A10. Their Act

79 14 0
                                    

Kazutora tertawa geli, memberikan pukulan yang cukup lambat untuk Haruchiyo hindari dan berbisik, "rencana apalagi yang adik kita lakukan, nii-chan?"

Tidak ada dari anggota Valhalla atau petinggi Tokyo Manji menyadari kejanggalan cara berkelahi keduanya. Mereka terlihat bermain-main dan terus mencuri pandang kearah Takemichi yang menghadapi Mikey.

"Sedikit improvisasi," bela Haruchiyo mendukung ide kreatif Takayuki yang telah pergi bersama Kisaki. Ia membuat kuda-kuda palsu dan melancarkan serangan pada Kazutora, "Takayuki bilang kita tidak lagi bisa mengutamakan Hanma atau Haitani untuk masuk ke rencana selanjutnya."

"Omong kosong--" Satu pukulan Haruchiyo mengenai pipinya dan membuat Kazutora tercengang, "untuk apa itu tadi?!"

"Karena kau berkata kasar?"

"Kau memukulku karena aku berkata sedikit kasar?!" Bisik Kazutora mendramatisir, seperti biasa.

"Itu tetap kasar,"

"Kau--" Kazutora menelan kekesalannya dan berusaha sabar, "aku tidak tau apa rencanamu dan Yuki, tapi apapun itu, tidakkah kalian merasa bersalah karena telah membuli mereka?"

Haruchiyo menggeser pandangannya kearah Chifuyu yang tengah berusaha menghentikan Baji berkelahi, lalu pada Hakkai dan Mitsuya yang saling memunggungi guna melindungi rekan masing-masing, terakhir pada Smiley dan Angry yang tengah membabat jumlah Valhalla penuh semangat.

"Haruskah?"

"Bukan Toman, bodoh! Tenjiku yang dipinjamkan nii-san!" Kazutora meraih sisi wajah Haruchiyo dan mengarahkannya untuk melihat Draken yang tengah melakukan pemukulan massal. Banyak Tenjiku berseragam Valhalla telah jatuh di bawah kaki wakil komandan Tokyo Manji itu.

"Oh..."

"Oh?!" Hardik Kazutora membuat gerakan seakan menampar Haruchiyo karena Mitsuya menoleh kearahnya sebelum fokus melindungi Hakkai lagi. Haruchiyo memegangi pipinya dan mempertanyakan tindakan Kazutora barusan, "ok, abaikan mereka. Tapi bagaimana kau akan menenangkan adikmu satu itu?!"

Takemichi yang tengah melancarkan pukulannya berada di ujung arah jari Kazutora. Adik bernetra biru mereka itu mungkin merasakan ada yang membicarakannya dan menoleh, membuat Kazutora dan Haruchiyo terdiam sesaat sebelum keduanya menoleh kompak kearah lain.

"Aku tidak tega, kau saja."

"Kau tidak tega? ...Apalagi aku!" Mendengus lelah, Kazutora terduduk di tanah setelah Haruchiyo menendang tulang keringnya. Sialan, itu sakit!

"Biarkan saja, sudah lama Takemichi tidak melampiaskan stressnya dan--oh!? Bukankah itu bagus? Sesuai dugaan Kisaki, Mikey bisa mengimbanginya dalam pertarungan."

Terlihat skeptis, Kazutora meraih kaki Haruchiyo dan menjatuhkannya ke tanah, "Itu bukan sesuatu yang harus kita tanggapi secara positif!"

"Aku bisa melihat sisi positifnya."

"Demi Tuhan Haru, ada orang yang memiliki kekuatan setara dengan Michi dan dia berada dalam daftar hitam nii-san!"

Haruchiyo berdecak, tetap keras kepala. Kazutora tau darimana Haruchiyo tertular kekeraskepalaan itu. "Berhenti melihat sisi negatifnya! Kita bisa menghindari adu domba Rokuhara, menciptakan alasan yang lebih kuat untuk menantang Toman, dan membuktikan teori Kisaki terhadap kekuatan Takemichi berkat--...ok, mungkin improvisasi yang Yuki lakukan agak jauh--tapi kau sendiri juga tidak akan bisa menolak idenya!"

Tatapan Kazutora dapat menggambarkan seberapa besar dia tidak bisa mempercayai apa yang kakaknya ucapkan barusan. Haruchiyo dan rasa sayangnya pada Takayuki memang harus diadukan pada Izana!

Hanagaki(s)Where stories live. Discover now