17.

20.3K 2.1K 4
                                    

•Selamat Membaca•
~part 17~



Di dalam kamar tempat Nayra dirawat, terduduk Arthur tepat dibangku samping ranjang. Pria itu memperharikan raut wayah gadis yang ia cintai itu, 'Kapan dia akan bangun Arthur?' Alan yang sedari tadi melontarkan pertanyaan yang sama kepada Arthur, namun Arthur enggan untuk menjawab pertanyaan serigalanya itu.

Pasalnya ia juga tidak tahu kapan Nayra akan bangun dari tidur pulasnya.

Tok
Tok
Tok

Suara ketukan pintu, tabib yang menangani Nayra adalah tabib kerajaan turun menurun, tabib ini juga menguasai ilmu sihir yang tak kalah hebat dari bangsa penyihir, "Permisi Alpha," ucapnya sambil memasuki ruangan.

Arthur hanya menoleh sekilas lalu kembali menatap gadis dihadapannya.

"Kenapa dia belum juga sadar?! Kau bilang dia tidak apa-apa? Ini sudah hampir dua hari dan dia masih belum sadar juga?!" Arthur melempar tatapan dingin dan tajamnya pada tabib itu.

Tabib itu menelan salivanya dengan susah payah, "itu yang akan saya jelaskan Alpha" dengan rasa takut tabib itu menjawab pertanyaan Alpha nya.

Mereka berjalan menuju depan pintu kamar.
"Ada tiga darah yang saya temukan didalam tubuh Luna," ucapan tabib itu sentak membuat Arthur sampai membulatkan matanya.

"Apa maksudmu?"

"Pertama, ada darah manusia. Kedua, ada darah dari bangsa Elf, dan yang ketiga saya tidak yakin tapi saya menemukan sel darah putih yang lumayan banyak pada tubuh Luna. Memang manusia memiliki sel darah putih namun, yang dimiliki Luna sangat berbeda, darah itu bahkan yang menyembuhkan luka pada lengan Luna, dan darah itu mengalir di semua helai rambut Luna, itu sebabnya warna rambut Luna berubah. Anda tahu jelas bahwa tidak ada didunia immortal yang memiliki sel darah putih, darah putih adalah lambang para Dewa Dewi." Jelas tabib itu dengan detail.

"Lalu menurutmu dia apa?"

"Luna tidak bisa dikatakan seorang Elf ataupun manusia karena darah putih itu mendominasi. Hanya waktu yang bisa mengungkapkan siapa Luna Alpha. Untuk kapan Luna bangun, saya tidak tahu Alpha karena sepertinya Luna sedang berada dibawah alam lain."

"Baiklah kau bisa pergi." Jawab Arthur.

.

•••••

POV Nayra (dialam bawah sadarnya)
.

Aku berada diruangan hampa berwarna putih, aku melihat seorang gadis sekitar umur 20 tahun, dia tidak nampak seperti manusia karena telinganya berbeda dari kebanyakan manusia lainnya.

Dia menangisi seorang pria paruh baya, aku berusaha mendekati gadis itu, lalu tiba-tiba ruangan hampa itu berubah menjadi pedesaan yang sedang porak poranda.

Aku melihat banyak makhluk bersayap yang memiliki tanduk dikepala mereka. wujud mereka seperti iblis,batinku.

Banyak rumah terbakar, orang-orang berlarian menyelamatkan diri namun sia-sia, para makhluk itu menangkap dan membunuh mereka semua, "HAHAHAHA BAWA SEMUA GADIS ITU KEPADAKU" suara yang kencang dan menggelegar itu membuatku menoleh kearah suara.

Aku rasa makhluk yang satu ini adalah pemimpinnya, batinku sambil memandangi makhluk itu.

Aku menoleh kembali pada gadis dihadapanku, seorang wanita tua menarik tangannya dan membawanya berlari masuk kedalam hutan.

Aku mengikuti mereka dan berhenti ketika melihat wanita tua itu seperti membaca mantra lalu memegang kearah batang pohon besar.

"Aku seperti pernah melihat pohon ini" gumamku sambil memperhatikan pohon besar itu.

Sebuah lubang dengan cahaya terbuka begitu saja, wanita tua itu menarik lengan sang gadis dan masuk kedalam batang pohon.

Aku tidak ikut masuk kesana, tapi entah kenapa tubuhku seperti tertarik hingga aku berada disebuah kota kecil. Aku melihat gadis dan wanita tua itu keluar dari sebuah rumah, dengan raut wajah bahagia seakan tidak ada yang pernah terjadi.

