26 - New year party

997 119 19
                                    

Sekitar dua hari sebelum new year party, Samuel dan juga Nathanio menyusul ks Korea bersama dengan Oceana ( Galaxy girlfriend ), Valerie ( Samuel girlfriend ), Thea ( Nathanio bestfriend ), dan Joanna ( Xavier girlfriend ). Marcel masih stay karena visitingnya belum selesai, sedangkan Elster, dia harus kembali ke LA karena ada latihan tambahan untuk race yang akan datang.

Sehari sebelum new year party, Kylie beserta para pacar sepupunya itu mulai berbelanja untuk mempersiapkan new year party. Dimulai dari persiapan menu, berbelanja bahan makanan, tambah stock bir, whiskey, dan wine.

Ketika yang lainnya sedang bermain ke lotte world, Kylie malah harus mengerjakan tugas kuliahnya yang deadlinenya sudah dekat. Kylie mengambil jurusan business management untuk meneruskan perusahaan kedua orang tuanya, itu alasan utama. Alasan kedua dan terakhir adalah, Kylie menyukai semua hal tentang bisnis.

Marcel turun dari lantai dua sambil membawa laptop. Ia menaruh laptopnya di samping laptop Kylie lalu menuju dapur untuk mengambilkan Kylie ice americano.

Kylie mengangkat kepalanya saat melihat segelas Americano di depannya. Kylie tersenyum lalu menerima gelas tersebut.

"Thank you."

Marcel duduk di samping Kylie dan membuka laptopnya. Marcel masih harus cek ajakan kerja sama, latar belakang perusahaan, dan feedback yang di dapat.

Marcel kadang cek permintaan kerja sama sambil lihat Kylie yang mengerjakan tugasnya dengan serius.

"Kylie." panggil Marcel. 

"Hm? kenapa?."

Marcel menggeleng, "Ngga papa. Cuman mau bilang kalo kamu cantik banget."

Kylie memukul lengan Marcel, "Diem dulu."

Marcel terkekeh, "Iya-iya."

Kylie kembali mengerjakan tugasnya yang tinggal hanya sedikit. Berbeda dengan Marcel yang masih baru membuka laptop.

"By the way, kamu gak mau kasih aku free kiss lagi?." Tanya Marcel. Kylie tertawa dan menutup wajahnya yang memanas.

"Emang mau sekarang? gak boleh ya. Kalau sepupu aku tau gimana?." Tanya Kylie

Marcel terkekeh, "Mereka semua udah tau. Aku yang bilang sendiri, bahkan ke orang tuamu dan orang tuaku."

Kylie mengernyit, "Wait, what?!."

Marcel mengangguk, "Sebelum aku confess ke kamu, aku udah minta pendapat dari semua keluarga kamu, dan semua keluarga aku."

Kylie menatap Marcel tidak percaya. "Marcel..."

Marcel tersenyum, "I know kamu belum bisa sepenuhnya buka hati buat aku, karena masih ada yang harus kamu hapus. Tapi, aku bilang ke semuanya itu biar aku tau posisi dan tanggung jawab. Aku udah dapat kepercayaan dari semua, jadi nggak ada alasan apapun yang dapat dibenarkan kalau aku nyakitin kamu."

Marcel mengusap kepala Kylie, "Jangan dipikirin, kerjain lagi tugasnya. Katanya deadline udah mepet."

Kylie menganggukkan kepalanya pelan lalu kembali mengerjakan tugas. Marcel kembali mengerjakan pekerjaannya, mencocokkan hasil scan di laptop dengan dokumen di ponsel.

30 menit berlalu, Kylie mengirimkan tugasnya kepada email dosen, lalu ia mematikan laptop dan menoleh menatap Marcel.

"Marcelio." Panggil Kylie. Marcel menoleh, "Hm?."

"Kamu capek? keliatan banget. Semalam tidurnya larut ya?." Tanya Kylie.

Marcel mengangguk, "Hmm lumayan. Tugasmu sudah selesai?."

Kylie mengangguk, "Sudah."

"Istirahat dulu kalau capek, kedua orang tuamu juga pastinya tidak memaksa kan?."

IDOL [ On Going ]Where stories live. Discover now