PART 24

8.8K 1.1K 143
                                    

Seorang anak perempuan berusia 7 tahun sedang berlarian di sebuah taman dengan balon ditangan kirinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang anak perempuan berusia 7 tahun sedang berlarian di sebuah taman dengan balon ditangan kirinya.

"Huwaaa"

Anak perempuan itu menangis ketika balon berbentuk katak miliknya terlepas dari genggaman ditangan nya.

Tak lama dari arah belakang anak laki-laki dengan seumurannya menghampiri anak perempuan tadi.

"Kenapa?kok nangis?"tanya anak laki-laki itu dengan polos.

"Itu balon nya terbang"anak perempuan tadi berkata dengan menunjuk balon katak berwarna hijau yang terbang di langit biru siang hari.

"Kan aku tadi bilang buat ikat di tangan biar gak lepas"atas dasar jawaban anak laki-laki yang tidak mengerti perasaan anak perempuan tadi membuat nya kesal.

"Mana ada balon di ikat di tangan Ken"

Teriak anak perempuan itu dengan kesal mengembung kan pipi nya air mata yang siap terjun lagi.

"Jangan nangis, nanti katak nya turun lagi kalo hujan"ucap serius anak laki-laki itu yang mampu membuat anak perempuan tadi yang siap menangis menjadi percaya oleh perkataan nya.

"Beneran turun sendiri?"tanya nya dengan polos.

"Hmm.. kata mama kalo katak kan suka hujan nanti pulang kok"jawabnya dengan muka serius dan polos.

"Emm.. yaudah nanti kalo hujan turun kita kesini lagi janji?"ucap anak perempuan tadi dengan mengulurkan jari Kelingkingnya untuk membuat janji.

"Emm.. aku janji nanti kita ambil katak nya"

Sesuai perkataan nya selama beberapa hari menunggu hujan turun dua orang yang sekarang berdiri di taman dengan melihat sekeliling mereka menunggu balon katak untuk pulang.

"Huuu...ke-kenapa balon nya belum ada?"tanya anak laki-laki itu yang tengah kedinginan.

"Yah gak tau.. kenapa nanya Rara .."jawab anak perempuan itu yang mereka sekarang berteduh di tempat mainan yang ada di taman berbentuk bulat.

"Huhuhhu.... Dingin"anak laki-laki tadi terlihat menggigil.

Melihat kesamping anak perempuan tadi menghela nafas dan mendekat untuk memeluk anak laki-laki tadi yang kedinginan.

"Huh? Rara?"anak laki-laki tadi menatap polos karena dirinya berada dipelukan sahabat kecilnya.

"Jangan banyak tanya, kata mama juga kalo kita kedinginan itu.. obatnya sebuah pelukan"balas anak perempuan itu dengan membuang muka nya malu untuk menatap anak laki-laki tadi.

Keduanya menikmati pelukan itu selama hujan turun dengan harapan balon nya kembali, tetapi hingga hujan berhenti tidak ada satu pun balon yang ada malah mereka berdua telah tertidur pulas dengan berpelukan hingga sore hari barulah ditemukan oleh keluarga mereka masing-masing dan setelah itu Lorenzo tidak pernah bertemu Rara, hanya bisa bertukar surat karena Rara sakit dan harus pergi keluar negeri, sejak itu semua sifat Lorenzo menjadi dingin dan tidak berperasaan karena terpisahkan oleh sahabat terbaiknya saat kecil.

JADI FIGURAN TERUS Where stories live. Discover now