30

148K 16.9K 1.5K
                                    

Hola👋

Sebelum membaca, alangkah baiknya tekan tombol vote terlebih dahulu😊

Setelah itu?

Silahkan membaca😍

¤¤¤

Lioner berdiri di dekat pintu kelas. Dia sudah menonton sejak awal Biru menghampiri meja Azura. Menghelakan napas lelah, Lioner sedikit menunduk, melihat lantai yang nampak tidak menarik sama sekali di matanya. Itu lebih baik, daripada harus melihat pemandangan di hadapannya. Dari arah belakang terdengar suara langkah kaki mendekat, Lioner menoleh, melihat beberapa orang hendak memasuki kelas. Mau tak mau, dia pun berjalan lurus ke arah kursinya, melewati Biru dan Azura.

Lioner meletakkan tasnya di atas meja, dengan tatapan yang hanya fokus pada punggung Azura. Sejak kapan mereka berdua akrab? Bahkan Biru memberinya hadiah. Ini sama sekali bukan tipikal Biru yang Lioner kenal. Tapi, lebih daripada itu, Lioner baru menyadari bahwa Azura dikelilingi banyak laki-laki yang nampak tertarik padanya. "Kenapa gue baru sadar?" Gumamnya pada diri sendiri.

Pertama, Kaysen. Ketua osis yang namanya sangat harum bahkan ketika dia masih baru beberapa hari sekolah di sini. Tiba-tiba saja suatu hari, Azura datang dan memeluknya erat-erat. Kaysen langsung muncul setelah Azura menjauhinya. Azura selalu mencari Kaysen saat istirahat, Azura mengabaikan Lioner saat Kaysen ada. Sejak kapan? Apa yang dia lewati selama ini? Pikiran itu terus meneror Lioner.

Mengalihkan pandangannya ke arah jendela. Dia melihat lapangan di bawah sana, beberapa murid berjalan melewatinya memakai seragam yang sama. Tentu saja! Karena mereka semua satu sekolah. Lioner segera teringat, laki-laki ke dua, Orion. Bisa dikatakan dia adalah musuhnya. Sekolahnya dan sekolah Orion sudah bersaing sejak lama. Dari saingan akademik maupun non akademik. Seringkali kedua sekolah itu berseteru, berawal dari permusuhan senior, dendam seolah terus diturunkan ke junior-junior mereka hingga saat ini. Orion yang disebut-sebut sebagai pentolan disana sering dibanding-bandingkan dengan Lioner yang merupakan siswa paling terkenal di sekolahnya. Tak pernah terpikirkan olehnya, Azura bisa saja mengenal Orion secara pribadi. Jika bukan karena Azura tiba-tiba menjauhi dan memusuhinya, mungkin Lioner tidak akan pernah melihat kedekatan antara Azura dan Orion.

Dan sekarang, Lioner menatap sosok sahabatnya yang sedang bercengkrama dengan Azura di depan sana. Biru. Dia juga menunjukan ketertarikan pada Azura akhir-akhir ini. Belum pernah Lioner melihat Biru dekat dengan wanita manapun, dia bahkan tidak pernah menunjukkan minatnya pada apapun. Apapun. Namun, nampaknya Biru mulai menemukan kesenangannya sekarang. Azura.

Lioner membuka resleting tasnya. Dia meraih beberapa surat yang kemarin malam ditemukan di kamarnya. Ternyata selama ini Azura suka menulis surat untuknya. Dia meletakkannya di kamarnya secara rahasia, diselipkan dalam buku, di dalam kantung hoodie, di belakang bingkai foto. Mungkin, Azura menaruhnya di sana saat dia mengunjungi rumahnya. Dan Lioner baru saja menemukannya, dia membaca satu persatu surat tersebut.

To : Lioner

Lio, aku minta maaf.
Tadi itu beneran gak sengaja numpahin jus ke muka kamu. Tadinya mau aku siram ke muka si cewek miskin itu.
Bukan maksud aku mau permaluin kamu di depan banyak orang, tapi aku kesel liat cewek miskin itu duduk di sebelah kamu.

Aku gak akan bikin masalah lagi buat kamu. Janji! Tapi kalo kamu masih deket-deket cewek miskin itu, gak jadi janji.

Anagapesis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang