46. Nekat

26.3K 2.1K 100
                                    

"Kamu mau bawa Ayah kemana malam-malam begini?"

Ekspresi wajah Brama terlihat kesal, Ia mengerutkan alisnya dengan rahang yang nampak sedikit mengeras, bukan tanpa alasan Ia berwajah masam, tapi ini semua karena ulah Prince, anak satu-satu nya yang akhir-akhir ini selalu berhasil membuat tensi darah nya naik.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, bahkan jalanan sangat sepi sekarang, dari tadi Brama tak melihat satu pun kendaraan yang lewat.

Saat ini Brama sedang berada dalam mobil bersama Prince dan istri tercinta nya, mobil tersebut dikendarai oleh Prince, sedangkan Brama dan Sheva duduk di belakang.

PLAK....

"AYAH!"

Sekejap, Prince menoleh ke belakang dengan wajah menyeramkan, Ia memelototkan kedua matanya menatap Brama tajam, bagaimana tidak, Ayah nya itu malah menoyor kepala bagian belakang nya, sampai-sampai kepala Prince terhuyung ke depan.

"Sayang, kok gituin Prince sih?" kaget Sheva sedikit marah.

"Lagian anak itu tak menjawab pertanyaan ku dari tadi, seolah tuli saja," gerutu Brama.

"Ya tapi ga toyor kepala Prince juga Yah," keluh Prince berusaha meredakan amarah nya.

Sangat tak mungkin Prince marah kepada Brama, yang ada nanti rencananya gagal total.

"Makanya jawab, malam-malam begini mau kemana?" tanya Brama penuh penekanan.

Drrttt....

Ponsel milik Prince bergetar setelah Brama mengajukan pertanyaan, alhasil Ia kembali mengabaikan Sang Ayah, dan memilih membuka ponsel nya.

💫

Matre
Aman Bosss, Nyonya besar udah tidur nyenyak.

💫

Begitulah isi dari pesan tersebut. Prince menganggukkan kepalanya pelan, Ia menghela nafas lega membaca pesan tersebut, karena Ia takut jika Laura terbangun dan menyadari dirinya keluar.

"Eittsss, mau tampar anakku lagi, hah?" tanya Sheva dengan nada bicara meninggi.

Tangan Sheva mencegah tangan Brama yang terangkat berniat menoyor kepala Prince lagi, Berani-beraninya lelaki itu ingin menyakiti anaknya, pikir Sheva.

"Lihat! anakmu malah kembali mengabaikanku, dia malah asik bermain dengan ponsel nya!" kesal Brama yang diacuhkan oleh Prince.

"Kamu ini ya, dari tadi marah-marah terus!" geram Sheva.

Brama menyentak tangan Sheva pelan, Ia memalingkan wajahnya ke samping, berusaha meredakan amarah nya, Ia tak ingin nanti mereka malah berantem tak jelas.

Prince melihat kedua orang tua nya lewat kaca, Ia memutarkan kedua bola matanya malas, Ayah nya itu lama-lama seperti ABG saja, labil. Tapi Prince maklum saja, karena tadi Ayah nya itu sedang bermanja-manja kepada Sang Bunda saat Prince menggusur mereka untuk ikut keluar.

"Lohh, rumah siapa ini?" tanya Sheva.

"Ayo, keluar Yah, Bun," ajak Prince.

"Ngapain kita kesini?" heran Brama.

Mengabaikan kedua orang tua nya, Prince malah keluar dari mobil, lalu membuka pintu bagian belakang, menarik Brama dan Sheva agar segera keluar dari mobil.

"Prince yang bener aja deh, ngapain kita ke rumah orang malem-malem kayak gini? gak sopan tau!"

"Sttt, ikutin Prince aja."

Prince [END]Where stories live. Discover now