7. Baby

87.3K 5.3K 31
                                    

"Baby, cepet."

Di ambang pintu kelas 11 Ipa 1, ada seorang cowok tampan berdiri menyandar di dinding, dengan tangan bersidekap dada, wajah nya datar tanpa ekspresi, tapi matanya menatap lembut ke arah cewek yang sedang sibuk merapikan alat tulis.

Dia adalah Prince. Saat jam istirahat tiba, Prince mendatangi Laura ke kelas gadis itu, menjemput nya untuk pergi ke kantin bersama.

"Hfftt...."

Laura menghela nafas pelan, Ia melirik ke arah Prince, lalu kembali fokus membereskan alat tulis nya, telinga nya terasa panas, dengan bisikan-bisikan teman sekelasnya, yang memuji Prince.

Semua orang yang masih berada di kelas menatap ke arah Prince dengan tatapan memuja, karena jujur saja, Laura pun mengakui jika Prince terlihat tampan saat ini.

"Baby," panggil Prince lumayan kencang.

Laura menatap Prince tajam, Ia merasa malu. Bisa-bisa nya Prince memanggil nya baby dengan kencang di hadapan semua teman sekelas nya.

Tapi, si pembuat onar itu hanya tersenyum kecil saat mereka bertatapan.

Pipi Laura mendadak panas, kenapa Prince terlihat manis sekarang? pikirnya.

Tidak ingin semakin malu, Laura segera menghampiri Prince, Ia berjalan cepat ke arah pintu, setelah pamit kepada Caca, yang memang jarang makan ke kantin.

"Ayo," ajak Laura sedikit ketus.

Senyum di wajah Prince semakin lebar, cowok itu segera menyusul Laura yang berjalan mendahului nya.

"Ihh tunggu," rengek Prince seperti anak kecil yang di tinggalkan ibu nya.

Langkah Laura terhenti, gadis itu memutarkan kedua bola mata nya malas, saat para siswi yang ada di koridor berteriak histeris, karena melihat sisi lain seorang Prince yang terkenal dingin.

"Cepet."

Kepala Laura menoleh ke belakang, Ia menyodorkan tangan nya ke arah Prince, agar cowok itu segera menyusul.

Kedua mata Prince berbinar, Ia segera menyambut uluran tangan Laura, menggenggam tangan Sang gadis erat. Prince sangat senang, karena Laura sudah menerima kehadiran nya.

Mereka berdua berjalan bersama menuju kantin, tanpa memperdulikan tatapan murid lain.

"Di sana."

Prince menunjuk ke arah meja yang berada di pojok kantin, yaitu meja yang sudah menjadi milik nya, dan di sana pun sudah ada Ketiga teman nya sedang menunggu.

Karena tak ada lagi meja kosong, alhasil Laura hanya menurut, Ia mengikuti tarikan Prince di tangan nya menuju meja tersebut.

"Wahhh, ada Laura," seru Gino.

"Gak berprikejomloan nih," sindir Cleo.

Mereka berdua menatap kehadiran Prince dan Laura dengan tatapan berbeda, Gino antusias, sedangkan Cleo masam. Dan jangan lupakan Kevin, yang hanya fokus makan mie ayam.

Tanpa memperdulikan ketiga teman nya, Prince mempersilahkan Laura duduk di sana, yang langsung dituruti Laura, karena Ia sudah lapar.

Setelah menyuruh adik kelas untuk memesankan makanan mereka, Prince yang masih menggenggam tangan Laura, menarik tangan gadis itu, sampai membuat Laura keheranan.

Cup. Bibir Prince mendarat sempurna di punggung tangan Laura, Ia mengecup nya lembut penuh perasaan.

Mata Laura melotot, Prince ini benar-benar tak tau tempat, dimana dan kapan pun selalu saja membuat pipi Laura memerah dan memanas.

Prince [END]Where stories live. Discover now