43

2.6K 402 72
                                    

Haloooo, Kalo kalian suka sama cerita aku tolong Vote dan Komen yaa, supaya aku semangat buat nulis dan update- Diii🐰🐰🐰

.

.

.

.

Sorry for typo

.

.

.

.

Hope you like it😊😊😊

.

.

.

.

.

.

.










Yudistia menatap curiga ke arah Gemma, pasalnya setelah dari kamar mandi wajah anaknya itu terlihat sedih dan sembab pada kedua matanya.

"Kenapa sayang? Ada yang sakit?" Tanya Yudistia kembali bertanya pada Gemma dan hanya dijawab gelengan lemah oleh Gemma.

"Gemma habis nangis?" Tanya Yudistia kembali.

Gemma menatap sang Ayah, kali ini Yudistia benar-benar bisa melihat jelas wajah sembab milik Gemma.

Gemma tersenyum tipis dan mengangguk "Iya Gemma habis nangis" Ucap Gemma dengan jujur. Gemma tidak bisa mengelak, wajahnya sangat terlihat sembab karena menangis dengan cukup keras tadi.

"Tapi gapapa Ayah, pengaruh hormon kehamilan. Gemma emang suka tiba-tiba sedih" Jelas Gemma pada sang Ayah.

Walaupun ujung-ujungnya Gemma harus berbohong. Gemma tidak ingin membuat Ayahnya khawatir, apalagi sampai tahu jika Gemma baru saja bertemu dengan Noah. Bisa-bisa Ayahnya itu akan memukuli Noah habis-habisan.

Yudistia mengangguk paham, walaupun merasa ada yang janggal pada diri Gemma.

Mereka akhirnya sampai di depan ruang rawat Yasha, sebelum membuka pintu kamar rawat itu. Yudistia berusaha memberikan pengertian pada Gemma agar gadis itu tidak terkejut dan tetap tenang.

"Sebenarnya siapa yang sakit, Ayah?" Tanya Gemma sangat penasaran saat mereka berhenti di depan pintu rumah sakit.

"Ayah mohon, Gemma jangan sedih dan tetap tenang" Hanya itu yang bisa Yudistia ucapkan.

Pintu kamar rawat inap itu terbuka, orang-orang yang awalnya memperhatikan Yasha kini berganti atensi menatap Gemma dan Yudistia yang baru saja membuka pintu tersebut.

Widuri orang yang pertama berdiri dan menghampiri Gemma, memeluk putri ketiganya ini dengan penuh kerinduan.

Sudah sangat lama dirinya tidak bertemu dengan Gemma, terakhir kali Widuri bertemu dengan Gemma, gadis itu masih terlihat sakit dan menggunakan kursi roda.

Sekarang putrinya sudah sehat, bahkan pipi itu sedikit berisi dari biasanya. Gemmanya tampak sangat sehat. Widuri bahagia melihatnya, ingatkan Widuri agar berterima kasih pada Mada karena membantu merawat Gemma dengan baik.

"Apa kabar sayang?" Tanya Widuri.

"Gemma baik, Bu. Gemma kangen Ibu" Jawab Gemma menenggelamkan wajahnya pada bahu sang Ibu. Gemma sangat merindukan Ibunya ini, sudah sangat lama sekali ia tidak bertemu dengan Sang Ibu.

COMPLICATED [NCT GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang