25

151K 17.9K 1.8K
                                    

Hola👋

Sebelum membaca alangkah baiknya tekan tombol vote terlebih dahulu😊

Setelah itu?

Selamat membaca😍

¤¤¤

"Sebenarnya perasaan lo ke Zura itu kayak gimana?" Aziel yang berdiri sambil menyenderkan tubuhnya ke meja itu menatap Lioner. Begitu tiba di ruang kelas, dia langsung memberikan pertanyaan kepada Lioner. Sementara teman-teman yang lain hanya diam menunggu Lioner membuka mulutnya.

"Lo sadar gak, tadi di belakang kita ada Jiana?"

"Oh, ya? Wah, pasti galau dia sekarang." Bukan Lioner yang berbicara, justru malah Jendar.

"Lo pernah bilang ke gue kalo lo gak punya sedikitpun perasaan spesial ke Zura. Karena itu gue izinin lo pacaran sama Jiana." Aziel belum pernah membahas tentang hal ini sebelumnya. Alasan mengapa dia bersikap biasa saja meskipun tahu bahwa Lioner berselingkuh dari adiknya. "Tapi, tadi itu apa?"

"Gue cuma gak suka barang milik gue dikasih ke orang lain!" Untuk pertama kalinya Lioner angkat bicara setelah sekian lama hanya menundukkan kepala sambil terdiam.

"Tapi, itu kan botol minum punya Azura." Celetuk Jendar tanpa bisa di rem. Untungnya Kean langsung menutup mulut laki-laki itu sebelum ucapannya membuat Lioner kembali emosi.

"Zura kasih ke gue! Jadi itu milik gue!" Benar saja, Lioner langsung menatap tajam Jendar. Merasa kesal dengan perkataan temannya itu. Baginya, botol minum itu sudah menjadi hak milik karena Azura sudah memberikannya untuk dirinya seorang. "Dia pernah bilang botol itu dia beli khusus buat gue." Ucapnya kembali.

"Padahal sebelumnya lo selalu nolak. Lo bahkan gak pernah minum dari botol itu sekalipun." Dio tersenyum miring melihat urat-urat di sekitar leher Lioner mulai mencuat keluar berkat perkataannya. "Sadar gak sih? Lo keliatan kayak cowok yang lagi cemburu liat pacarnya dekat cowok lain."

"Yang gue suka itu Jiana. Tindakan gue tadi murni karena gue gak suka Zura kasih botol minum gue ke orang lain." Lioner masih bersikeras menyangkal ucapan Dio tentang dirinya yang cemburu.

"Yakinn?" Dio memainkan alisnya untuk menggoda Lioner. "Konyol banget alesannya."

"Lo gak boleh suka sama Azura!" Kean tiba-tiba angkat bicara. "Lo udah punya Jiana. Jangan ngulang kelakuan brengsek lo ke cewek lain."

"Tuh, denger apa kata Kean. Gitu-gitu dia orangnya setia loh, kalo udah suka satu cewek pasti susah lirik yang lain, ya gak? Sampai gagal move on." Dio menyeringai ke arah Kean. Siapa sangka, Dio sebenarnya tahu bagaimana perasaan Kean terhadap wanita yang namanya terukir di hati sebagian temannya.

Kean berdecak kesal. Dia paling tidak suka jika Dio sudah berbicara mengenai urusan hati. Entah bagaimana laki-laki itu bisa terlalu peka terhadap perasaan teman-temannya. Kadang-kadang dia bisa sangat menyebalkan jika sedang meledek. "Gak usah ngomong! Yang gak tertarik sama cewek diem aja!"

"Lo pikir gue gay?"

"Yang gay itu Biru!" Sanggah Jendar tidak setuju dengan ucapan Kean.

Dio tertawa. "Biru normal kali, sejenis sama Kean. Sama-sama setia ke satu cewek hahaha.."

Semua yang ada di ruangan itu mungkin tidak sadar, di depan pintu kelas, ada Jiana yang sedari tadi mendengar percakapan mereka. Jiana juga bisa merasakan keraguan dalam setiap ucapan Lioner saat lelaki itu berusaha menepis perasaannya kepada Azura. Berdalih, berpura-pura tidak sadar dan menolak fakta yang sebenarnya sudah Lioner ketahui.

Anagapesis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang