45. Terhibur

28.9K 2.1K 97
                                    

MAKASIH BUAT SEMUA YANG UDAH MELUANGKAN WAKTUNYA BUAT BACA CERITA INI

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN

HAPPY 500K PEMBACA❤️

.
.
.

"EHH SI ANJING MALAH DUDUK!"

Suara berat Prince menggema di seluruh ruang tengah yang lumayan besar, bahkan semua orang yang ada di sana sempat terlonjak kaget mendengar bentakan Prince.

Kedua mata Prince melotot tajam ke arah Gino, membuat Sang empunya yang baru saja duduk di sofa mengerutkan kening.

"Kenapa lo?" bingung Gino.

"LO GAK DENGER? TADI LAURA MAU MARTABAK SAMA JUS?" Amuk Prince.

Kening Gino semakin mengerut mendengar penuturan Prince, memang nya jika Laura ingin martabak dan jus itu urusan nya? kan yang jadi pacar nya Prince bukan dirinya, pikirnya tak habis pikir.

"Ehh ogeb! beliin sono, si Bos itu nyuruh lo beliin martabak sama jus," titah Cleo diiringi tawa puas.

"Apaan sih lo? kok gue yang beli?" sewot Gino.

Kepala Cleo menggeleng pelan dengan decakan pelan, Ia menatap Gino dengan tatapan kecewa, lalu melihat ke arah Prince dengan raut wajah menyebalkan.

"Liat Bos, si onoh gak mau beliin Nyonya besar martabak sana jus," adu Cleo.

Si kamvret, batin Gino.

Sadar akan situasi yang kini Ia hadapi, Gino segera berdiri dari duduknya, lalu menarik kerah baju Cleo membuat cowok itu sedikit terjengkang ke belakang karena tidak siap.

"Babi lo!" bisik Gino di kuping Cleo.

Kevin yang sedari tadi melihat kelakuan dua sejoli itu hanya menggelengkan kepala nya pelan, dengan inisiatif sendiri, Kevin berjalan menghampiri Prince, lalu menjulurkan tangannya ke depan wajah Prince.

"Gue aja yang beliin," ucap Kevin, memecahkan pertengkaran Gino dan Cleo.

Dengan santai, Prince merogoh dompet miliknya dari saku celana, lalu mengeluarkan 8 lembar seratus ribuan, kemudian memberikannya kepada Kevin. Karena sebetul nya Ia tidak menghitung uang tersebut, Prince hanya mengambil uang yang kebetulan terpegang oleh jari nya.

"Sisa nya buat lo," ucap Prince acuh tak acuh.

"Yoii, thanks," ujar Kevin dengan senyum kesenangan.

Pikir saja, harga martabak dan Jus itu kurang dari seratus ribu, tapi Prince malah memberikan uang 8 lembar, lumayan bisa untuk membeli sesuatu, pikir Kevin.

"EHH ANJIRRR, SI PRINCE NYURUH GUE, BUKAN LO! SINIIN DUIT NYA GOBLOK!" Seru Gino tak terima.

Tak terima saat uang pemberian Prince didapatkan oleh Kevin, Gino segera melepas cekalan tangannya dari kerah baju Cleo, mendorong cowok itu ke depan, sampai-sampai membuat Cleo tersungkur ke atas karpet, lalu berlari menyusul Kevin yang sudah berjalan keluar.

"Siapa suruh gak mau tadi, yaudah buat gue duit nya," kekeh Kevin kesenangan.

"TUNGGUIN GUE!" Teriak Gino seraya menyusul Kevin.

Tak ingin ketinggalan, Cleo pun segera bangun, Ia menghiraukan lututnya yang terasa sakit, lalu mencekal tangan Gino, saat Ia berhasil menyusulnya.

"Bagi gue duitnya," pinta Cleo.

"Dih najis, emang gue kenal sama lo?" sinis Gino.

"Si Monyet," gumam Cleo kesal.

Cleo menatap punggung Gino kesal, bisa-bisa nya sahabat lucknut nya itu berkata jika mereka tidak kenal. Karena Gino dan Kevin sudah keluar, alhasil Cleo hanya terduduk di atas lantai dingin, seraya menatap motor mereka yang meninggalkan area basecamp.

Prince [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang