12. FIRST DAY ADVENTURE

1K 133 10
                                    

Setelah dinanti-nanti, mereka akhirnya menyambut hari pertama perjalanan. Dirasa cukup mematangkan kekuatan, kini Stella dan ketiga partnernya siap berpetualang. Mereka berempat terlihat gagah dengan baju zirahnya.

Stella memakai gaun berwarna putih dan berlengan pendek. Panjangnya hanya sampai lutut, terusan bawahnya memakai celana. Hal ini bertujuan agar mempermudah pergerakan Stella. Gaun tersebut dilapisi baju zirah berwarna perak. Meskipun memakai gaun yang dilapisi baju zirah, gerak-geriknya tidak akan terganggu karena didesain senyaman mungkin oleh desainer istana.

Begitu juga dengan Valerio, Valerie, dan Henrick. Valerio dan Henrick memakai baju tempur pada umumnya, yang biasa digunakan oleh para pangeran ketika berperang. Sedangkan Valerie memakai gaya pakaian yang sama dengan Stella. Hanya saja, Valerie menggunakan gaun jingga berlengan panjang. Baju zirah yang mereka gunakan juga terbuat dari baja kukuh dan berwarna perak mengkilat.

Di depan mereka, ada tiga ekor kuda putih yang berdiri gagah. Kuda-kuda itu akan menjadi kendaraan mereka selama perjalanan.

"Hanya tiga ekor?" tanya Valerio.

"Tuan Putri Stella tidak sempat berlatih berkuda. Oleh karena itu, dia akan menumpang ke salah satu dari kuda kalian," jelas Perdana Menteri Anantha.

"Stella bersamaku saja," aju Valerie.

"Tidak. Akan berbahaya. Kau masih pemula, Valerie," tolak Valerio.

"Kak Stella akan bersamaku." Henrick angkat suara.

"Itu lebih baik."

Sedangkan bagi Stella, ia tidak keberatan harus menumpang dengan siapa. Asalkan orang itu tidak keberatan dan bertanggung jawab.

"Valerio, aku memercayaimu untuk menjadi kapten selama perjalanan. Kau akan memegang tanggung jawab yang lebih besar. Jagalah adikmu dan para kesatria dari Cofus. Dalam petualangan ini, kalian adalah keluarga. Tetaplah bersama dan jangan bersikap semena-mena!" perintah Raja Vyn.

"Baik, Ayah."

"Tapi ... kuda-kuda ini hanya bisa mengantar kalian sampai Sonitus. Tidak mungkin pula kuda-kuda kalian bisa dibawa menyeberangi pulau dengan perahu sampan. Berharap saja kalian dipertemukan dengan kemudahan selama perjalanan ini."

"Baik, Perdana Menteri," jawab mereka serempak.

Kaki mereka mulai melangkah menghampiri kuda. Selepas itu, mereka menaikinya dengan hati-hati. Kuda-kuda ini cukup tinggi. Mungkin Valerie tidak akan fokus bila membonceng Stella. Nasib baik Henrick ada. Ia sudah sangat ahli dalam berkuda. Diusianya yang baru menginjak enam belas tahun sudah bisa menguasai banyak hal. Satu fakta lagi, Henrick bisa bercengkerama dengan binatang.

"Semoga berhasil. Jangan pulang tanpa membawa Raja Hawtron dan Ratu Davonna. Tak lupa pula membawa Bintang Putih!" peringat Raja Vyn.

"Selalu hemat perbekalan. Karena tidak menutup kemungkinan kalian akan kesulitan mencari makanan di luar sana," tambah Perdana Menteri Anantha.

"Baik, Yang Mulia Raja. Baik, Perdana Menteri."

Mereka bergegas pergi meninggalkan istana. Valerio memimpin di depan layaknya seorang kapten, disusul Valerie di belakangnya, dan Henrick melaju di posisi paling belakang bersama Stella. Hal ini juga dilakukan untuk melindungi Valerie. Harus ada yang berjaga di belakang, bukan? Terlebih dia seorang perempuan dan masih pemula dalam berkuda.

Kuda-kuda ini melaju sangat kencang. Stella menerka, kuda-kuda ini merupakan yang terbaik dan yang paling terlatih. Tidak mungkin pula istana Cofus asal mengirimkan kuda untuk perjalanan berisiko ini.

Rute pertama yang mesti ditempuh adalah wilayah Nordu. Melewati istana dan berlanjut menyusuri lembah. Semalam, Henrick memberi instruksi kepada mereka bertiga, bahwa yang dikatakan aman belum tentu aman. Tidak menutup kemungkinan tempat aman akan menjadi berbahaya. Contohnya, lembah di Nordu.

STELLA || The Future Holder of Zeros [✔]Where stories live. Discover now