[Sudah Terbit + Tersedia di Gramedia!]
Dijodohin sama ketua geng motor yang punya sikap manja?!
Ayyara, gadis yang masih duduk di bangku SMA itu harus dijodohkan dengan laki-laki pilihan orangtuanya. Dia---Alezra Elvando, ketua geng motor Egrios, y...
Jangan lupa follow ig ku, buat tau spoiler Alezra😍
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dan follow akun wp aku juga😊
*****
Ayyara yang sedang menunggu taksi di depan gerbang sekolah, lantas jadi langsung merogoh saku bajunya, saat ponselnya berdering.
Dia menatap layar ponselnya, melihat nama 'Papa Arga' yang menelponnya. Seketika kening cewek itu pun jadi mengerut, merasa bingung kenapa Ayahnya Alezra menelpon?
"Papa mau ngomong apa ya?" gumam Ayyara. Merasa penasaran, cewek itu kemudian langsung mengangkatnya.
"Asalamualaikum Pa," ucap Ayyara pada Arga yang berada dalam sambungan telepon.
"Waalaikumsalam. Ay, kamu baik-baik aja?"
"Alhamdulillah Pa, Ay baik. Papa sama Mama sendiri gimana? Sehat-sehat kan?"
"Iya Ay, alhamdulillah sehat."
"Syukur Pa. Ay senang dengernya."
"Oh iya, Papa nelpon kamu karena mau tanya. Eza baik-baik aja?"
Pertanyaan itu berhasil membuat Ayyara terdiam dan membisu. Dia kemudian menelan ludahnya susah payah.
"Ba--baik kok, Pa. Emangnya kenapa?"
"Enggak, Papa cuma mau tanya keadaan dia. Papa tau, kemarin Eza habis tarung kan? Papa cuma mau mastiin Eza gak papa. Walau Papa tau, Eza pasti menang. Suami kamu itu emang jago berkelahi Ay. Walaupun masih nyusu, tapi jangan remehin kemampuan dia."
Ayyara jadi terdiam mendengar penuturan dari Arga. Dia merasa bersalah karena sudah membuat Alezra kalah. Bahkan, Ayahnya Alezra pun sudah yakin jika anaknya akan menang.
"Ay, kok malah diem sih?" tanya Arga, saat tak mendengar balasan apa-apa dari Ayyara.
"Hah? I--iya, Pa. Eza itu emang keren banget. Di rumah boleh kayak bayi. Tapi kalo lagi sama anak geng motornya, Eza nyeremin," ujar Ayyara dengan kekehan pelan.
Arga jadi tertawa mendengarnya. "Benar kamu, Ay. Eza emang punya dua kepribadian."
Ayyara hanya tersenyum tipis, dan tak tau mau berbicara apalagi. Bagaimana reaksi Arga, jika tau kalau Alezra kalah?
"Ngomong-ngomong, Hp Eza kenapa susah dihubungi? Dari pagi Papa telepon, tapi nomornya gak aktif terus."
Ayyara kembali terdiam saat itu. "Bayi Za pasti lagi sedih, karena takut ngecewain Papa. Makanya dia gak nyalain HP-nya," ucapnya dalam hati.
