Chapter 3

22.8K 1.8K 138
                                    

Matahari pun mulai menampakan dirinya pada dunia. Cahaya yang dihasilkannya memasuki salah satu ruangan pada Kediaman Jung.

Cklek

"Huh.. Kasihan sekali menantu menantu ku." Ucap seseorang yang masuk ke dalam ruangan yang layaknya ruang inap pada rumah sakit.

Seseorang itu adalah, Taeyong Jung.
Ia sedang memandang 2 menantunya dengan tatapan iba.

Taeyong pun duduk di kursi yang berada di antara 2 kasur menantu menantunya, Haechan dan Jaemin.

"Maafkan Mommy, nak." Taeyong perlahan mengelus surai lembut Haechan dan Jaemin dengan tangan lentiknya.

"Emh.." Lenguh Haechan yang baru saja terbangun dari tidurnya.

"M-mommy? Kenapa Mommy menangis?.." Lirih Haechan.

Ia menoleh ke arah samping kirinya, terdapat Jaemin yang sedang terbaring lemah.

"Haechan! Kau baik baik saja, nak? Katakan, bagian mana yang sakit hm.." Haechan menggeleng mendengar perkataan Taeyong.

"Mengapa Mommy menangis? Aku baik baik saja, Mom. Jangan menangis.." Haechan meraih tangan Taeyong lalu mengusapnya pelan.

"Maafkan anak Mommy, Mommy gagal mendidik mereka dengan benar, hiks.." Taeyong mengusap wajahnya gusar.

"Sstt, Mommy tidak salah, hanya saja, sifat Daddy Jae yang menurun kepada mereka." Ucap Haechan tersenyum.

"Mommy?.." Lirih Jaemin yang baru bangun dari pingsannya.

"Jaemin! Are you okay? Katakan kepada Mommy jika ada yang sakit.." Taeyong menghampiri Jaemin. Jaemin menggeleng pertanda ia baik baik saja.

"Huh.. Syukurlah kalau begitu. Sekarang sudah saatnya kalian sarapan, Mommy akan panggil pelayan untuk mengantar sarapan kalian." Ucap Taeyong lalu pergi dari ruangan itu.

Haechan dan Jaemin hanya mengangguk sebagai respon.

Tak lama kemudian, 2 orang pelayan mengantar sarapan Haechan dan Jaemin.

Mereka pun sarapan. Mereka kira, makanannya hambar dan tawar, ternyata, tidak seburuk itu.






Di sisi lain..

Shotaro mendengar kabar bahwa kakak keduanya, Jaemin berada di lokasi yang sama dengan dirinya yaitu, Kediaman Jung. Ia pun berpikir untuk bekerjasama dengan Haechan dan Jaemin untuk kabur dari perangkap psikopat psikopat ini.

Kini, Shotaro berada di kamar miliknya dan Sungchan. Shotaro sedang melamun karena memikirkan hal tadi. Sedangkan Sungchan, ia sibuk memantau saham perusahaan Jaehyun lewat iPad.

"Kak.. Apakah aku boleh keluar?.." Tanya Shotaro kepada Sungchan. Fyi, Sungchan lebih tua dari Shotaro 2 tahun.

"Apa tujuan mu untuk keluar, Baby?" Tanya Sungchan memastikan.

"Em.. A-aku ingin melihat Jaemin dan Haechan.." Jawab Shotaro, pstt, Shotaro lebih senang memanggil Jaemin dengan nama, karena ia dan Jaemin hanya berbeda 1 tahun.

"Baiklah, tetapi ingat, jangan pernah mencoba untuk kabur!" Sungchan menatap Shotaro tajam.

Shotaro menelan saliva nya saat mendapat tatapan tajam dari Sungchan.

"Bagaimana ia mengetahuinya!?" Batin Shotaro heran. Shotaro pun mengangguk kecil lalu keluar dari kamar.

Sesampainya di ruangan Haechan dan Jaemin Shotaro pun memasuki ruangan tersebut.

"Nana!" Panggil Shotaro. Nana adalah panggilan sayang dari keluarganya.

"Shotaro?! Bagaimana kau bisa berada di sini!" Tanya Jaemin. Haechan tidak heran mengapa Shotaro bisa berada disini karena ia mengetahui bahwa

Obsession | BxB [Slow Revision]Where stories live. Discover now