A12. 31 Oktober 2006

63 10 0
                                    

Izana Kurokawa berdiri sebagai juri, ia berada di tengah perwakilan antar dua gang di arena. Penonton terkejut atas tindakannya yang tak biasa ini, bahkan Shinichiro sampai tercengang.

"Lima-lima atau bendera?"

"Toman yang memutuskan," Hanma menyeringai dan Draken masih tidak mengatakan apapun, "bukankah kalian yang menjadi penyebab semua insiden, sampai kita semua berakhir disini?"

Tidak mau mengulur waktu lebih lama bersama Hanma, Draken berucap datar, "bendera."

Izana mengangkat bahu. Berbalik dan melangkah pergi, membingungkan Draken yang menatap penuh tanya kenapa ia pergi sebelum mengatakan kapan pertarungan dimulai.

"Kalian bisa mulai bertarung..." ucap Izana tidak mau repot mengangkat tangan atau berteriak.

"Hah--" Draken menggerutu, tepat waktu menahan pukulan Hanma yang langsung menyerang begitu Izana mengumukan mulainya pertarungan (tanpa minat).

Dua kubu berlari kearah satu sama lain begitu Hanma melancarkan serangan kedua. Kazutora tertawa dalam langkah larinya dan menerjang divisi satu tanpa kesulitan. Harimau itu baru bisa berhenti menganiaya anggota Tokyo Manji saat dihadakan pada Baji Keisuke dan Mitsuya Takashi.

Takayuki menjatuhkan anggota Toman kesekian saat ia melihat kembar Kawata yang pernah diceritakan Mochi. Gadis bersurai pirang itu tidak ragu berlari kearah divisi empat, sementara Kisaki menatap bosan hamparan dua gang yang tengah bertarung di hadapannya. Ia berada di barisan belakang dan menjaga bendera Valhalla.

Melihat kearah mana adik kembarnya pergi, Takemichi kembali menatap kedepan. Tepatnya kearah Sano Manjirou yang berdiri tenang di tengah keributan sana-sini. Sudah jelas pemimpin Tokyo Manji mau melanjutkan apa yang mereka mulai di parkiran waktu itu.

.

.

.

"Pukulan yang kuat, Takemitchy," Mikey memuji di tengah adu kekuatan mereka. Takemichi tidak menjawab dan hanya sekedar mengangkat bahu. Mereka berdua melangkah kearah satu sama lain. Netra Manjirou bisa menangkap bagaimana pendar di netra Takemichi mulai timbul dan melakukan hal yang sama.

Keheningan di antara mereka sirna begitu keduanya kembali beradu pukulan.

Penonton bersorak. Meneriakkan nama Hanagaki Takemichi dan Sano Manjirou secara bergantian. Dua kandidat yang begitu dielu-elulkan semua orang menunjukkan kekuatan mereka tanpa ragu. Haitani Ran bersiul kagum sementara Rindou menatap tanpa kedip. Mochi tidak kalah menyemangati temannya meski harus berhenti saat Terano menoleh kearah mereka bertiga.

Meski memasang tampang garang, Terano South tetap memperlihatkan rasa senangnya atas perkelahian ini dan Izana fokus menonton saat Kakucho sendiri ikut meneriakkan nama saudaranya, "Ayo Michi!!"

Takayuki tertawa senang, menghindari pukulan yang diberikan Angry dan menemukan celah untuk menghantam dada si bluberry dengan lututnya. "Minimal biarkan aku menonton perkelahian kakakku!"

"Angry!" Smiley langsung meraih adik kembarnya yang hampir terjerembab. Ia meletakkan Angry ke tanah sehati-hati mungkin dan kembali menyerang. Takayuki menghindar tanpa kesulitan. Terlalu mudah menjatuhkan 'strawberry shortcake' dalam beberapa kali pukul.

"Kalian tau, ini sia-sia. Diamlah sebentar dan aku akan memberikan waktu untuk kalian mengambil naf--"

Terpekik kaget, Takayuki terpelanting ke tanah dan di hadapkan pada wajah marah Smiley yang masih memasang senyum, "bagaimana kalau kau berhenti bermain-main sekarang dan menyadari seberapa genting situasi saat ini?"

Netra Takayuki berkilat, ada senyum yang mekar di wajahnya saat Smiley ragu memberikan pukulan. Seperti kebanyakan laki-laki yang masih memiliki visi alot untuk tidak memukul perempuan, Takayuki mempergunakan kesempatan itu.

Hanagaki(s)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin