8. Amarah

78.5K 4.6K 38
                                    

Setelah mengantarkan Laura pulang ke rumah nya, Prince langsung menuju rumah nya untuk berganti pakaian, lalu kembali pergi tanpa istirahat, menuju sebuah tempat, Ia harus menyelesaikan sebuah urusan.

Motor sport yang dikendarai Prince membelah jalan nan yang sepi dan dingin, langit sudah berubah menghitam dengan bintang yang menghiasi indah.

30 menit berlalu, akhinya Prince sampai di tujuan, yaitu sebuah jalanan yang sudah dihuni banyak anak muda baik cewek maupun cowok.

HUHUHUHU.....

Sorak sorai langsung terdengar di malam yang hening, saat motor sport hitam yang dikendarai oleh Prince memasuki kawasan balap liar, bahkan para gadis sudah loncat-loncat tak jelas saking senang nya.

Semua orang sudah mengenali siapa yang menjalankan motor tersebut, walaupun sang empunya hanya memakai pakaian serba hitam dan helm.

Siapa lagi jika bukan Prince, si cowok tampan dan mempesona yang dapat membuat para gadis meleleh hanya dengan sekali lirikan.

"Woi, baru sampe bos," sapa Gino.

Prince menghentikan motor nya di depan anggota Malvoska. Membuka helm full face dari kepala nya, membenarkan rambut nya yang berantakan, tapi bukan nya rapi, rambut nya malah semakin acak-acakkan.

Para gadis yang melihat nya semakin histeris, terpesona dengan ketampanan Prince.

"Menurut lo?" cuek Prince.

Kedua mata Gino memutar malas, Ia kan hanya ingin basa-basi, tapi Prince selalu saja sat set sat set.

"Mana lawan gue?" tanya Prince.

"Noh, si Pedro," sahut Kevin.

Kevin berjalan mendekati Prince, Ia memasukkan beberapa pilus garuda ke mulut nya, lalu mengkode Prince supaya Ia menoleh ke arah samping, tempat Pedro berada.

Tak jauh dari sana, ada sekumpulan anak Mevalo, mereka sedang bersiap dengan serius untuk melawan Prince balapan.

Smirk andalan Prince tersungging, Ia menatap remeh mereka, Pedro adalah lawan yang sangat mudah bagi Prince.

"Prince, sorry gue gak ikut dulu, gue lagi puyeng," celetuk Rigel.

Perhatian Prince teralih kepada Rigel, Ia menaikkan sebelah alis nya melihat Rigel sedang di perebutkan oleh tiga gadis yang memakai pakaian seksi kurang bahan. Mereka bergelantungan di tangan Rigel, saling berebut. Dan Rigel? Ia hanya pasrah menerima segalanya.

Kepala Prince menggeleng melihat kelakuan ketua nya, lalu Ia pun hanya mengangguk mengiyakan, membuat Rigel langsung pergi dengan tiga gadis tersebut.

Lagi pula, Prince bisa mengalahkan musuh nya seorang diri tanpa bantuan orang lain.

"Hallo bro."

Pedro tiba-tiba mendatangi Prince yang masih duduk di atas motor, cowok itu terlihat sedikit mabuk, terbukti dengan jalan nya yang sempoyongan dan mata nya yang teler.

Wajah Prince datar, Ia tak membalas sapaan Pedro, yang ada Ia hanya menyilangkan kedua tangan nya di dada, menatap Pedro malas.

"Balapan harus ada taruhan kan?" tanya Pedro menyebalkan.

Kevin yang menyadari keadaan, segera maju mendekati Pedro, Ia menahan bahu cowok itu yang berjalan semakin dekat kepada Prince.

"Sans bro," ucap Kevin.

Saat Kevin akan mendorong Pedro, Prince langsung memberi kode kepada Kevin untuk melepaskan nya, dan langsung di patuhi Kevin.

Pedro pun langsung mendekat ke arah Prince yang sudah turun dari motor kesayangan nya.

Prince [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz