58 - The answer

292 36 0
                                    

- Happy Reading -

Mereka berhasil duduk di bangku pesawat dan mulai mempersiapkan untuk take off menuju Italia. Setelah perjalanan sekitar selama 3 jam, akhirnya mereka sampai di Roma, Italia.

“You hungry? let’s eat first,” ucap Damian menarik lengan Kylie keluar bandara menuju mobil yang telah diantar oleh bodyguard Damian.

Damian memberikan koper miliknya dan milik Kylie kepada bodyguardnya agar dibawa pulang, sedangkan ia dan Kylie akan berjalan-jalan sebentar.

“Mau makan apa?” tanya Damian sambil menjalankan mobilnya menjauhi area bandara.

“Shall we try authentic pasta here? aku mau beneran deh. Or, if you want anything else, let’s eat that.”

“No, i know authentic place. That’s my favorite resto for pasta and tomahawk. Let’s go there.”

Kylie mengangguk sambil tersenyum.

Ia melihat bangunan kuno Roma, yang memiliki arsitektur yang indah. Bangunan tersebut dibuat dengan indah dan menawan. Tidak lama kemudian, akhirnya mereka sampai di restaurant favorit Damian.

“Ouh Damian,” sapa chef yang kebetulan baru saja melayani pelanggan.

Damian tersenyum. “Long time no see.”

“Apa yang kamu inginkan?”

“Two signature pasta, zucchini, and two glasses of wine.”

“Oke.”

Damian tersenyum menatap Kylie yang sedang menata rambutnya. “Dang, you so pretty.”

Kylie terkekeh. “I know and i always like this.”

“True.”

Kylie terkekeh. “Where are we going?”

“Looking for the architecture of Rome, and then we will have a walk together. Go to Tuscany for wine too of course.”

Kylie melebarkan matanya. “I like them!”

“Oke, let’s eat first.” Waiter menyajikan pesanan Damian di meja dan kembali ke belakang.

“Thank you for the food. Bon appetit!” seru Kylie.

Damian terkekeh. “You wanna learn French?”

“Of course I do!”

“Oke, we will learn it together.”

Kylie mengangguk.

Keduanya makan dengan sedikit obrolan mengenai wishlist masing-masing. Setelah makan, mereka menuju rumah Damian. Rumah dengan model italian klasik.

“Wanna do a tour first?” tawar Damian.

Kylie mengangguk dengan senang hati.

Damian berjalan terlebih dahulu. “So here, guest room, family room, with the balcony and a big window. And then, kitchen for family if we have a special day. Kitchen again, beside the garden, pool and let’s go upstairs.”

“I like this house so much. The interior is so incredible. Damn,” ucap Kylie sambil mengikuti Damian menuju lantai 2, tempat kamar-kamar pribadi berada.

Damian tersenyum. “Glad you like it.”

“So, in this house, we have 5 rooms. One is my grandparents room, and my parents room, Nathaniel room, Helena room and lastly my room,” jelas Damian sambil menunjuk pintu kamar tersebut.

Damian menemukan koper miliknya dan milik Kylie berada di depan pintu kamarnya. “Let’s check Helena room. You can use her room.”

“Oh shit. She bought her key,” sahut Damian.

IDOL [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang