A5. (Them (-) 1)

86 15 34
                                    

Hanma Shuji merasa kehidupan tidak pernah semenyenangkan itu. Dengan kekuatan dan sifat yang ia miliki, Hanma bisa leluasa bergerak. Orang segan berurusan dengannya, terutama sesama penghuni dunia berandal. Semua terasa mudah, tidak ada tantangan, dan Hanma merasa bosan. Sampai,

"Dia menyedihkan," adalah kalimat yang Kisaki ucapkan di pertemuan pertama mereka saat itu. Di tengah tensi antara Hanma yang berhadapan dengan Izana dan Kakucho, Kisaki tersenyum ponggah.

"Ha?!"

"Perawakannya buruk dan terlihat jelas ia tidak bisa menjalankan sesuatu dengan benar... ini kandidat yang buruk Kaku-nii,"

"Kisaki, dia kuat."

"Aku lebih kuat."

Hanma terbahak, nada mengejek terdengar jelas dalam tawanya, "omong kosong apa yang dikatakan oleh seseorang yang berlindung di balik orang lain?"

Masih mempertahankan senyum arogannya, Kisaki berucap percaya diri, "maju saja kalau tidak percaya."

Itu adalah undangan yang lucu.

Hanma berpikir ia akan berhadapan dengan bocah kecil itu dan memberikannya satu-dua pelajaran berharga.

Hanma tidak mengira kalau Izana yang akan bergerak.

Satu tendangan dari Izana cukup untuk merobohkan Hanma ke tanah. Kakucho juga menekannya untuk tetap tiarap dan ada hawa yang kentara kalau Hanma bisa hancur jika berusaha melawan.

"Lihat? Aku. lebih. kuat."

Perempatan muncul di dahi Hanma. Dia merasa tidak benar untuk pertama kalinya.

Ini memalukan.

"Kau bocah sialan," ia mendesis geram, "awas saja--" Tendangan Izana kembali menghantam wajahnya. Manik ungu itu berpendar.

Ada kesadisan yang bergemuruh disana.

"Kau bilang mau melakukan apa pada adikku?"

Itu menyakitkan, jelas, yang memukulnya adalah Izana Kurokawa. Bagian dari generasi terburuk dan pemilik gang besar yang siap menguasai Yokohama. Sudah pasti rasa sakit yang Izana berikan akan sesakit ini.

Hanma meludahkan darah, "adikmu itu pengecut lemah yang bersembunyi di balik punggung kakak-kakaknya!"

Kakucho dan Izana terkekeh mendengar itu. Sedikit terhibur atas ucapan Hanma yang terdengar lucu.

"Lemah?" Kisaki berlutut di dekat kepala Hanma yang mendongak. Netra mereka bertubrukan dan ada kesombongan yang membuat Hanma terbakar, "jika aku lemah, kenapa bukan aku, tapi kau yang ada di tanah?"

"HAH--"

"--kau kuat."

Kerut terbentuk dan kepala Hanma makin kacau. "Apa?"

"Hanma Shuji, kau salah satu berandal kuat yang pernah kutemui, tapi aku dan kakak-kakakku jauh lebih kuat."

Ada kilat yang terlihat di netra Kisaki. Ia membenarkan letak kacamatanya dan berdiri. Kakucho melepaskan Hanma dan kembali ke sisi Kisaki, bersama Izana yang masih diam mengamati.

Hanma bergerak duduk, ia membiarkan darah mengalir turun dari sisi bibirnya dan menatap tiga figur itu penuh tanya.

"Perbedaan kekuatan di antara kau dan aku sangat kentara."

Tersenyum mengejek, Hanma menimpali, "bukan kau yang kuat sialan, tapi kakak-kakakmu!"

"Tapi mereka meminjamkannya untukku,"

"Kekuatan mereka, tubuh mereka, semuanya." Netra Kisaki berkilau senang, ada kesombongan yang berusaha ia perlihatkan juga. "Bukankah aku adik yang beruntung?"

Hanagaki(s)Where stories live. Discover now