30. SENDU

629 96 2
                                    

"Karena jika aku menyerangmu, aku bisa kehilanganmu. Dan aku tidak ingin kehilanganmu, Stella."

Ini semua rencana jahat Cloo. Dia ingin teman-teman Stella menyerang Stella supaya gadis itu terbunuh. Untungnya bagi Cloo? Itu semua belum terkuak. Yang jelas, Cloo ingin Stella lenyap dan kalah.

"Lebih baik aku yang tersiksa. Kamu boleh menyerangku sepuasmu, tapi aku tidak mau melukai gadis yang kucintai," tutur Valerio. Ia berusaha menahan diri agar tidak menangis.

Stella membeku di tempat. Tatapannya melemah, berubah menjadi sendu. Meski tubuhnya sedang dalam kendali Cloo, hatinya tetap tersentuh. Sepertinya, sentuhan cinta berhasil meluluhkan besi yang melapisi hati gadis itu. Entahlah penuturan cinta tadi kejujuran atau bualan.

Cengkeraman tangan Stella mengendur. Detik berikutnya, cengkeraman itu sempurna terlepas. Hal ini tentu saja menjadi kesempatan emas bagi Valerio.

Pria itu menarik tubuh Stella, kemudian menahannya. 

"HENRICK, VALERIE, SERANG CLOO DAN HANCURKAN TRISULANYA!"

Tanpa menunda waktu lebih lama, mereka berdua pun langsung menjalankan perintah Valerio. Kecepatan dan kegesitan sangat diperlukan dalam penyerangan kali ini karena Valerio tidak akan bisa menahan Stella lebih lama. Pertempuran ini mesti menggunakan taktik cerdik karena Stella dan Cloo merupakan lawan yang tangguh. Dengan kata lain, pertarungan ini tidak cukup mengandalkan tenaga dan sihir. 

Wuz! Wuz!

Henrick meluncurkan bola-bola apinya, tetapi serangan itu memelesat karena Cloo berhasil menghindar. 

WUUUZZZ!!

Kali ini apinya lebih besar. Cloo berhasil dimundurkan dua langkah. 

"Boleh juga kemampuanmu, Pangeran," puji Cloo.

"Jawab pertanyaanku sebelum aku melontarkan serangan lebih ganas! Apa yang kau inginkan dari kakakku? Mengapa kau mengincarnya?!"

Cloo terkekeh, "Kalian akan mendapatkan jawabannya sebentar lagi, atau ... kalian tidak akan pernah mendapatkan jawabannya karena kalian akan gugur sebelum mendapat jawaban itu."

Muka Henrick bersemu merah. Emosinya berhamburan. Lelaki itu berlari menghampiri Cloo dan bersiap untuk menyerang. Setelah tiba di hadapan Cloo, Henrick mengentakkan kakinya ke tanah bentala. Seketika itu, bumi bergoyang. Cloo sendiri kehilangan keseimbangan. Namun tak lama kemudian, Cloo kembali berdiri dengan tegak. 

Cloo mengeluarkan semacam cahaya hijau dari tangannya, entah itu energi apa. Yang jelas, energi itu pasti sangat dahsyat dan berbahaya.

DAAARRR!!

Pria itu menjatuhkan energinya ke tanah. Menyebabkan dentuman dan ledakan yang sangat keras. Henrick dan Valerie terjungkal ke belakang. Valerio juga terpelanting dua langkah ke belakang, tetapi untunglah Stella masih bisa dicekam.

DAARR!!

Serangan kedua kalinya lebih dahsyat. Valerie dan Henrick kembali terjungkal, tetapi kali ini lebih keras. Badan mereka dipenuhi luka.

Wuz! Wuz!

Henrick mencoba mengelabui Cloo dengan bola-bola apinya. Sebelum Cloo kembali melontarkan ledakan, Henrick berusaha bangun meski sempoyongan.

BUM!

Kaki lelaki itu mengentak tanah. Getaran hebat muncul sehingga menyebabkan semua orang di sana terjatuh karena kehilangan keseimbangan.

STELLA || The Future Holder of Zeros [✔]Where stories live. Discover now