Chapter 6: Hitz Senior High School

2.7K 185 4
                                    

Gwen Syareefa Putri POV

Huft.. tarik napas, buang, tarik, buang, tarik, buang. Gue kayak orang mau lahiran deh. Abis gugup banget, oke Gwen, semoga hari mu beruntung di sekolah barumu.

Lapangan sekolah sudah ramai oleh anak-anak yang mengenakan perlengkapan MOS(Rompi dari karung beras, tas beras, dan topi karton ala penyihir). Omong-omong Orlin mana ya? Kok gak nongol sih.

"Gweeenn.... " teriak seorang gadis dengan rambut dikuncir kuda dengan pita merah. Melihatkan kesan cute yang ada pada dirinya.

"Orlin toa banget sih! Masih pagi loh, baru juga jam enam. Omong-omong lo di taruh kelas mana?"

"Kemarin sih waktu daftar, gue ditaruh kelas IIS dua. Lo?"

"Wah sama dong, yaudah yuk," kata gue sambil melenggang menuju kelas. Eits, ini bukanlah kelas yang sungguhan ya. Hanya kelas sementara. Untuk masuk kelas jurusan yang di inginkan, kita harus test terlebih dahulu satu hari sesudah MOS.

"Engg.. permisi kak, boleh tanya? Kelas IIS dua dimana ya?" Ujarku kepada seorang cowok saat melewati koridor. Tapi cowok itu hanya mengangkat alisnya dan melenggang pergi. Dasar gajah bengkak sialan!

"Yah kok malah pergi sih abangnya? Kayak kutu kupret deh Gwen, ngeselin abis! Ganteng sih tapi, mau dong gue gebet," dasar nih anak tiap ada cowok ganteng langsung maunya nge-gebet aja.

Ganteng sih, alisnya kece parah lah. Tinggi, most wanted mungkin di sekolah ini. Orang kecenya parah gitu gimana gak famous? Nah akhirnya, ketemu juga kelasnya. Kami memilih untuk duduk di barisan paling depan.

Gue di PK-in sama Kak Alexander Kevin Archelaus dan Kak Chayra Fayyola Nadhifa.

"Adek-adek, kami adalah PK kalian, perkenalkan nama gue Alexander Kevin Archelaus, dan di sebelah gue Chayra Fayyola Nadhifa. Kalian boleh panggil gue Alex, dan sebelah gue Ayra. Baiklah pastikan kalian udah memakai perlengkapan, dan ayo ke lapangan untuk pengarahan."

"Wah Gwen, gue gak nyesel masuk sekolah ini. Albert mah ketebas sama kakak kelasnya, tampan-tampan Gweeeennn.... " alhasil beberapa anak lihatin gue dan Orlin.

"Toa lo! Bisa diem gak? Malu nyet!"

"Kalian yang rame aja, maju sini!" Kemudian kami terdiam, malu, sedih campur jadi satu. Suara cowok itu siapa ya? Sexy amat suaranya. Orangnya gimana ya?

Tahan nafas, ganteng buangettttttttt..... oh em ji, sekolah apa surga sih? Banyak malaikat disini.

"Kalian! Lari keliling lapangan lima kali!" Njir... mata gue langsung mau copot aja, gak kalah sama Orlin. Mati gue, gilakkk aja keliling lima kali! Pala lu peyang, lapangan segini luasnya? Dan lima kali? Telan ludah aja susah banget udahan rasanya. Ganteng-ganten galak deh. Jadi triple G dong.

Hosh.. hoshh.. hosh.. kaki gue kayak mau copot, kepala? Udah gausah di tanyak, pusing banget kayak habis digampar pake batu gede. Mata gue berkunang-kunang. Bruk! Semuanya menjadi gelap.

Someone POV

Seorang cowok memandangi seorang gadis dengan sangat teliti, setiap gerakan gadis itu sangat ia perhatikan. Memang dia yang menghukumnya, baginya gadis itu sangat menarik olehnya. Dinding yang sudah dibangung bertahun-tahun di hatinya apa akan roboh dengan kehadiran gadis itu? Gadis yang sangat menarik. Seperti di masa lalu nya. Apa dia?

Apa tuhan mempertemukan gadis itu dengan si pria pada saat ini. Namun, apa gadis itu masih mengingatnya betul? Bahkan si pria saja ragu bahwa gadis itu princess masa kecilnya. Siapa dia sehingga mampu membuat pikirannya melayang-layang? Apakah memang dia?

Beautiful LieWhere stories live. Discover now