26. PUTUSIN

2K 185 27
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Hari sabtu, sepulang kuliah Savana benar-benar pergi bersama Bargi ke gunung Cikuray, dengan menaiki motor Scoopy milik Bargi.

Di tengah perjalanan, Savana benar-benar menikmatinya, udara dingin garut mulai terasa terlebih ini sudah hampir petang.

Savana melirik Bargi yang sedang fokus mengendarai motor di kaca spion. "Gi,"

"Apa?" sahut Bargi menoleh sebentar, "dingin?"

Savana menggelengkan kepala. "Enggak. Kita nanti langsung nanjak?"

"Enggak, kita nginep dulu di home stay Mang Jaja, besok pagi baru ke basecamp."

"Oh oke," Savana mengangguk-anggukan kepala, merapatkan jaketnya.

"Mau ngopi dulu gak, Van?" Bargi melirik Savana lagi.

"Di mana?"

"Di minimarket sebelum masuk gang cikuray, mau?" tawar Bargi lagi.

"Boleh, deh," Savana mengangguk setuju.

Bargi kembali fokus ke jalanan dan berhenti kala menemukan sebuah minimarket sebelum mereka masuk ke gang tujuan.

Savana turun dari motor, membuka helm dan memberikannya pada Bargi. "Nih,"

"Ayo," Bargi mengajaknya masuk ke minimarket itu, menuju mesin pembuat kopi di sebelah kulkas minuman.

Savana membuat satu cup, kemudian keluar duluan saat melihat Bargi sedang membeli makanan.

"Nih, dimakan. Biar gak galau," Bargi terkekeh dan menyerahkan satu kantung plastik makanan ringan.

Savana hanya tersenyum masam, ia teringat Argo. Bahkan hari ini cowok itu belum ada menghubunginya.

"Masalah lo apa sih? Sampe tumbenan mau ke gunung, ngajak gue lagi." tanya Bargi yang penasaran.

Savana menggeleng. "Rahasia. Lo nggak boleh tahu,"

Bargi tertawa. "Iya deh, gue gak mau kepo. Ya udah makan dulu. nanti kita langsung ke home stay."

Setelah selesai menikmati kopi dan beberapa makanan ringan, Bargi dan Savana kembali melanjutkan perjalanan.

Jalanan menuju home stay sangat menguji, jalanan menanjak dengan bebatuan yang membuat sakit badan, apalagi sudah malam hari. Tetapi Savana menjadi sedikit lupa dengan masalah hatinya.

Untungnya, home stay Mang Jaja tidak terlalu jauh, Savana segera turun dari motor dan melihat sekeliling, banyak sekali pendaki yang berada di sana.

"Ini basecamp?" tanya Savana pada Bargi.

Bargi yang sudah memarkirkan motornya menggelengkan kepala. "Bukan, ini home stay Mang Jaja yang gue bilang. Basecamp mah masih jauh,"

Jenggala (Proses Terbit!)Where stories live. Discover now