Chapter 23

14.6K 843 96
                                    

First of all, Gua pengen menyampaikan sesuatu. Gua minta maaf banget buat kalian udah nungguin gua ngilang kurleb 1 bulan wkwk. Gua berterimakasih banget sama kalian yang tetep setia nunggu gua buat update, walaupun cerita ini udah gak 'srek' buat kalian. Gua tau, cerita gua masih banyak buanget kekurangannya. Apalagi alur, itu berantakan banget. Gua bener-bener berterimakasih ke kalian masih tetep vote walaupun gua udah banyak ngecewain kalian. Maaf, kalo gua up nya lama. Karena gua udah mulai sibuk karena tugas kelas akhir. So, tolong dimaklumin ya pren. Maaf, maaf, maaf, maaf, dan maaf.

.

.

.

Kini, usia kandungan dari Haechan sudah mencapai 8 bulan 1 minggu. Mark benar-benar memperketat penjagaan istrinya. Mulai dari dikawal dengan Bodyguard selama 24 jam, tidak boleh menerima paket sembarangan, dan hal-hal lainnya yang sedikit membuat Haechan jengkel.

Sekarang Haechan sedang berada di toko perlengkapan bayi bersama Ibu dan Mertuanya. Dan tidak lupa, mereka dikawal dengan 2 Bodyguard (sebenarnya lebih, tetapi Mark menyuruh mereka untuk menyamar dan mengawasi dari jauh saja).

"Uh, cantik sekali, bahannya juga lembut." Taeyong memperhatikan baju bayi yang terbuat dari rajutan tersebut.

"Ada yang bisa Saya bantu, Nyonya?" Tanya Pelayan wanita sambil tersenyum

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"Ada yang bisa Saya bantu, Nyonya?" Tanya Pelayan wanita sambil tersenyum.

"Ah, di mana tempat alat makan bayi?" Jawab Ten seraya memperhatikan sekeliling toko.

"Oh, tempat makan dan minum ada di lantai 2, Nyonya. Mari, Saya antar.."

.

.

.

"Mom, aku ingin menyusul Mae. Mommy tidak perlu repot-repot membelikan sesuatu untuk putraku.." Haechan tersenyum sambil memegangi perutnya.

"Tak apa! Lagipula, Jaehyun tidak akan marah jika Mommy menghabiskan uangnya untuk cucu pertama Keluarga Jung. Sana, susul Ibumu, Mommy ingin mencari barang yang menurut Mommy cocok untuk putramu." Taeyong menjawab ucapan Haechan dengan tulus. Haechan sangat beruntung mempunyai Ibu mertua seperti Taeyong.

Akhirnya, Haechan berjalan ke lantai 2. Tetapi, Bodyguard yang mengawal Haechan menghalanginya. Haechan mengerutkan dahinya.

"Mengapa? Ada yang salah?" Tanya Haechan. Salah satu Bodyguard tersenyum dan menjawab pertanyaan Haechan.

"Maaf mengganggu, Nyonya. Nyonya sedang hamil tua, Tuan Mark melarang Nyonya untuk menaiki tangga." Jelas Bodyguard itu. Haechan berdecak kesal. Bodyguard yang satunya menyenggol Bodyguard yang tadi berbicara.

आप प्रकाशित भागों के अंत तक पहुँच चुके हैं।

⏰ पिछला अद्यतन: Jan 14, 2023 ⏰

नए भागों की सूचना पाने के लिए इस कहानी को अपनी लाइब्रेरी में जोड़ें!

Obsession | BxB [Slow Revision]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें