Halilintar vs Ice

215 49 87
                                    

Halilintar terlahir dari keluarga yang berada bahkan keluarga terpandang. Ayahnya adalah seorang CEO yang banyak memperoleh perusahaan diberbagaimacam tempat dan negara. Sedangkan sang Ibu seorang pengusaha butik yang terkenal.

Halilintar sendiri dibesarkan dan dirawat oleh seorang Baby Sister.  Karena kedua orang tuanya sibuk bekerja dan bekerja. Halilintar tahu uang itu penting. Tapi lebih pentingkan uang kah dibanding dirinya --anak mereka?

Bahkan Halilintar sudah menjuarai beberapa macam jenis beladiri dari taekwondo, karate, pencak silat dan mendapatkan banyaknya piagam juga penghargaan dengan harapan mendapatkan pujian kecil dari kedua orang tuanya.

Namun, sayangnya itu hanya sia-sia. Buktinya kedua orang tuanya tidak peduli dirinya mau menang atau tidak. Orang tua macam apa yang seperti itu? 

Menjadi brandalan semenjak kelas 2 Sma bukanlah karena Ia nakal atau keinginannya. Akan tetapi itu karena orang tuanya yang tidak pernah memberikan kasih sayang dan tidak pernah ada sedikit pun waktu untuknya.

Suatu hari, disaat usia Halilintar menginjak 20 tahun. Ia memutuskan untuk menginap di rumah temannya yang kebetulan orang tua temannya itu sedang keluar negeri. Halilintar juga sengaja tidak mengabari orang tuanya, Ia berharap orang tuanya akan mencarinya setelah tahu dirinya tidak ada di rumah mewahnya.

Namun, lagi-lagi hanya sebuah harapan. Kalian tahu? Sudah 2 minggu Halilintar tidak pulang ke rumah mewahnya.
Orang tuanya juga pasti sudah tahu dirinya tidak ada di rumah. Tapi apakah mereka peduli? Tentu saja tidak.

Bosan dengan memikirkan kedua orang tuanya yang tidak peduli pada dirinya. Halilintar memilih duduk di sofa bersebelahan dengan temannya yang sedang menonton tv. Setidaknya pikirannya tidak lagi memikirkan orang tuanya.

Tapi setelah channel itu berganti ke channel berita. Halilintar menatap datar berita yang dibawakan oleh penyiar. Bahkan Ia juga mengepalkan kedua tangannya kuat.

Isi beritanya yaitu,

"Dukacita datang dari keluarga Adryan yang baru saja kehilangan anak semata wayangnya, pewaris perusahaan. Diduga Bima Lintar meninggal dikarenakan mengalami kecelakaan pesawat saat perjalanan liburan ke Luar Negeri."

Didetik itu juga Halilintar membenci kedua orang tuanya. Ia tidak akan pernah lagi bertemu dengan mereka. Jika orang tuanya menganggap dirinya sudah tiada, maka Ia pun akan menganggap mereka sudah tiada.

🦋🦋🦋
Boboiboy dan Kawan-kawan milik Monsta, saya hanya memanjam karakternya saja.

Halilintar menatap tajam Pemuda yang berdiri tidak jauh dari hadapannya. Pemuda dari Tim B terlihat sangat santai, bahkan tatapan tajam darinya saja tidak membuat pemuda itu takut.

"Siapa yang mau duluan melawan? Kamu atau kah aku?" tanyanya dengan suara yang malas.

"Kamu," jawab Halilintar cepat. Ia hanya ingin tahu kemampuan seperti apa yang dimiliki pemuda itu.

"Baiklah."

Pemuda itu mengeluarkan tangan kanannya yang sedari tadi bersembunyi dibalik jaket birunya. Dan terlihatlah tangan berwarna biru, disusul munculnya sebuah busur berukuran sedang yang dia genggam ditangan kanannya.

Halilintar bersiap. Ia mengeluarkan pedang listrik ditangan kanannya dengan kilatan-kilatan listrik yang mengalir keluar dari pedang. Tidak salah kalau nama pedangnya adalah pedang listrik.

"Fuyoo... kerennya."

"Sepertinya tangannya dari es, ya?"

"Waaahh. Pertarungan yang bakalan seru, nih. Popcornnya mana nih, popcron."

Game For KokotiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang