38. AKU, KAMU, & MERBABU

2K 158 66
                                    

Hallo, sori baru lanjut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo, sori baru lanjut. Baru pulang ngediklat kemarin huhu. Pengen ngetik pas di Medan Operasional biar kerasa gitu feel-nya tapi baterai ponsel gak mendukung dan sinyal gak ada:( *gak nanya ya wkwk

Yaudah, langsung aja. Siap mengikuti cerita pendakian Jenggala dan Savana ke Merbabu? Gaskeun!🤩

—Jenggala—

Pada akhirnya ini hanya tentang waktu, sejauh mana kita dapat bertahan dan kapan kita akan menyerah. —Jenggala.

•••

Savana tertidur dengan menyender pada pundak Argo saat mereka dalam perjalanan ke Gunung Merbabu yang dimulai pada sore hari kemarin.

Mereka memang memilih untuk naik kendaraan umum, biar lebih kerasa anak gunung, katanya. Argo yang membuka mata terkekeh melihat Savana yang juga ikut tertidur.

"Gue pengen lo kayak gini lebih lama Sa," ujarnya pelan.

Tak lama setelah mengucapkan itu, Savana terbangun membuat Argo cepat-cepat pura-pura tidur. Savana mengusap mata dan melirik sekeliling yang ternyata sudah mulai pagi, lalu tersenyum melihat Argo dengan mata terpejam. "Lucu banget."

Tanpa Savana sadari Argo mati-matian menahan senyum saat Savana mengucapkannya.

Tak lama perjalanan mereka sampai di tempat tujuan. Argo dan Savana segera turun dengan membawa carrier masing-masing dipunggung.

Mereka memilih jalur pendakian via Selo yang memiliki panjang mencapai 5,63 kilometer dengan waktu tempuh hingga Puncak Kenteng Songo sekira delapan jam lima belas menit.

Argo dan Savana istirahat sebentar dan langsung melanjutkan pendakian. Titik pendakian dimulai pada Kantor Resort Selo dengan waktu tempuh sekitar sembilan puluh menit untuk bisa sampai di Pos satu Dok Malang. Tanpa ba-bi-bu, begitu melintas di gerbang pendakian, Argo dan Savana langsung diajak masuk ke hutan khas Gunung Merbabu.

Ada rasa bangga menyelimuti Argo kala melihat Savana yang sudah mulai bisa mengendalikan diri, sudah mulai bisa mengatur napasnya, sudah tidak meminta dibawakan carrier, sudah menganggap pendakian itu adalah bermain dilihat dari wajahnya yang ceria.

Argo hanya takut, takut suatu saat nanti tak bisa melihat semua itu dengan terang-terangan. Makanya ia ingin menciptakan sebanyak mungkin kenangan dengan Savana, karena takut tak bisa terulang.

Setelah sampai di Pos satu Dok Malang, pendakian dilanjutkan menuju Simpang Macan sekitar empat puluh lima menit. Di sana, pendaki dapat melepaskan lelah dari awal sebelum memulai langkah sebelum lanjut ke Pos dua Pandean. Walaupun 'hanya' 421 meter, tapi jalur menuju Pos dua sangat menguras tenaga. Membuat Savana ngos-ngosan dan beberapa kali meminta istirhat.

Jenggala (Proses Terbit!)Where stories live. Discover now