Chapter 7

20.2K 1.5K 252
                                    

JaShoChan sudah sangat akrab dengan warga desa. Terutama para remajanya, walaupun tidak banyak, secara, desa ini sangatlah kecil.

Dan tentu saja mereka juga sangatlah akrab dan tidak canggung lagi dengan Namjoon dan Seokjin.

"Eomma!" JaShoChan memeluk Jin yang sedang memasak makan malam.

"Astaga! Hey, jangan mengejutkan Eomma!" Jin kembali memotong sayuran yang belum sepenuhnya terpotong.

"Hehe, maaf, Eomma." Ucap Shotaro.

"Em.. Eomma.." Panggil Haechan ragu.

"Ada apa?" Tanya Jin.

"Apakah kami boleh pergi kemah? Boleh ya, ya, ya!" Mohon Haechan sembari menggoyangkan tangan Jin.

"Kalian akan kemah dengan siapa? Kapan? Dan dimana?" Tanya Jin bersamaan.

"Kami akan pergi dengan Lily, Jinni, dan Haewon di area hutan esok hari!" Jawab Jaemin. Dan disusul anggukan oleh Haechan dan Shotaro.

"Mengapa kalian baru memberitahu Eomma?!" Yang benar saja, esok hari sudah hari H tapi ia baru diberi tahu.

"Hehe, maaf, aku lupa! Jadi, boleh atau tidak? Boleh, ya!! Ayolah, Eomma~" Rengek Jaemin.

"Baiklah! Boleh, tetapi berhati-hati lah! Disini memang belum terlihat binatang buas, tetapi bisa saja dia muncul saat kalian berkemah!" Omel yang mungkin pesan dari Jin.

"Yes! Terimakasih, Eomma!" JaShoChan mengecup pipi Jin bersamaan.

"Ya sudah, tolong panggilkan Appa kalian." Suruh Jin.

"Siap, Ratu!" Jin sudah memberi aba aba seperti ingin memukul.

"MAAF, EOMMA!" Teriak JaShoChan yang sudah menjauh dari dapur dan berlari menuju kamar Jin dan Namjoon. Jin menggelengkan kepalanya melihat tingkah JaShoChan.



🪐

🪐

🪐


BRUK

Jeno menggebrak meja makan saat mendengar laporan dari anak buahnya. Laporan mengenai JaShoChan, yang sampai sekarang masih menghilang.

Ia terlanjur emosi, sehingga lupa bahwa sekarang sedang makan malam. Jaehyun menahan keras emosinya. Wajahnya memerah.

Tangan Jaehyun mencengkram kuat sendok dan garpu. Mark menyenggol tangan Jeno yang berada tepat di sebelahnya.

"Pst! Daddy akan marah lagi!.." Bisik Mark.

Jeno menatap Mark tajam. Mark terdiam tak berkutik. Percayalah, setelah Jaehyun, Jeno lah yang paling seram jika marah.

"Agh! Kalian semua tidak becus!" Semua anak buah yang ada disitu langsung menunduk.

"M-maafkan kami, Tuan!" Ucap mereka serentak.

Jeno beranjak dari meja makan dan berjalan menuju kamarnya.

Jaehyun memijat pelipisnya pusing. Taeyong mencium pipi Jaehyun lembut.

Obsession | BxB [Slow Revision]Where stories live. Discover now