A2. Valhalla

98 19 14
                                    

Semua orang yang menjadi bagian dari gang setempat mengetahui ketegangan situasi distrik Shibuya saat ini. Tidak, jika diingat-ingat kondisi ini telah berlangsung sejak kemunculan Valhalla dan segala keonaran yang mereka bawa.

Mereka terlalu kuat sejak awal terbentuk dan kini Valhalla bahkan memiliki lebih dari tiga ratus anggota.

Terlalu sulit dibasmi, tapi terlalu riskan juga jika didiamkan.

Pernah muncul gosip dimana BlackDragon berusaha menekan Valhalla melalui denda yang berjumlah tidak masuk akal--semua orang tau ini ide Kokonoi Hajime si mata duitan--dan mereka berhasil melaluinya. Banyak khayalak terkejut atas kekayaan Valhalla yang digadang-gadang melebihi milik BlackDragon sendiri.

Sangat gila.

Mereka gang yang sempurna. Kekuatan, kekayaan, kekuasaan, dan ketenaran. Tidak mengejutkan jika anggota mereka bersikap arogan.

Beruntung Kisaki Tetta, kepala mereka saat ini sangat rasional dan acuh tak acuh. Dia tidak peduli jika anggotanya didisiplinkan oleh gang lain, lepas tangan jika kesalahan ada pada anggotanya, dan menambah hukuman pada mereka yang membangkang.

Sebuah sikap pemimpin yang salah, tapi ini sebuah keuntungan. Kegaduhan anggota Valhalla dapat ditekan.

Tentu, hal berbeda terjadi saat satu dari tiga anggota inti ikut terlibat.

Hanagaki Takemichi.

Hanagaki Takayuki.

Hanemiya Kazutora.

Tidak ada yang tidak tau Kepala Valhalla--Kisaki Tetta--begitu menghargai tiga sosok itu melebihi Shuji Hanma, kekuatan utama Valhalla. Desas-desus hubungan keempatnya sangat sering menjadi topik pembicaraan di kalangan non Valhalla. Mereka sangat dekat dan selalu bersama tiap terlihat di muka publik.

Kisaki Tetta juga membela tiap tindakan tiga anggotanya itu. Dengan tidak tau malu mengatakan, "mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau," saat rapat tahunan untuk menjaga perdamaian antar gang besar Shibuya. Itu adalah momen ikonik yang diingat banyak orang karena dengan menyelesaikan masalah mengenai perilaku tiga rangker Valhallanya disana, Kisaki dapat membuktikan kontrolnya atas individu-individu tersebut dan kekuasaannya yang begitu kokoh.

Laki-laki itu memang lihai berbicara dan sangat cerdas. Sialnya, licik seperti ular.

Dan kini, Mitsuya harus memikirkan cara terbaik untuk bisa menyampaikan perbuatan tiga sosok Valhalla itu saat rapat rutin Tokyo Manji tanpa menimbulkan kesalahpahaman yang dapat berujung pada perang antar gang.

Mikey tidak akan membiarkan anggota Toman diganggu dan Kisaki yang sudah pasti membela tiga anggotanya itu sampai akhir.

Sudah cukup, Mitsuya mau pensiun dini sekarang.

"Taka-chan, apakah terjadi sesuatu? Kau sudah menghela nafas panjang sebanyak empat kali sekarang."

Mitsuya menoleh pada wakilnya. Ia sangat ingin mengatakan tidak apa-apa, seperti biasa.

TAPI DIA TIDAK BAIK-BAIK SAJA SAAT MULUTNYA KINI MENJADI PENENTU NASIB MASA DEPAN DUA GANG BESAR SHIBUYA.

"Aku... haaah!"

"T-Taka-chan?!" Hakkai langsung gelagapan begitu kepala Mitsuya tertunduk dan seakan ada awan mendung yang menanungi kepala kaptennya. "Apa itu? Apakah ada tantangan dari gang lain?!"

"Ssst! Demi Tuhan, Hakkai--"

"--oh? Benarkah itu, Mistuya?"

Sial.

Dari ratusan orang disini kenapa harus dia yang mendengar seruan Hakkai. Wakilnya itu memang terkadang tidak bisa dipercaya.

"Sudah lama kita tidak bertarung, gang mana itu?" Mereka akrab, tapi Mitsuya kini merasa kesal begitu tangan Baji melingkari pundaknya. Dia mengalihkan pandangan, sempat menatap kesal Hakkai yang mundur selangkah, dan tatapannya berakhir pada Chifuyu.

Hanagaki(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang