Chapter 1 : Lasagna

5.1K 240 6
                                    

Peringatan : Hati-hati karena typo beterbaran jadi tingkat harus waspada

--------

Gwen Syareefa Putri POV

Dari tadi pagi aku hanya mengurung diri di dalam kamar dan sekarang adalah malam membosankan. Aku duduk di balkon sebelah kamar tidurku. Udara malam yang sejuk. 3 minggu aku akan berlibur dan apa aku akan dirumah saja? Tidak, itu pasti sangat membosankan.

Aku baru ingat kalau aku belum menelpon Hayyan dan dad. Tapi Hayyan akan pulang sebentar lagi.

"Halo dad. How are you? Fine?"

"......."

"Ku rasa aku belum memberi tahumu suatu hal. Aku mendapatkan nilai tertinggi untuk tahun ini. Perfect bukan? Dan aku tidak perlu susah payah untuk mengikuti test masuk SMA."

"......."

"Aku akan bersekolah di sekolahmu. Boleh? Karena ku dengar prestasi di sana sedikit menurun. Ku rasa aku bisa memperbaiki nya untuk tiga tahun kedepan."

"......."

"Ya ide ku memang bagus. Oh ya dad, omong-omong aku akan libur tiga minggu dan aku akan mati kebosanan jika berada di rumah terus."

"......."

"Umm... rencanaku ingin ke New York. Kau mau menemaniku tidak? Apa boleh ke sana? Banyak tempat di sana yang ingin ku kunjungi dan ku rasa itu akan menyenangkan."

"......."

"Bagaimana dengan Hayyan? Ku rasa dia mau menemaniku di sana. Lagi pula kuliahnya juga libur satu bulan. Malam ini kata mom dia akan pulang dari Surabaya.

"......."

"You are the best father in world. Thank you dad. Thank you so much. I love you." Kataku senang. Kemudian sambungan telepon terputus. Ku lihat dari balkon ada sebuah Honda City hitam memasuki garasi. Siapa.lagi kalau bukan Hayyan. Segera saja aku menuruni tangga.

"Hayyan... oh my idiot brother i really miss you." Kataku sambil merentangkan tangan ingin memeluknya tapi dia malah menjauh.

"Perlakuan mu menjijikkan Gwen!"

"Kau idiot! Kau tidak tahu ya kalau aku mendapatkan nilai tertinggi tahun ini." Kataku sambil sedikit menyeringai.

"Ya aku akui memang tidak tahu. But congratulation baby." Seulas senyum terukir di bibirku. Mama mengahampiri Hayyan dan memeluknya sekilas.

"Kau mau menemaniku?"

"Kemana? Book Store? Aku tidak mau untuk itu."

"Dengar dulu penjelasanku bodo! Aku mau berlibur ke New York. Kau mau ikut? Apa kau tidak bosan satu bulan mengeram di rumah?"

"Ide mu bagus juga."

"Kau melupakan test SMA mu Gwen!" Kata mama dengan nada sedikit lebih tinggi.

"Kurasa mom yang melupakan sesuatu. Aku mendapatkan nilai tertinggi dan tidak perlu repot untuk melakukan test. Sekolah manapun mau menampung ku dengan kepandaian ku. Ku dengar Hitz Senior High School prestasinya sedikit menurun. Dan kurasa aku bisa sedikit membantunya untuk tiga tahun ke depan."

"Good Idea Gwen." Kata mom dan Hayyan bebarengan. Itu membuatku terkikik geli.

"Ya, aku tahu itu ide yang bagus. Kau mau menemaniku ke New York kak?"

"Tempat mana dulu yang mau kau kunjungi?"

"Ku pastikan kau juga senang nendengar ini. Aku mau berkunjung ke American National History Museum, Brooklyn Bridge, Chinatown, Fifth Avenue, Central Park, Times Square, Radio City Music Hall, St. Thomas Church, dan aku mau naik Staten Island Ferry." Kataku bangga.

"Tempatmu sangat luar biasa dan satu jalan pikiran denganku." Tak kusadari mom sudah ke dapur dan memasak sesuatu dari tadi.

"Jadi kau mau? Jika ya aku akan menelpon dad." Kataku senang karena di hadiahi anggukan. Langsung saja aku berlari menuju kamarku sampai hampir terjatuh karena tersengkal kaki ku sendiri saat menaiki anak tangga.

"Be carefull Gwen!" Seru Hayyan tapi tak ku hiraukan.

Kutelpon dad dan dia berkata akan mengurus paspor untuk ku dan Hayyan. Langsung ku turuni tangga menuju dapur. Ku hirup bau menggoda ini.

"Kau memasak Lasagna mom?"

"Indra pembaumu sangat hebat Gwen." Kata mom, kemudian aku duduk di kursi tinggi.

"Hmm... ku pastikan masakanmu sangat lezat." Kataku memuji.

"Thanks." Kata mom sambil membagi Lasagna itu ke dalam empat piring.

Aku, Farrel, Hayyan, dan Mom makan malam bersama. 2 hari lagi kata Dad aku dan Hayyan akan pergi ke New York. Dad juga sudah memesankan apartemen untuk ku dan Hayyan.

"Mom dua hari lagi aku akan ke New York."

"New York? Dan Gwen gak ngajak gue? Astaga jahat banget lo!" Ucap Farrel sebal. Aku pun terkikik geli mendengar ucapannya.

"Bagaimana bisa aku mengajak mu jika kau masih harus bersekolah? Fokus lah adikku kecil. Aku kan akan menjadi anak dengan title Senior High School. Bersabarlah untuk dua tahun ke depan." Wajahnya langsung memberenggut kesal. "Tenang saja aku dan Hayyan akan membawakan mu mainan dari New York." Hayyan hanya tersenyum mendegarku sedangkan mom hanya geleng-geleng kepala.

"Oh tidak Gwen! Aku bukan lah balita yang meminta mobil-mobilan!" Ujar Farrel kesal.

"Tapi ku harap kau lebih bersabar."

"Shhtt... sudah jangan bertengkar. Bagaimana lasagna nya? Enak kan?" Kata mom. Aku mengangguk.

"Ini Lasagna terenak di dunia dan ku kira Chef Italia pun lasagna nya akan tertandingi oleh mu mom." Kataku, bagaimana tidak? Lasagna nya sungguh lezat.

"Lasagna mu paling hebat mom, akan ku rindukan lasagnamu di New York nanti." Kata Hayyan. Ku lihat Farrel hanya menekuk wajah dan memberenggut kesal.

Makan malam yang asyik. Lasagna? Sungguh ini Lasagna tak ada tandingannya. Dari Reataurant yang meyuguhkan lasagna tak ada yang se enak mom. Ku rasa dad akan menyesal karena tidak mencicipi lasagna buatan istri cantik nya ini.

Lagi-lagi aku berada di balkon melihat bintang. Tak sabar menunggu lusa. New York I am coming.

---------

Hai hai haii... ide bermunculan untuk Beautiful Lie ini. Semoga tidak mengecewakan untuk kalian. Yuk jangan lupa untuk Vote dan Comment. Berikan saran dan kritikan kalian.

Yang belum baca Rara aku saranin untuk baca ceritaku yang Rara juga ya. Terimakasih untuk segalanya. Terimakasih.

Minggu, 19 April 2015

17:15

-Khafidta-

Beautiful LieWhere stories live. Discover now