16

153K 17.3K 1.4K
                                    

Hola👋

Sebelum membaca alangkah baiknya tekan tombol vote terlebih dahulu😊

Setelah itu?

Silahkan membaca😍

¤¤¤

Teresa sedang berjalan bersama Meisa dan Vigo. Tiga anggota club panahan sekolah yang rajin dispen karena mengikuti lomba. Mereka bertiga sudah berteman sejak awal masuk Sma. Awalnya bertemu di club panahan, ternyata saat menginjak kelas dua belas mereka satu kelas. Jadi semakin erat saja pertemanan mereka.

Teresa pada dasarnya suka mengemil, jadi tak heran jika sekarang dia tengah menggigiti cookies coklat sambil berjalan.

"Besok kan sabtu ya, Sa?" Tanya Meisa. Tangan kanannya terulur untuk mengambil satu cookies di dalam kotak yang Teresa pegang. Namun, baru saja menyentuh ujung bungkusan, Teresa sudah lebih dulu menabok tangannya.

Meisa cemberut. "Satu doang, pelit banget!"

"Gue beli empat cookies aja ini gak cukup asal lo tau, Mei. Kalo gue kasih ke lo nanti gue kelaperan." Balas Teresa masih dengan tega memakan cookiesnya tanpa memberi satupun untuk Meisa dan Vigo.

"Dah lah! Gue mau nanya aja, besok sabtu jadwal club panahan latihan, Azura bakalan ikut?" Meisa mengalihkan pembicaraan pada topik yang pada awalnya ingin dia bahas.

Seketika Teresa berhenti berjalan. "Demi apa gue lupa? Iya juga! Besok Azura ikut latihan gak ya?"

"Ya pasti ikutlah, kan dia udah masuk ekskul." Vigo menjawab yakin. Dia menyeret pelan tubuh Teresa agar melanjutkan jalannya.

"Aduhh, kalo anggota club pada keluar gara-gara dibully dia gimana?" Tanya Meisa. Dia mengkhawatirkan nasib club panahan jika ditinggal banyak anggota karena kedatangan Azura.

"Yah? Masa gitu? Lagian ini anggota club beneran gak ada yang cari masalah sama Azura kan? Kok bisa dia mau masuk ekskul kita?" Teresan menjambak dengan frustasi rambutnya sendiri.

Vigo yang berjalan di samping kanan Meisa menyenggol pelan bahu gadis itu. "Pikiran lo negatif tuh, gak baik suudzon sama orang. Siapa tau Azura emang pengen belajar panahan."

"Lagian kalo dipikir-pikir, yang Azura bully itu cewek  rambut pendek pacarnya Lio doang, kan? Dia gak pernah bully murid lain." Lanjut Vigo.

Teresa mengangguk setuju. "Bener juga. Azura emang jutek ke semua orang selain Lioner sama Aziel tapi yang dia bully cuma Jiana aja."

"Tapi tetep, dia juga suka ngelawan kakak kelas terus selalu bersikap seenaknya. Pasti latihan panahan gak akan asik kayak dulu lagi kalo ada dia." Meisa tetap tidak setuju Azura bergabung ke club panahan. Citra Azura sangat buruk di sekolah, jangan salahkan jika dia khawatir Azura akan membuat club panahan menjadi neraka.

"Kalo it-eh?" Tiba-tiba langkah ketiga sahabat tadi berhenti karena jalan mereka di halangi oleh seseorang.

"Biru?" Teresa bingung.

Sedangkan Biru hanya menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi lalu secara acuh tak acuh menyerahkan sebuah kertas pada Teresa.

"Apa ini?" Teresa mengambil kertas tersebut. Dia langsung menutup mulutnya karena tak menyangka hari ini akan tiba. Hari dimana Biru menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti ekskul panahan di sekolahnya.

Teresa melotot tetapi beberapa detik kemudian matanya langsung memancarkan binar kesenangan. "Akhirnya lo mau juga masuk ekskul ini! Waaahhhh perjuangan gue hampir dua tahun ini membuahkan hasil!"

Anagapesis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang