51 - An accident

547 57 0
                                    

- happy reading -

Kylie sudah siap dengan setelan kemeja dan juga rok pendeknya. Ia akan menuju agensi bersama Haera untuk menandatangani kontrak pekerjaannya walaupun rasa pusing sisa alkohol semalam masih sedikit terasa.

"Hello, sudah siap?" tanya Haera.

Kylie mengangguk dan memakai sepatunya. "Sudah, ayo."

Kylie masuk mobil bersama Haera dan langsung menuju agensi. Ketika sampai di agensi, Kylie langsung menandatangani kontrak dan menyepakati mengenai pembayaran dan juga pinalti.

"Saya menantikan bekerja denganmu, Kylie," ucap Produser sambil menjabat tangan Kylie.

Kylie tersenyum. "Aku juga menantikannya."

Ketika selesai dengan urusan pekerjaannya, Kylie duduk di kursinya dan berbincang dengan Haera sejenak.

"Jadi, kemana lagi kamu akan pergi, Kylie?" tanya Haera.

Kylie bergumam. "Ayo beli ramen, unnie."

Haera mengangguk. "Baiklah, ayo."

Kylie berjalan bersama Haera menuju halaman agensi, karena Haera memarkirkan mobilnya disana. Ketika Kylie sedang membenarkan kalungnya, dengan cepat terdapat 2 orang menggunakan sepeda motor melemparkan pisau yang tepat menggores bagian rusuk dengan dalam, ditambah dengan lemparan botol kaca yang membuat mata kaki Kylie terlihat memar.

"KYLIE!" Kylie mendengar teriakan Haera. Ia memegang rusuknya dan melihat darahnya mengalir.

"Unnie.." Suara Kylie terdengar lirih.

Satpam langsung membantu Haera untuk memasukkan Kylie ke dalam mobil.

"Pak, tolong amankan barang yang melukai Kylie. Simpan rekaman cctv juga, saya minta tolong." Satpam mengangguk. Kedua satpam langsung mengambil kantong kresek dan mengambankan pisau serta botol yang melukai Kylie, sedangkan Kylie langsung Haera bawa ke rumah sakit.

"Bertahan, Kylie. Please, tetap sadar," ucap Haera panik dengan mobil yang terus melaju.

Kylie tersenyum tipis dan memejamkan matanya menahan rasa sakitnya. Kylie bisa mendengar Haera menelfon Galaxy memberitahu keadaannya.

"Kylie! can you just say something?" Suara Haera terdengar lebih lemah.

"I'm....okay.."

Akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Haera membantu Kylie turun dan menaruhnya di ranjang rumah sakit, sedangkan mobilnya dipindah oleh satpam pihak rumah sakit. Kylie merasakan baju dan roknya basah oleh darah.

"Mohon tunggu sejenak, nona," ucap seorang perawat.

Kylie diberi obat bius dan ditangani oleh dokter yang biasa menangani grandpa Kibum dan keluarga. Haera tiada hentinya menangis, ia merasa gagal menjaga Kylie.

Somi juga sudah mendapat kabar dari Haera. Ia berlari dan langsung memeluk Haera dengan erat.

"Unnie, unnie, Kylie bagaimana?" tanya Somi pelan. Haera menatap Somi teduh.

"Masih ditangani dokter, sudah 15 menit yang lalu. Darahnya banyak keluar, Somi. Dokternya belum keluar " jawab Haera menggelengkan kepalanya.

"Hei, unnie. Percayakan kepada dokter oke? tenang, tarik nafas."

Beberapa saat kemudian, dokter keluar dan melepas maskernya. Haera dan juga Somi langsung mendekat kepada dokter.

"Bagaimana keadaan Kylie?" tanya Haera.

"Luka di rusuknya sudah selesai dijahit, dan ada memar serta goresan kecil di area kaki juga sudah diobati. Hanya saja, ia masih belum sadar karena sempat kritis dengan banyaknya darah yang keluar. Anda bisa menemuinya pada saat sudah dipindah ke ruang VVIP," ucap dokter tersebut.

IDOL [ On Going ]Where stories live. Discover now