24

147K 17.7K 2.4K
                                    

Hola👋

Sebelum membaca alangkah baiknya tekan tombol vote terlebih dahulu😊

Setelah itu?

Selamat membaca😍

¤¤¤

Pada hari ini, lomba-lomba masih terus berlangsung. Para murid semakin antusias menjelang dimulainya pertandingan basket. Alasannya? Karena Lioner dan teman-temannya selalu berpartisipasi dalam lomba basket. Sudah terkenal di kalangan para siswi bahwa ekskul basket adalah tempat para makhluk tampan bertubuh seksi berkumpul.

"Setiap pake jersey basket, gue ngerasa kegantengan gue bertambah tujuh kali lipat." Jendar berbicara sambil mengedipkan satu matanya ke arah gadis-gadis yang berkumpul di tribun.

Aziel tertawa menanggapi ucapan Jendar. Dia melihat semakin banyak orang memasuki lapangan indoor seiring waktu semakin dekat untuk memulai pertandingan basket hari ini. "Tapi, fans gue pasti jauh lebih banyak dari fans lo."

"Yang benar itu, tetap fans Lioner yang terbanyak dari fans kita semua." Balas Jendar, merasa sadar diri.

"Dan Lio gak peduli kecuali itu Jiana." Sekarang Kean juga ikut menanggapi. Dia melirik ke salah satu kursi penonton yang berada di tengah-tengah, di sana ada Jiana bersama temannya sedang tersenyum ke arah Lioner.

Jendar menyenggol bahu Lioner pelan. "Tuh, cewek lo ngeliatin mulu."

"Karena dia punya mata." Balas Lioner acuh tak acuh. Matanya justru malah mengedar kemana-mana seperti tengah mencari seseorang.

"Azura gak akan nonton pertandingan lo kali ini." Dio datang membawa wadah tempat penyimpanan air minum lalu dia letakan di bawah kursi. Dio adalah satu-satunya kawanan Lioner yang tidak memakai seragam basket. Karena lelaki itu memang tidak mengikuti ekskul ini, selain itu kalaupun dia ikut, mungkin hanya akan duduk di kursi cadangan.

"Lah, iya? Gue baru sadar gak ada Azura di kursi depan." Jendar melihat sekelilingnya mencari-cari keberadaan Azura yang biasanya sudah merusuh ingin duduk di kursi paling depan bahkan pernah merengek ingin duduk di kursi pemain cadangan agar lebih dekat dalam melihat Lioner.

"Baguslah kalo dia gak ada, pertandingan bisa berjalan damai." Siapa lagi jika bukan Kean yang berbicara seperti ini?

"Harusnya dia nonton." Gumam Aziel yang ternyata masih bisa terdengar di telinga Dio.

Namun, Lioner keras kepala. Dia tidak setuju dengan pikiran bahwa Azura tidak akan datang ke sini. "Gak mungkin. Ada dimana dia kalo nggak nonton gue tanding? Mustahil! Zura gak pernah lewatin satu pun pertandingan gue."

"Gue liat tadi Azura ke lapangan outdoor sama temen-temennya. Mungkin mau nonton pertandingan voli." Dio melirik dengan penuh rasa tertarik ke arah Lioner. Ingin melihat bagaimana reaksinya ketika mendengar ucapannya.

"Oh, iya. Pertandingan basket sama voli barengan. Tapi, kenapa dia malah nonton voli?" Kean sungguh ingin tahu alasannya.

Dio menarik ujung bibirnya ke atas sebelum berkata, "Karena Kaysen ikut tanding voli."

Seringai Dio semakin lebar ketika melihat tubuh Lioner menegang. Lelaki itu juga mengeraskan rahangnya seperti tengah menahan emosi yang sudah lama bersarang dan ingin segera dikeluarkan.

Anagapesis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang