Awalnya Savana bertekad untuk naik gunung karena ingin membuktikan pada mantannya bahwa ia bisa. Ia tidak ingin diremehkan.
Sampai ia ikut organisasi Pecinta Alam di kampusnya, dan bertemu dengan Argo Jenggala--si Ketua Palawa yang mengajarkannya b...
Savana akhirnya menepikan mobil karena tak tega melihat Argo yang terus mengejarnya, Argo langsung ikut menepikan Caramel, tak menyia-nyiakan kesempatan Argo langsung mendekat ke kaca mobil Savana.
"Ada perlu? To the point, please,"ucap Savana tanpa menoleh. Sisa-sisa air mata yang mengering masih menghiasi pipinya. Membuat Argo spontan mengusap pipi itu.
"Mau ke Jatos? Biar kamu gak terlalu sedih sama kesalahpahaman ini?"
"Di sini aja." tolak Savana cepat.
"Ayo, sambil nonton Jurassic Park, mau?"
Savana menoleh sebentar, melihat Argo yang memandanginya dengan pandangan memohon. Savana mendengus, Argo sedang berusaha merayunya. Tapi kalau dipikir-pikir mereka sebelas dua belas. Satu sama malah. Iya, kan? Dulu Savana dengan Bargi, sekarang masa lalu Argo yang datang ikut campur.
"Ya udah, ketemu di basement aja."
"Oke, sayang!"
Argo segera berlari kecil menuju Caramel, membuat Savana menahan senyum diam-diam. Bagaimana pun ia harus mendengar penjelasan langsung dari Argo, kan?
Mobil langsung menuju ke Jatinangor Town Square atau yang dikenal dengan nama Jatos, Savana menuju basementuntuk memarkirkan mobil.
Tiba-tiba Argo datang dari basementtempat menyimpan motor di bawah, langsung merangkul bahu Savana. Membuat Savana menoleh.
"Lepasin, ah." katanya sedikit ketus.
"Kenapa? Emang gak boleh rangkul pacar sendiri?" tanya Argo.