08. super hero

150 58 39
                                    

Jika mengingat Film atau Drama bergenre Horror, kalian pasti berpikir Yunjin akan pingsan.

Tapi tidak, gadis itu kini sudah ada diambang pintu, berusaha mati-matian untuk membuka kenop sampai tangannya sakit.

Ia menggedor-gedor beberapa kali, berharap seseorang mendengar dan menolongnya. Sedangkan Monster tadi-seperti sedang menjahili, mulai mendekat pelan ke arah gadis malang yang sedang ketakutan itu.

Bug!

Gerakan Yunjin terhenti saat merasakan dobrakan pintu dari luar. Ia sedikit menjauh dari posisi awalnya.

Bug!

Bug!

Bug!

Pintu mulai tergoyah, membuat sedikit harapan untuk gadis itu bisa kabur.

Brak!

Akhirnya, pintu berhasil terdobrak.

Yunjin baru akan berlari, tapi Monster sialan itu lebih dulu menangkap kakinya. Posisinya benar-benar memusingkan, Yunjin berhasil ditangkap oleh makhluk menyeramkan ini.



Seseorang yang baru saja mendobrak pintu tadi terdiam membeku, matanya melotot sempurna-ekspresinya persis seperti Yunjin sebelumnya.




Orang itu ingin kabur, tapi Yunjin segera memanggilnya untuk meminta tolong.

"Kazuha, tolong aku!"



Kazuha kebingungan. Jika ia menolong Yunjin, kemungkinan ia akan mati bersama gadis itu. Namun, jika ia memilih kabur-ah, Kazuha bahkan tidak ingin membayangkannya!

Jujur saja, Kazuha khawatir pada Yunjin yang sedang menangis.




Ia kembali ketakutan saat Monster itu mendekat kearahnya, tangannya terulur untuk menangkap tubuh Kazuha.

Gadis itu menutup matanya.

Mati bersama dengan Yunjin sepertinya tidak begitu buruk.




Tapi tiba-tiba, entah mengapa, Monster itu berhenti. Lengan panjang menjijikkannya tertarik kembali.

Beberapa detik kemudian, makhluk itu menghilang. Meninggalkan Yunjin yang langsung tersungkur kelantai.

"Aw!" Keluh Yunjin kesakitan, "sialan, jangan tiba-tiba melepaskanku seperti itu!" Protesnya sambil sesenggukan.

Kazuha menghampirinya, ia membantu Yunjin untuk bangkit berdiri.

"Bodoh! Kau benar-benar bodoh, kenapa kau datang kesini?!" Seru Kazuha kesal.

Yunjin tidak menghiraukannya, ia masih menangis.

"Dasar cengeng, sok pemberani! Jika aku tidak datang, mungkin sekarang kau sudah mati!" Lanjut Kazuha, masih belum puas memarahi gadis itu.

Yunjin mendelik. "I-ini semua kan juga salahmu! Jika dariawal kau tidak membiarkan Kakakku pergi bertemu Maestro, aku tidak akan ada disini sekarang!" Balasnya tak mau kalah.

Kazuha merotasikan matanya. Ia menuntun Yunjin untuk berjalan keluar dari ruangan.

Keduanya masih berdebat kecil, tapi lengannya bergandengan satu sama lain.



Mereka memutuskan untuk pulang.

-































Tidak berapa lama sejak kepergian Yunjin dan Kazuha, Younghoon langsung kembali ke tempatnya tinggal.

"Jadi, gadis itu berhasil kabur?" Tanya Younghoon sesaat setelah mengunci pintu kamar Apartemennya.

Pria dengan tubuh kurus tinggi mengangguk menanggapi. "Aku tidak bisa memakannya."

"Kenapa? Bukankah kau sudah sangat lapar? Apa kau pikir rasanya tidak enak?"

"Tidak, dia terlihat sangat enak! Tapi, ada gadis lain yang mengacau tadi."

Younghoon mengernyit. "Siapa?"

Yang ditanya mengendikan bahu. "Tidak tahu, mungkin gadis yang terbakar itu tau, karena saat melihat gadis lainnya datang, ia langsung menghentikanku tadi."

"Aku tidak mengerti." Ucap Younghoon seraya memijat pelipisnya-pusing. "Kau sering sekali berbicara tentang gadis yang terbakar, sebenarnya siapa yang kau maksud?"







Dan pada akhirnya Younghoon hanya berdecak karena pertanyaannya tidak dijawab sama sekali.




























(◔‿◔)

kuat amat Kazuha dobrak pintu sendiri hmmmmmm

[i] BOOKS OF CIRCUS : The Secret Of The Charming Maestro ✔️Where stories live. Discover now