PART 18

9.6K 1.4K 39
                                    

"Apa maksud nya?"tanya Jayden meminta penjelasan pada Natha setelah menyebutkan nama Willy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Apa maksud nya?"tanya Jayden meminta penjelasan pada Natha setelah menyebutkan nama Willy.

"Ah bukan apa-apa kak Jay..kita urus pintu nanti dan sekarang kita urus bom nya dulu"ucap Natha mengalihkan topik tadi.

Jayden pun setuju dan tidak memikirkan itu dulu lalu Jayden membuka kotak itu yang didalamnya ada bom dan setumpuk bukti dari misi ini.

"Sial.. bom ini sudah akan otomatis meledak kurang lebih 1 menit 30 detik dan tidak bisa dibatalkan"frustasi Jayden.

Natha yang mendengar itu melotot dan sedikit panik." Sistem gak ada cara gitu buat berhentiin bomnya?"

"Tuan bom itu mustahil untuk dijinakkan karena tidak ada kabel nya.. mending kalian segera keluar dan pergi dari sini tuan"

Natha yang mendengar itu pun tidak ada pilihan lain.
"Kak jay kita bawa aja buktinya dan segera cari cara biar kita bisa keluar dari sini"

Jayden menatap Natha dan kemudian melihat kembali bom yang waktunya tersisa sudah 59 detik.

"Iya kita harus keluar"ucap Jayden dan segera mengambil bukti itu dan berlari menuju pintu dengan menggandeng tangan Natha.

Diluar bar terlihat seseorang tersenyum puas dan tak lama seorang wanita dengan topi dan masker menepuk pundaknya.

"Malam ini bakal ada pesta kembang api"ucap wanita itu .

"Benar.. mereka pantas mati"balas seseorang yang tersenyum senang dan mereka berbalik meninggalkan bar terlihat mereka berdua adalah Willy dan Gladis, tidak jauh setelah mereka meninggalkan tempat itu terdengar ledakan hebat tempat bar itu meledak karena bom.

Boom

Duar

***

Ditempat lain, tepatnya dimarkas ZYREX.

"Bos kenapa kita dikumpulin kayak gini?apa ada sesuatu yang harus dibahas?"tanya anak buah Kenan bernama Zito.

"Iya benar hari ini ada hal yang harus kita diskusikan.. karena GORGEOUS malam ini bakal menyerbu"jawab Kenan membuat semua orang disana ricuh.

"Memang nya ada apa mereka nyerang kita?bahkan kita gak nyari masalah?"tanya Wiwin salah satu wakil pasukan yang ditugaskan Kenan untuk ambil alih.

"Memang kita tidak ada masalah..tapi ada orang yang mengaduh domba kita agar saling menyerang"jawan Kenan membuat mereka berfikir kembali.

"iya karena kita sudah lama tidak berperang sama GORGEOUS karena kita sudah berdamai 3 tahun yang lalu"ucap Zito membuat semuanya mengiyakan.

"Terus kita harus Apa?"tanya Wiwin yang melihat kearah Kenan yang sedang duduk disofa dengan kaki satu melipat dengan pose tangan didagu berfikir sedang mencari solusi.

"Kita jangan serang dulu, sebelum mereka menyerang seperti nya aku harus mengobrol dulu dengan Ketua GORGEOUS"jawab Kenan.

"Kenapa?apa memang bisa dinegosiasikan tentang serangan malam ini bos?"tanya salah satu anak buah Kenan.

"Bisa.. mereka juga tidak akan langsung menyerang, tapi "jawab Kenan dan menjeda ucapannya "Kita juga berjaga-jaga pasukan utama untuk siap siaga"setelah mengucapkan itu Kenan berdiri dan berjalan keluar dari ruangan itu menuju balkon yang ada dilantai 2 sekarang.

"Heh..ingin bermain cantik tapi tidak elegan"ucap Kenan dengan senyum remeh.

***

Selama perjalanan 1 jam menuju markas ZYREX, akhir nya GORGEOUS sampai disana dengan pasukan total 250 orang berpakaian serba hitam dan sebuah pistol dan pisau dipinggir saku celana.

Sebuah mobil hitam paling depan yang memimpin pun berhenti di gerbang luar milik markas yang sudah terbuka lebar pun masuk dengan mobil dan motor sport banyak.

Setelah semua masuk, pintu mobil tadi terbuka dengan seorang pria tampan dengan pakaian serba hitam membuat aura dingin dan kejamnya menyeruak keluar.

Pesona nya tidak bisa diragukan lagi, Lorenzo keluar dengan cool.

"Bos.. seperti nya mereka sudah menunggu didalam"ucap Marco dengan gaya sok cool mengibaskan poni rambutnya kebelakang.

"Benar.. mereka seperti mengundang kita bukan untuk menyerang balik seperti yang aku harapkan iya gak roy"ucap Yudi pada Roy dengan tangan menyender di pundak Roy.

"Lepas.."balas Roy cuek dengan berusaha menyingkirkan tangan kotor milik Yudi.

"Yah kenapa sih..Aa' Roy emosi mulu sama eneng Yudi"ucap Yudi yang suka sekali mengoda Roy bahkan sudah sering ditonjok pun tidak pernah kapok.

"Hoekk.. eneng Yudi jangan bikin bang Roy marah ntar tidur diluar mampus"ucap Marco membuat Yudi setuju dan mereka berdua bersatu mengoda Roy.

Roy menatap malas dengan tangan yang siap melipat lengan baju tak lama.

Bugh

Bugh

Sebuah bogeman mereka berdua dapat.

"Akhhh...Aa' Roy Jahattt"teriak Yudi kesakitan.

"Maaf tidak peduli"balas Roy yang berjalan mendekat ke Lorenzo dan berkata.

"Kita masuk sekarang"ucap Roy dan diangguki Lorenzo.

"Hmm"mereka semua masuk dan disambut oleh ZYREX, terlihat Kenan duduk di tengah dan anak buahnya yang berjejer rapi mengelilinginya.

"Selamat datang di ZYREX, GORGEOUS"ucap Kenan lantang.

Lorenzo berjalan dengan wibawanya di depan dan diikuti yang lain dibelakang.
"Kita kesini dengan damai dan tidak akan memicu pertengkaran"ucap Lorenzo yang melihat sedikit anak ZYREX yang bereaksi memasang kuda-kuda untuk menyerang.

Tangan Kenan mengangkat ke udara untuk menyuruh mereka tetap tenang.
"Baik.. apa kau juga berfikir seperti itu Lorenzo"ucap Kenan dengan mimik mengatakan jika semua terjadi sudah direncanakan seseorang.

"Kita diskusikan dengan tenang"balas Lorenzo dan kedua ketua Mafia itu pun membicarakan semua kejadian dengan damai tanpa ada yang berselisih.

Selama 2 jam mereka membincangkan masalah yang terjadi akhirnya mendapatkan titik terang dengan kejadian itu.

"Kita ikuti saja permainan nya, dan menyebarkan rumor jika ZYREX dan GORGEOUS mengibarkan bendera perang lagi"putus Kenan dengan ide yang ada di kepala nya.

"Baik tidak buruk juga"balas Lorenzo menyetujui nya.

Sampai tak lama terdengar sebuah notifikasi handphone milik Lorenzo di saku, Lorenzo pun mengambil nya dari saku dan melihat nya. Setelah melihat isi pesan itu membuat tangan nya gemetar.

"Tidak mungkin...Natha"ucap Enzo dengan akhir lirih dengan wajah pucat seketika.

Natha"ucap Enzo dengan akhir lirih dengan wajah pucat seketika

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
JADI FIGURAN TERUS Where stories live. Discover now