[Chp.31] Heavens Arena

2.1K 288 108
                                        

Heavens Arena Arc, start

Author POV

Setelah selesai memesan tiket pesawat menuju ke Arena Surga, Gon, Killua, dan [Y/N] segera naik ke dalam pesawat yang akan membawa mereka ke Arena Surga. Tak butuh waktu lama, pesawat yang mereka tumpangi, akan segera mendarat di bandara terdekat. Selama menunggu pesawat di turunkan, mereka bertiga menatap bangunan Arena Surga yang menjulang tinggi dari balik jendela pesawat.

"Wah, besar sekali," ujar Gon senang. "Benar. Itulah Arena Surga. Gedung 251 lantai dengan tinggi mencapai 991 meter. Gedung tertinggi keempat di dunia," kata Killua.

"Jadi di sana kita akan berlatih." Begitu pesawat mendarat dengan sempurna, para penumpang secara teratur berjalan keluar dari dalam pesawat. "Aku sudah menggunakan uang [Y/N] untuk biaya perjalanan kita. Setelah turun, kita akan mulai dari nol." Gon dan [Y/N] mengangguk bersamaan. "Baiklah, ayo!"

Mereka bertiga pun ikut mengantre dalam barisan orang-orang yang ingin mendaftar ke Arena Surga. "Antreannya panjang sekali," komentar Gon menatap seberapa panjangnya barisan di depan pintu masuk Arena Surga. "Semuanya mau masuk ke Arena Surga?"

"Di sini tidak ada syarat seperti di ujian hunter. Kau hanya perlu mengalahkan lawanmu," ucap [Y/N]. "Semakin tinggi kau naik, maka akan semakin banyak pula hadiahnya," tambah gadis itu.

"Ini adalah kesempatan yang baik bagi mereka yang ingin mendapatkan uang melalui bertarung," sambung Killua.

Setelah menunggu untuk waktu yang lama, akhirnya Gon, Killua, dan [Y/N] berdiri di depan pintu masuk Arena Surga. Di sana, ada seorang wanita berseragam Arena Surga yang memberikan tiga lembar formulir pendaftaran Arena Surga.

"Selamat datang di Arena Surga," ucapnya sembari memberikan formulir tersebut.

"Selamat datang di Arena Surga," ucapnya sembari memberikan formulir tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Silakan isi formulir ini." Wanita tersebut memberikan tiga buah pulpen pada anak-anak itu. Dengan kompak, tangan mereka bergerak, mengisi bagian-bagian kosong yang terdapat di dalam formulir.

Setelah selesai mengisi, mereka mengembalikan kertas formulir beserta dengan pulpen yang mereka gunakan tadi. Wanita itu pun lalu memasukkan nama mereka ke dalam komputernya. "Killua Zoldyck-sama, nomormu #2054. Gon Freecss-sama, nomormu #2055. [Y/N] [L/N]-sama, nomormu #2056. Nomor kalian akan dipanggil di lantai pertama arena. Pastikan kalian mengingatkan. Kalau begitu, silakan masuk."

Begitu mereka melangkah masuk, mereka di suguhkan oleh pemandangan orang-orang yang sedang bertarung di dalam arena dan juga penonton yang bersorak-sorak.

"Jadi nostalgia. Tempatnya belum berubah sama sekali," ucap Killua mengambil sebuah tempat duduk sembari menunggu dirinya di panggil. "Penontonnya juga masih sama berisiknya saat aku pertama kemari," ujar [Y/N].

"Eh? Kalian pernah kemari?" tanya Gon.

"Ya, saat aku berusia 6 tahun/Tentu. Saat aku berusia 9 tahun," jawab Killua dan [Y/N].

My Duty [Hunter×Hunter x Reader]Where stories live. Discover now