Agrana Solar Bramanta

693 56 57
                                    

Dimasa sekarang ini peranan Teknologi semakin penting karena dengan seiring perkembangannya, banyak manusia melakukan pekerjaan dengan menggunakan komputer maupun menggunakan handphone untuk berkomunikasi. 

Namun hal tersebut juga harus diimbangi dengan kesadaran menggunakan Teknologi untuk kepentingan yang positif.

Contohnya saja. Dampak perkembang facebook di tahun 2010 ditampilkan lebih seru dengan berbagai game seru yang bermunculan sehingga pertumbuhannya melebihi pertumbuhan media sosal yang populer seperti twitter.

Sekarang ini game akan lebih asik lagi dengan menggunakan gerakan anggota tubuh seperti tangan, kaki, dan badan.

Adapun perkembangan game dengan menggabungkan dunia reality dan dunia game dalam satu simulasi, akan lebih populer lagi dengan adanya platform baru seperti Iphone.

Seperti pemuda ini. Agrana Solar Bramanta. Seorang Mahasiswa baru yang gemar bermain game, seorang gamers yang handal dalam berbagaimacam game.

"Yaa, tembak-tembak."

"Akh... Woy. Yang benar dong kalau main!"

"Nah.. nah.. maju juga dari tadi kek."

"Ekh-ekh. Lha..., kok?"

(Player Frost exit the game)

"Ck. Malah keluar. Apa karena aku ya? Haaah baperan, gak asik."

Solar meregangkan otot-ototnya. Ia sudah tidak mood bermain dikarenakan teman onlinenya keluar dari game. Mungkin karena dirinya yang terbawa suasana sehingga tidak sadar membentak teman onlinenya itu.

Ia mengalihkan pandangannya kearah jam dinding. Sudah pukul 08.45 dan itu waktunya Ia harus pergi kuliah. Solar mengambil tas yang tergeletak di dekat kaki kanannya lalu berjalan keluar dari kosan.

Solar berhenti di zebra cross dengan handphone digenggamannya. Apa yang dilakukan Solar? Tentu saja bermain Game dihandphone. Ia bahkan tidak memperdulikan teman seangkatannya yang sedang membicarakan dirinya.

"Eh.. itu Solar kan?" tanya seorang Gadis berambut sebahu.

"Iya. Emang kenapa?" Gadis berambut sepinggang menyahut.

"Enggak kenapa-kenapa sih. Cuman aku heran aja. Dia kenapa gak punya teman ya, padahal dia 'kan ganteng," Gadis berambut sebahu melirik ke arah Solar dengan raut wajah bingung.

"Ya..mana ku tahu," jawab Gadis berambut sepinggang. "Atau mungkin karena dia main game terus kali, jadi dia gak punya teman reality." sambungnya.

"Hmm. Mungkin saja? Lihat, dia dari tadi megangin handphone terus, gak salah lagi pasti lagi main game," ujar Gadis berambut sebahu.

"Yaa pasti lhaa. Kalau bukan ngeGame, bukan Solar namanya. Hahahh," balas Gadis berambut sepinggang dengan tertawa.

"Hahahahh. Benar."

"Huh. Komentar aja terus, aku tidak peduli." batin Solar yang masih asik dengan permainan Gamenya.

"Hahah... eh. Ssstt sudah-sudah, nanti dia dengar."

"Hahahha. Ok."

Tidak lama kemudian lampu berubah warna hijau bagi pejalan kaki dan warna merah bagi kendaraan yang lewat. Beberapa orang mulai berjalan melewati zebra cross sampai sebuah mobil yang tiba-tiba berhenti tepat di depan zebra cross.

Orang-orang yang tidak sempat menghindar tertabrak oleh mobil itu bahkan ada yang kelindas.
Solar dan beberapa orang dibelakangnya terkejut melihat apa yang terjadi dihadapan mereka.

Pintu mobil terbuka dan keluar 3 sosok makhluk aneh? berbadan besar yang tiba-tiba mengamuk kemudian menyerang orang-orang.

