Flashback Tim B Part 2

94 13 5
                                    

Sesuai rencana yang Auders susun. Ying memutuskan menjalankan rencananya siang ini. Di perjalanan menuju Desa Hijau, Ia sedikit kesulitan berjalan dikarenakan harus menggendong seorang gadis kecil yang bernama Shila.

Beberapa kali juga Ia sempat terpeleset atau kesandung akar pohon yang mengakibatkan salah satu kakinya terkilir.

"Ah~ akhirnya sampai juga."

Ying menatap plan nama yang bertulisan Desa Hijau. Sebelum masuk ke dalam Desa, Ying melihat dari kejauhan Tim A sedang berlatih dengan beberapa warga.

"Sudah aku duga Tim A ada di sini. Hmm, mereka semakin hebat saja. Aku jadi takut tidak akan menang di permainan ketiga," gumamnya pelan.

Tanpa Ying sadari, ada empat Alien Mop yang berdiri di belakangnya dengan sebuah senjata tajam di tangan mereka.

"Mop mop!"

"Eh?"

Mendengar suara yang cukup keras membuat Ying tersentak kaget. Ia berbalik badan untuk melihat siapa yang berada di belakangnya.

"Ha-hallo," sapa Ying gugup karena sudah ketahuan.

"Mopmop mop! Mop mop mopmopmop!"
Tiga Alien Mop menahan Ying, sedangkan satunya lagi membawa Shila ke dalam Desa dengan tergesa-gesa.

"Eh-eh. Apa nih? Lepaskan aku?!" Ying memberontak kuat berusaha untuk kabur, tapi sedetik kemudian Ia teringat akan tujuannya ke sini.

"Huft, pasrah sajalah." Ying menghela nafas membiarkan tiga Alien Mop membawanya masuk ke Desa Hijau.
. . . . .

"Eh? Ying mau dibawa ke mana itu?" tanya seorang pemuda bertopi lambang Api yang mengintip dibalik semak-semak kepada tiga pemuda di sampingnya.

"Manaku tahu? Daritadi aku hanya diam. Huwaaiii ... ngantuk sekali," sahut pemuda bertopi terlalu ke bawah dengan menguap lebar.

"Kalau Ying ditangkap dan di masukan ke penjara, rencana kita bisa gagal. Apa yang harus kita lakukan?" tanya pemuda berkacamata dengan rambut seperti duri landak melirik ke pemuda berpakaian serba warna cokelat.

"Hmm. Ah, aku ada ide."

Pemuda serba warna cokelat itu keluar dari persembunyian mereka. Kemudian Ia memanggil salah satu Alien dari Tim Merah untuk membisikkan sesuatu. Setelahnya, Alien itu masuk ke Desa Hijau dengan berlari kecil.

"Kamu bisikin apa sama dia, Kak Gempa?" tanya pemuda bertopi terlalu ke bawah kepada pemuda serba warna cokelat yang bernama Gempa.

"Lihat itu."

Gempa menunjuk ke arah Tim A yang dari kejauhan sedang duduk santai di bawah pohon. Alien yang sudah Gempa bisikkan tadi ada di sana. Tanpa menunggu waktu lama, lelaki paruh baya yang sedang duduk di sana langsung berlari disusul gadis kecil yang mengikutinya dari belakang.

"Selesai. Ayo, sekarang kita kembali ke Desa Merah," ajak Gempa dengan tersenyum tipis sembari melangkah pergi.

"Eh, tapi Kak Gempa. Ying bagaimana?" tanya pemuda berkacamata.

Gempa menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke belakang. "Tidak usah khawatir, Fang. Ying tahu kok apa yang harus dia lakukan."

"Apa kamu yakin, Kak?" tanya pemuda bertopi lambang api dengan ragu.

"Tentu. Ayo pergi, nanti tengah malam kita ke sini lagi sesuai rencana Auders." Gempa kembali melangkah pergi dengan santainya.

"Baiklah."
. . . . .

"Hish ... kenapa aku ada di penjara? Lalu bagaimana aku menjalankan rencananya?" gumam Ying pelan sembari melirik ke sel penjara yang lain.

Tidak lama kemudian, Ying melihat Tim A masuk ke penjara bawah tanah. "Kok mereka ada di sini? Tapi bagus deh, aku akan berpura-pura menangis saja supaya mereka membebaskanku."

Game For KokotiamWhere stories live. Discover now