17. RUANG ASTRONOMI

2.3K 253 47
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Kang Argo mau bikin gue insecure, ya?"

Savana tersenyum masam ketika ia dan ketua organisasi-nya itu sampai di depan rumah luar biasa mewah dengan pagar besi tinggi berwana hitam. Kontras dengan dinding rumah itu yang berwarna putih tulang.

Argo tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Argo tertawa. "Insecure kenapa coba?"

"Sumpah, rumah Kang Argo bikin gue insecure. Gede banget,"

Argo tertawa mendengar kalimat jujur Savana. "Hahaha, ini bukan rumah gue, Sa. Ini rumah orang tua gue. Ayo masuk,"

Savana terbelalak. "Kita masuk?"

"Ya masa mau camp di sini? Alat gue kan di dalem, Sa." Argo terkekeh. "Lo gak perlu khawatir, orang tua gue lagi ke luar kota buat ngurus bisnis."

"K-kita berdua doang?"

"Enggak, Sa. Ada asisten rumah tangga di dalem, lo gak usah takut gue juga gak akan macem-macem sama lo."

Pipi Savana memerah. "Ih, bukan gitu, Kang. Takut disangka yang enggak-enggak, tahu."

"Hahaha, gue ngerti. Tapi gue jamin aman kok, yuk," Argo mengeluarkan berita remote kecil untuk membuka pintu gerbang, dan membawa Savana masuk.

"Rumah sebesar ini, gak ada satpam, ya?"

"Ada. Cuma biasanya jam segini Pak Wira sama Pak Satrio lagi godain para pelayan dirumah haha,"

"Owala," Savana mengangguk paham, kemudian matanya membulat. "Tunggu, para? Berarti pelayanan di rumah lo gak cuma satu?"

"Ada sekitar lima orang, mereka bagi-bagi tugas."

"Gila, keren banget."

Savana tak bisa menyembunyikan kekagumannya pada rumah Argo. Bahkan dari gerbang ke dalam cukup jauh, saking luasnya halaman rumah Agro. Bukan hanya itu, bahkan gorden dirumah Argo berkali-kali lipat lebih tinggi daripada gorden dirumahnya.

Awal masuk, Savana menemukan sofa besar yang mewah di ruang tamu, ada beberapa meja buffet, tak lupa kemari-lemari kaca dengan berbagai hiasan kristal di dalamnya. Serta ada satu benda yang membuat Savana terpaku. Salib, menandakan bahwa dirinya dan Argo memang berbeda.

Jenggala (Proses Terbit!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang