[UPDATE SETIAP JUMAT]
Ketika aku terbangun, aku menyadari bahwa aku berada di sebuah bangunan tua kecil di dunia atau bisa dikatakan dimensi yang berbeda. Aku tidak tau apa dan kenapa aku bisa berada di sini, tapi aku tau satu hal yang pasti, aku ak...
Puas melampiaskan kekesalannnya, Bisky menghela napasnya pelan. "Kenapa kamu ada di sini, Bisky?" tanya Gon penasaran. Gadis bersurai pirang itu membalikkan tubuhnya menghadap anak yang sedang bertanya padanya. "Tentu saja untuk menyelesaikan game ini, tapi tujuan utamaku adalah sebuah permata," jawab Bisky.
Gon menatap bingung pada Bisky. "Ada sebuah permata yang hanya bisa ditemukan di sini. Dia masuk pada slot terbatas nomor 81, Blue Planet. Bagaimana dengan kalian?" jawab Bisky lalu bertanya kembali.
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
"Yah, untuk menyelesaikan game ini juga," kata Killua bangkit berdiri mengusap-ngusap pipinya yang memerah dan sedikit bengkak. [Y/N] menciptakan sebuah es kecil di tangannya lalu mengompres lembut luka Killua. Anak itu meringis pelan saat benda dingin nan cair itu menyentuh kulit pipinya. "Tahan sakitnya, akan aku obati," ucap gadis itu.
"Sambil kami juga mencari petunjuk tentang Ayahnya," lanjut [Y/N] menunjuk pada Gon.
"Sebenarnya, Ayahku yang membuat game ini," ucap Gon membuat Bisky terkagum. "Aku mencari Ayahku, jadi, kupikir mungkin ada petunjuk di game ini," lanjutnya.
"Siapa Ayahmu?" tanya Bisky.
"Ging Freecss," jawab Gon.
Mata Bisky seketika membola saat Gon menyebut nama Ging. "Ging?"
"Kamu mengenalnya?" tanya Gon.
"Tentu saja! Dia terkenal. Ketua Netero pernah bilang dia salah satu dari lima pengguna Nen terunggul," jelas Bisky.
Gon memejamkan matanya sebentar. Membuang napas lalu kembali membuka matanya. "Bisky, jika kamu bersedia menunda perburuan harta karunmu, tolong ajari kami Nen!" Senyum Bisky justru melebar mendengar permintaan Gon. "Akhirnya kamu bersedia? Tapi, aku lebih keras dari Wing. Apa kamu siap?" Gon menjawab "Ya" dengan lantang.
"Bagaimana dengan kalian?" Bisky mengalihkan pandangannya pada Killua dan [Y/N]. Mereka berdua saling bertukar pandang lalu menyetujui latihan tersebut.
Pria yang dikalahkan Bisky terbangun dalam keadaan terbatuk-batuk. "Keluarkan semua kartumu!" perintah Bisky yang langsung dipatuhi oleh pria itu. Sesudah menyimpan semua kartu pria itu, Bisky memberinya kesempatan. "Kamu harus menghindari serangan mereka selama dua minggu! Jika berhasil, akan kubiarkan kamu pergi. Jika kamu tidak sadarkan diri atau tak bisa berdiri, aku akan membunuhmu," kata Bisky.
"Aku hanya perlu menghindari serangan mereka, 'kan? Aku boleh melakukan apa saja kepada mereka, 'kan?" tanya pria itu memastikan.
"Ya. Tapi, ada satu aturan. Dilarang meninggalkan celah ini. Jika dilanggar, kamu kalah dan kamu akan kubunuh," jawab Bisky membentuk sebuah celah berbentuk lingkaran dengan ukuran besar dan dalam.
"Bagaimana dengan kami?" tanya Killua.
"Peraturannya sama. Jika kalian pergi atau tidak bisa mengalahkannya selama dua minggu, kalian akan dihukum," jawab Bisky.