Chapter 22 - Miss You

4.3K 534 84
                                    

"Ok, lalu apalagi yang ingin kau laporkan," tanya sang pemimpin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ok, lalu apalagi yang ingin kau laporkan," tanya sang pemimpin.

"Taehyung....masih belum ditemukan!" ucap Jimin pelan. Jimin langsung duduk menurunkan tangannya menatap sang kapten. "Apa tim lain belum juga menemukan keberadaan Taehyung?" tanyanya.

"Tidak, sama seperti kami berusaha di sini, tim Beta pun belum menemukannya. Boleh aku bertanya, apa dia memiliki musuh sebelumnya? Aku rasa, orang ini sudah membuntutinya sejak lama, bahkan dia sangat tahu gerak gerik Taehyung," jelas orang itu.

"Sepertinya tidak ada, Kapten. Taehyung terlewat dingin jika harus ikut campur urusan orang lain," imbuh Jimin.

Sejenak mereka berbincang, untuk membahas strategi mengingat Namjoon sedang terluka dan Taehyung masih belum di temukan. Taehyung, sang pemimpin tim Alpha tiba-tiba saja menghilang sehari setelah mereka sampai di tempat itu. Memang, saat sampai keadaan daerah itu tengah rusuh. Baru saja sampai, dua ranjau meledak, belum lagi baku tempak penduduk setempat dengan daerah di dekatnya. Hingga saat Taehyung tampak membantu seorang wanita tua, di tengah kerumunan dan kekacauan itu, dia belum kembali ke markasnya. Dan ini adalah hari ketiga Taehyung menghilang. Dan entah berapa kali, ponselnya bergetar karena Jungkook selalu mengiriminya pesan, meskipun Taehyung tidak pernah membaca bahkan membalasnya.

SGH Hospital, Seoul...

Jungkook tampak menatap layar ponselnya, dia terlihat sangat cemas, sudah tiga hari Taehyung tak memberikan kabar padanya, meskipun hanya pesan singkat. Menelepon kekasihnya, namun tidak ada respon sedikit pun. Perasaan Jungkook tidak enak, bahkan dia pun bertanya pada Seokjin nomor ponsel Namjoon untuk bertanya keadaan Taehyung, namun kekasih Seokjin itu hanya menjawab Taehyung sedang sangat sibuk dan belum sempat. Dan Jungkook tentu saja tidak semudah itu percaya padanya, dia juga bertanya pada Jimin, dan mendapatkan jawaban yang sama.

"Dadd...kau baik-baik saja, bukan? Apa di sana sangat sibuk, hingga kau tidak sempat membaca pesanku? Apa daerah di sana sangat berbahaya? Aku sangat cemas," monolog Jungkook menatap foto Taehyung dalam layar ponselnya, mengusapnya sejenak. "Bunny rindu, dadd...sejak daddy pergi, daddy bahkan belum memberi kabar pada bunny. Apa yang terjadi, daddy?" Jungkook menjatuhkan kepalanya di atas meja. Menghela napasnya pelan, hingga tanpa sadar sepasang manik doe itu berembun. "Bunny rindu daddy...sangat rindu..." lirihnya.

Setelah beberapa saat, terdengar pintu ruangan Jungkook diketuk seseorang dari luar, setelah memberi jawaban, muncul sosok yang sebenarnya tidak ingin dia lihat saat ini. Entahlah, sepertinya sangat malas, dan muak melihat sosok itu di hadapannya. Jungkook bangkit dari kursi kebesarannya dan menghampiri sosok itu.

"Untuk apa kau datang? Aku bahkan tidak memintamu datang, dan sepertinya kita tidak ada urusan penting," ucap Jungkook datar menatap sosok itu.

LOVE VIRUSWhere stories live. Discover now