Solarpun bahkan sampai terpental ke samping kanan zebra cross. Orang-orang mulai berlarian ketakutan. Solar ikut berlari menjauh.

"Ck. Mereka mengejarku." batin Solar setelah melihat kebelakang dimana 3 sosok makhluk aneh itu mengejarnya.

"Tidak bisa dibiarkan, aku harus melawan. Tapi, bagaimana caranya?"

Solar tersenyum tipis. Setelah Ia menyadari jalan kabur yang Ia pilih.

"Aku akan mempraktekan apa yang selalu kulakukan di Game."

Solar memasuki sebuah bangunan mall yang terbengkalai selama 20 tahun. Ia bersembunyi di lantai 2 bangunan mall.

Solar melihat ke bawah. 3 sosok makhluk aneh itu mulai mencarinya di berbagaimacam tempat.

"Ini saatnya." gumam Solar mulai keluar dari tempat persembunyiannya.

Bangunan mall sangat rapuh dan banyak serpihan kaca dimana-mana.

Kret... brakh..
3 buah kramik terjatuh ke lantai dasar.

"Huh... hampir saja." batin Solar hampir terjatuh ke lantai dasar kalau saja pijakan yang ia pilih salah.

"WOY. AKU DISINI." Teriak Solar berdiri dipapan kayu yang bagian bawahnya bolong.

"Grrrmmm,"

Dua dari makhluk aneh itu berlari cepat kearahnya.

"Sedikit lagi..."

Dua makhluk aneh itu melompat secara bersamaan dengan kedua tangan besarnya yang terulur kedepan. Solar tersenyum menyeringai, Ia melompat 3 kali kebelakang.

Brak... kreeettt... bruk-bruk. Ggrrt. Brak.

Kedua makhluk aneh itu terjatuh ke lantai dasar dengan keras, beberapa bagian tembok mall yang rapuh ikut terjatuh dan menimpa keduanya.

"Cih. Gampang." gumam Solar tersenyum bangga. Detik berikutnya Ia terdiam setelah mendengar geraman dibelakangnya.

"Grrrmm."

"Oh. Sit.." Solar tersadar kalau makhluk aneh itu ada 3 dan sekarang makhluk satunya lagi ada di belakangnya.

Belum sempat Solar berbalik. Makhluk itu sudah membanting Solar dengan keras, memutar-mutar tubuh Solar dengan memegang pergelangan tangannya, kemudian kembali membanting tubuh Solar dan menjatuhkannya ke lantai dasar.

"Uhuk... sialan. Uhuk..hah... hah.."

Solar batuk mengeluarkan darah, tubuhnya terasa sudah remuk, beberapa bagian tubuhnya mengeluarkan darah termasuk kepalanya, nafasnya pun terengah-engah.

_Maaf kalau undangannya seperti ini, ya._

Tiba-tiba suara seseorang menggema diseluruh bagian mall. Dengan sedikit tenaganya, Ia berusaha mendudukkan dirinya dari posisi berbaring.

"Si-siapa?" tanya Solar lirih bahkan suaranya sangat pelan seperti berbisik.

_Kamu tidak perlu tahu siapa aku. Tapi, kamu boleh memanggilku Thor._

Solar hanya diam menahan rasa sakit disekujur tubuhnya.

_Ah, ya. Bukan kah kamu sangat suka bermain Game? Aku akan mengajakmu bermain, kamu pasti akan menyukainya._

Sebelum Solar menjawab. Makhluk aneh yang sedari tadi diam, kembali membanting Solar, Ia bahkan menarik lengan Solar sampai terlepas dari tubuhnya, kemudian dilemparkan tubuh Solar ke dinding bangunan mall sampai Solar tidak sadarkan diri.
.
.
.

🦋🦋🦋
Boboiboy dan Kawan-kawan milik Monsta, saya hanya meminjam karakternya saja.

Game For KokotiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang