langsung menatapku dan membaringkan tubuhnya disamping ku, tangan nya yang berotot memeluk badan ku.

•••••

Mysterious MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang