23

2.9K 487 81
                                    

Haloooo, Kalo kalian suka sama cerita aku tolong Vote dan Komen yaa, supaya aku semangat buat nulis dan update- Diii🐰🐰🐰

.

.

.

.

Sorry for typo

.

.

.

.

Hope you like it😊😊😊

.

.

.

.

.

.

.



"Mas kita tidak bisa seperti ini terus menerus" Ucap Widuri pada Yudistia.

"Widuri, jangan mulai. Kita bicarakan ini semua nanti di rumah" Ucap Yudistia.

Saat ini mereka sedang berada di mobil menuju perjalanan ke kediaman mereka setelah melakukan perjalanan bisnis dari luar kota.

"Keluarga kita bisa hancur Mas" Ucap Widuri dengan nada suara yang bergetar.

"Lalu kita harus seperti apa?" Tanya Yudistia mulai jengah dengan ucapan istrinya.

"Kita harus mengatakan yang sebenarnya kepada anak-anak kita kalau Gemma sebenarnya mengidap penyakit Thalasemia? Setelah itu anak kita pasti akan mengerti dan paham begitu saja?" Ucap Yudistia bertanya balik pada Widuri.

"Lalu keadaannya akan tiba-tiba baik-baik saja, begitu?" Ucap Yudistia kembali.

Widuri hanya terdiam menatap manik tajam milik sang suami. Lelehan bening yang sedari tadi coba ia tahan akhirnya menuruni pipi tirusnya.

Yudistia mencoba menekan emosinya. Pikirannya sungguh sangat kusut karena pekerjaan dan keluarganya, belum lagi ditambah dengan Widuri yang sedari tadi terus mendesak dirinya untuk menceritakan keadaan Gemma kepada putri-putrinya yang lain.

"Tidak semudah itu Widuri" Lirih Yudistia.

"Kalau kita tidak segera memberitahu anak-anak kita bagaimana Mas? Gemma bahkan tidak tau penyakitnya sendiri. Kita sudah terlalu sering melukai anak-anak kita" Ucap Widuri terisak.

Jauh didalam lubuk hatinya Widuri merasa bersalah kepada putri-putrinya. Apalagi membiarkan Gemma tidak mengetahui apa yang sedang gadis itu alami.

"Tidak Widuri, belum tentu anak-anak kita bisa paham. Memangnya dengan kita memberitahu mereka semuanya, anak-anak kita akan berubah memaklumi kenapa kita lebih perhatian kepada Gemma? Tidak Widuri. Anak-anak kita sudah terlanjur membenci Gemma, mau kita berbicara seperti apa mereka juga sudah memupuk kebencian untuk Gemma" Ucap Yudistia.

"Terus kita biarkan Gemma untuk tidak pernah tahu apa penyakitnya? Kalau suatu saat Gemma pergi bagaimana Mas? Gemma pergi tanpa tahu apa penyakitnya, Gemma pergi tanpa pernah merasakan kehangatan pelukan saudara-saudaranya?" Ucap Widuri tidak kalah jengahnya.

Satu hal yang selalu menghantui Widuri, ia takut jika suatu saat Tuhan memanggil Gemma. Jika sampai di hari itu Gemma tidak mengetahui penyakitnya, Widuri akan menjadi orangtua yang paling gagal di dunia ini.

COMPLICATED [NCT GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang