2. Pemaksaan

105K 6.1K 42
                                    

Prince tidak suka jika ada yang mengumpat padanya.

"APA? LO-"

Cup. Bibir Prince mendarat sempurna di bibir tebal Laura, kedua mata Prince memejam menikmati bibir nya yang bersentuhan dengan gadis yang mulai sekarang berstatus milik nya.

"ANJI-"

Cup. Saat tautan bibir mereka terlepas, Laura yang mengumpat, kembali di dicium oleh Prince, membuat kedua mata Laura semakin melotot.

Sungguh, jantung Laura sekarang berdetak dua kali lipat lebih cepat, saking terkejut, gadis itu bahkan tak bisa menggerakkan tubuh nya yang tiba-tiba terasa kaku.

"Jangan ngomong kasar."

Prince tersenyum manis melihat Laura yang terdiam, salah satu tangan nya berpindah dari pinggang Laura ke bibir gadis itu, mengusap nya lembut. Ia sangat suka dengan bibir gadis itu, terasa empuk dan manis.

Sepertinya bibir Laura akan menjadi favorit Prince sekarang.

"Lo apa-apa an cium bibir gue?" marah Laura.

Kesadaran Laura kembali, Ia menyentak tangan Prince yang mengusap bibir nya, sungguh Laura merasa marah sekarang.

"Terserah aku," cuek Prince.

"Maksud lo?" sewot Laura.

"Kamu milik aku, jadi terserah aku."

Prince mengendikkan bahu nya acuh, Ia melepas tangan nya dari pinggang Laura, menatap gadis yang tengah marah itu dengan senyum manis.

Bukan nya terpesona, Laura malah semakin jengkel, karena bukannya meminta maaf, cowok di hadapan nya ini malah bertingkah kekanak-kanakkan.

"Gue bukan milik lo!"

Mendengar penuturan Laura yang menyinggung nya, sontak rahang Prince kembali mengeras, dan sorot mata lembut nya pun berubah jadi tajam seperti saat di kantin tadi.

Refleks, nyali Laura menciut, Ia akui jika tatapan Prince sangat mematikan, Ia yang notabenya cewek pemberani pun mendadak menciut.

Karena marah, tanpa sadar, Prince mencengkram rahang Laura, memajukan wajah nya mendekati wajah ketakutan gadis itu.

"Lo milik gue!" desis Prince.

Kelopak mata Laura mengerjap beberapa kali, Ia sungguh terkejut dengan Prince yang seakan memiliki dua kepribadian, tadi lembut dan manis, sedangkan sekarang menyeramkan dan bengis.

"Lo milik gue mulai sekarang, ngerti?" ujar Prince tajam penuh penekanan.

Seakan dihipnotis, kepala Laura mengangguk pelan, Ia masih sayang dengan nyawa nya, jelas Ia sadar jika melawan cowok di hadapan nya ini, Ia akan kalah telak.

"Ngomong!"

"Apa?" cicit Laura.

"Ngomong, kalau lo milik gue."

Prince menatap tajam Laura, Ia ingin Laura melabeli dirinya sendiri sebagai milik nya.

"G-gue m-milik lo," gagap Laura.

Kepala Prince tiba-tiba menggeleng, dengan wajah seperti merajuk, tapi mata nya tetap tajam tak berubah.

Kening Laura mengerut, Ia bingung kenapa Prince seperti tak menerima ucapan nya.

"Aku-kamu, baby," bisik Prince.

Laura menelan ludah nya susah payah, lalu mengangguk cepat.

"Aku milik kamu."

Kedua sudut bibir Prince terangkat membentuk senyuman manis yang dapat membuat Laura terhipnotis. Ia langsung melepaskan cengkraman tangan nya dari rahang Laura.

Prince [END]Where stories live. Discover now