Author POV
Goreinu segera kembali menghubungi Tsezgerra dan timnya sembari diam-diam memantau tim Genthru. Melaporkan semua hal yang ia lihat. Ia meletakkan kartu Contact pada bindernya lalu memilih nama player Tsezgerra. Begitu komunikasi diantara keduanya telah tersambung, ia langsung berbicara tanpa basa basi.
"Mereka berkemah di depan toko kartu spell. Mereka menyerang setiap pemain yang keluar dengan kartu baru. Ini murni spekulasi. Tapi sepertinya mereka mewaspadaiku. Mereka menyadari ada orang baru yang memberikan kartu pada tim Tsezgerra. Jadi, keluarkan saja aku."
"Mereka memeriksa binder setiap orang yang keluar dari toko, lalu membunuh setiap orang yang sudah bertemu dengan salah satu dari kalian. Mereka juga mencuri kartunya. Mereka fokus untuk mendapatkan accompany dan magnetic force. Tiap pemain yang dibebaskan dan tak dicurigai, dipaksa mengumpulkan kartu untuk mereka."
"Dengan mengurangi tersangka dan mengambil kartu mereka, mereka juga menghentikan pasokan kita. Mereka melakukan semuanya sekaligus," jelas Goreinu panjang lebar.
Tsezgerra mengangguk mengerti. "Wakatta. Kami akan mencoba untuk melacak pergerakan mereka. Pergi dari sana dan tunggu kami menghubungimu." Hubungan komunikasi terputus. Tsezgerra melirik pada anggotanya yang memiliki nen tipe pelacak, Kess.
Sebuah alat pelacak muncul di tangan pria itu. Titik merah yang melambangkan posisi Genthru berkedip di layar. "Mereka sepertinya tidak akan meninggalkan Masadora," ucap Kess.
"Baiklah. Selanjutnya, kita akan memeriksa kartu mereka. Rodriot-pria bertubuh besar, anggota Tsezgerra-menganggukkan kepalanya. Menggunakan kartu spell untuk memeriksa jumlah kartu yang dimiliki tim Genthru. "Secara keseluruhan, mereka bertiga memiliki enam belas kartu accompany dan dua kartu magnetic force," katanya.
"Dalam kecepatan ini, mereka akan mengejar kita dalam empat hingga lima hari. Namun, kita sudah menduga itu sebelumnya. Mereka tidak akan berpindah hingga mendapatkan cukup kartu. Semuanya berjalan dengan baik. Tinggal dua belas hari lagi," kata Tsezgerra.
━─━────༺༻────━─━
[HUNTER×HUNTER Fanfiction]
•
☕︎🄼🅈 🄳🅄🅃🅈☕︎
━─━────༺༻────━─━Di sisi Gon, Killua, Bisky, dan [Y/N].
Gon masih melakukan latihan emitter yang diajarkan oleh Bisky. Sudah terhitung kurang lebih selama sepuluh hari ia melakukan latihan yang sama terus menerus. Ia sama sekali belum bisa mendorong tubuhnya lebih tinggi dengan auranya. Tubuh anak itu berbaring di atas tanah. Memikirkan cara untuk bisa melewati latihan yang satu ini.
"Dengarkan aku. Saat berlatih, bayangkan dirimu saat menembakkan pistol air. Kau membangun aura dalam tubuh, lalu tembakkan dari telapak tanganmu. Semakin kuat kekuatanmu, maka semakin kuat aura yang kau tembakkan. Kau akan melepaskan semua aura yang kau simpan di dalam. Jumlah aura terkumpul bersama kecepatan, kekuatan dan waktu dapat kau pakai untuk melepaskan. Kau memerlukan semua unsur tersebut untuk melakukan serangan yang diperlukan."
Penjelasan Bisky melintas dalam pikirannya. Ia menatap telapak tangannya, mengambil posisi duduk di atas tanah. Keningnya berkerut tak paham. Bibirnya mengelurkan helaan napas. "Ini terlalu sulit. Aku tak paham cara mendorong aura dari dalam tubuh, lalu mengeluarkannya dari telapak tangan," gumam Gon pada dirinya sendiri.
Tiga anak lainnya, Killua, Bisky, dan [Y/N] memantau Gon berlatih dari jauh. "Dia belum membuat kemajuan selama sepuluh hari. Mungkin sebaiknya kau memberinya latihan dari tingkat dua," ucap Killua pada Bisky.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Duty [Hunter×Hunter x Reader]
Fanfiction[UPDATE SETIAP JUMAT] Ketika aku terbangun, aku menyadari bahwa aku berada di sebuah bangunan tua kecil di dunia atau bisa dikatakan dimensi yang berbeda. Aku tidak tau apa dan kenapa aku bisa berada di sini, tapi aku tau satu hal yang pasti, aku ak...