Tubuhku seperti tertarik kembali, ini masih rumah yang sama,namun pada sore hari. Aku melihat gadis itu sedang berbincang bersama laki-laki lalu memasuki rumah itu.

Tubuhku kembali tertarik, aku berada dirumah sakit tepat berdiri disebuah kamar dengan nomor 1009. seperti tanggal lahirku, batinku lalu memasuki ruangan itu.

Aku tersentak kaget setelah melihat gadis itu kini sudah menjadi seorang ibu. Terlihat dia sedang menggendong bayi mungil dalam pelukannya.

"Layla," ucap seseorang dari arah belakang, itu adalah wanita tua waktu itu, seperti aku adalah roh, wanita itu menembus tubuhku begitu saja.

Saat wanita itu memalingkan wajahnya kepada wanita tua yang memanggil namanya, sontak aku kaget, ternyata yang ia gendong adalah mendiang ibuku.

Tubuhku seperti terdorong kuat hingga membuatku terpental kebelakang, aku kembali ke ruang hampa putih itu.

Aku melihat ibuku, dia tersenyum kearahku, aku berlari mendekatinya dan memeluknya.

"Ibu aku sangat merindukanmu" ucapku dengan lirih dan berderai air mata.

"Ibu juga sangat merindukanmu nak" jawabnya sambil tersenyum tulus dan melepaskan pelukanku.

"Kau sudah lihat kilas memori tadi? Wanita tua itu adalah buyut mu, buyutmu menyelamatkan nenekmu dari serangan bangsa demon pada desa elf 63 tahun silam. Sakit hati dan dendam nenekmu membuatnya untuk memilih jalan bertapa di sebuah Gua berharap moon goddess mendengarnya."

"Saat aku di lahirkan itulah hari terakhir nenekmu melihat ibunya, karena buyutmu kembali ke dunia immortal. Tentu saja kakekmu sudah mengetahui siapa jati diri istri dan ibu mertuanya itu, dengan ketulusan hati dia menerima mereka dan menutup rapat rahasia itu. Saat aku beranjak dewasa dan bertemu dengan ayahmu, lalu menikah dengannya, nenekmu mendatangiku dalam mimpi dan berkata bahwa anakku kelak yang akan membalaskan dendamnya karena moon goddess sudah memberi anugrah itu."

"Tepat saat aku melahirkanmu, aku kaget dengan rambutmu yang terlahir berwarna putih, di dunia manusia kau dianggap manusia Albino, tapi aku dan ayahmu sudah tahu bahwa saat kau menghirup nafas pertamamu didunia, saat itu moon goddess telah bersemanyam dalam tubuhmu. Aku pikir rambutmu akan terus memutih, namun setelah umurmu 1 minggu rambutmu berubah menjadi pirang." Jelas ibu padaku.

Penjelasan yang ibu berikan jelas membuatku bingung, namun aku tidak terlalu mengidahkan pernyataannya, karena aku benar-benar sangat merindukannya, aku kembali memeluk ibuku.

"Kenapa ibu dan ayah terlalu cepat meninggalkanku? Bibi menyiksaku ibu" pelukku dengan isak tangis.

Ibu kembali melepaskan pelukanku secara perlahan dan menatapku dengan serius.

"Aku tau apa yang adik ayahmu itu lakukan padamu nak, tapi ibu yakin kau adalah gadis yang kuat, diwaktu yang tepat moon goddess akan mengambil alih tubuhmu dan mengunci para bangsa demon dari dunia immortal, karena mereka sudah banyak membuat kesalahan fatal didunia ini. Penyebab keluarga kita musnah juga akibat para iblis itu. Aku tahu kau sekarang memiliki keluarga yang menyayangimu kan? Kau memiliki ibu seperti Queen Freya, adik seperti Bella dan kekasih seperti Arthur, kau harus kembali nak, kembalilah kepada mereka, mereka sangat khawatir padamu."

Perlahan ibu seperti melayang mundur menjauhiku dengan senyuman penuh arti, aku berusaha mengejarnya namun tiba-tiba aku terjatuh kedalam lubang.

.

"Aakhh!!" Aku membuka mata begitu saja dengan nafas yang terengah-engah hingga Arthur,Queen dan Bella tersentak kaget melihatku yang tiba-tiba membuka mata dengan lebar.

"Sayang!!kau tidak apa-apa?" Tanya Arthur dengan raut wajah yang sangat khawatir.

••••••

Mysterious MateWhere stories live. Discover now