Chapter 7: The Princess return

5 0 0
                                    

CHAPTER 7: The Princess return part 1

Rambut pirang yang cerah, mata biru muda, badan ramping, kulit putih, dan juga wajah cantik. Wajah yang kukenal, yang tak lain adalah diriku sebelumnya.

Rambut gadis cantik itu disisir, pelayan juga mengambilkan sebuah gaun yang cantik untuknya.

"Maria, apa hari ini ada sarapan bersama dan salam pagi ? "

"iya Tuan Putri "

Maria. Dia salah satu pelayan gadis cantik itu yang setia. Di kehidupan pertama gadis itu sebagai Lizertia, dia mati karena dia adalah orang yang terpercaya Lizertia. Tapi selanjutnya, Lizertia menyuruh dia pergi sehingga dia tidak berakhir menyedihkan seperti kehidupan pertamanya.

'Aku senang bisa bertemu dengannya lagi saat ini'

"Maria "

"Iya Tuan Putri ? "

"Aku rindu denganmu " ucap Lizertia dengan tersenyum didepan kaca.

Maria yang ada dibelakang Lizertia sambil menata rambutnya tersenyum malu, wajahnya memerah.

"apa maksud anda... anda kan bertemu dengan saya setiap hari " ucapnya dengan malu-malu

"hahaha, aku hanya rindu saja "

Seperti kehidupan yang sebelumnya. aku selalu kembali di hari ini,  Tanggal -10 di bulan ke-7. Sarapan pagi bersama, setiap tanggal 10,20 dan 30, kaisar selalu mengundang Istri-istrinya dan juga anak-anaknya untuk salam pagi dan sarapan bersama. Mereka membicarakan banyak hal. Dari politik, ekonomi, hiburan, dan juga tentang perkembangan mereka sendiri.

"Dion dimana? " Tanya Lizertia kepada Maria

"Pangeran Dion sepertinya baru keluar dari kamar, tidak lama lagi beliau pasti – "

BRUAK !

"Liz ! "

"Aku datang menjemputmu ! "

Anak laki-laki tampan dengan mata biru seperti Lizertia, rambut pirang sedikit cream dan juga ia memakai celana pendek serta kaos kaki putih panjang.

"Dion, sudah kubilang untuk ketuk pintu terlebih dahulu "

"ah ! maaf, kebiasaan lama. omong-omong kak, apa kau sudah siap ? "

"tentu saja, apa kau tidak datang bersama Chloe tadi ? "

"hemm, tidak ! sepertinya dia pergi duluan "

"kalau begitu, kita langsung saja "

Lizertia dan Dion berjalan melewati lorong yang panjang menuju ruang makan. Saat mereka sudah dekat, mereka melihat gadis dengan rambut silver yang berdiri didepan pintu ruang makan.

"Chloe ! " Dion berlari menghampiri gadis itu

"hei ! sudah kubilang panggil aku kakak ! " jawab gadis itu dengan menaruh 2 tangannya di pinggang

"kakakku hanya kak Liz ! aku tidak mau memanggilmu kakak, wueekk ! " Dion mengejek gadis itu sambil mengeluarkan lidahnya

"kakak ! Dion benar-benar tidak sopan kepadaku ! " gadis itu menghampiriku dan memelukku

"haha, kalian ini. Sudahlah, ayo masuk saja ! "

Mereka berdua saling menatap dan mengejek satu sama lain.

Mereka, adik-adik dari Lizertia.

"Putri Pertama, Putri Ketiga dan Pangeran keempat Memasuki Ruang Makan "

"Putri Pertama Lizertia Alexia Von Hesperion memberi salam Kepada Yang Mulia Kaisar "

"Putri Ketiga Chloe Ertia Von Hesperion memberi salam Kepada Yang Mulia Kaisar "

"Pangeran Keempat Dion Williard Von Hesperion memberi salam Kepada Yang Mulia Kaisar "

Mereka bertiga berdiri didepan meja makan, dan juga duduklah seorang Pria yang terlihat berwibawa. Yang tak lain adalah, Kaisar Dari kekaisaran Delphanium.

'Rudiger Winston Le Von Hesperion'

Wajahnya masih terlihat muda. Tapi, sebenarnya dia adalah ayah dengan 12 anak.

"hoho.. kalian sudah datang, duduklah "

Mereka bertiga duduk ditempat kami masing-masing. Dan juga, sudah ada orang yang datang sebelum kedatangan mereka, yaitu Permaisuri Shaneez. Yang tak lain adalah Ibu Kandung Lizertia. Sekaligus, Milliam, adik 1 ibu dengan Lizertia.

"selamat pagi Yang Mulia Permaisuri " ucap Lizertia dengan sedikit tersenyum

Bukannya menjawab, beliau hanya diam saja. Bahkan, ia tidak melihat Lizertia seakan-akan dia tidak terlihat.

'Orang ini memang sebenci itu ya denganku ?'

Omong-omong... ada 1 orang yang seharusnya hadir, pada hari ini dia tidak muncul. Bahkan batang hidungnya pun tidak terlihat.

"ayah, Kak Alan dimana? " Tanya Chloe

"oh, aku menyuruhnya pergi ke utara untuk mengurus beberapa masalah " jawab Kaisar dengan tersenyum

"ouh, begitu... "

Chloe.

Dia sebenarnya, Anak diluar nikah kaisar.

Ibunya hanyalah seorang pelayan dan ia mati setelah melahirkan Chloe. Tapi, anehnya... Pelayan itulah yang dicintai kaisar. Sebab itu, dapat dikatakan bahwa Chloe adalah anak kesayangan Kaisar.

'Ya, untung saja dia ada dipihakku. Jadi, aku juga tidak terlalu susah untuk meminta bantuan Kaisar, terlebih lagi...'

"Lizertia. " Kaisar berbicara

"iya Yang Mulia ? "

"Bagaimana ? "

"iya?"

"apa sekarang kau pura-pura lupa ? "

"ah, fufufu... maafkan saya yang mulia, saya hanya bercanda. Jika anda membicarakan mengenai urusan dengan Marquees Fredly, sudah saya selesaikan. Itu bukanlah hal yang susah, Yang Mulia. " ucapku dengan tersenyum

"Hahahaha ! sudah kuduga ! kau selalu melebihi harapanku Liz ! "

"itu bukan apa-apa yang mulia. Itu semua juga karena kelebihan anda yang diwariskan kepada saya, fufufu "

"Lihat ini ! Permasuri Shaneez, bukankan dia sangat mengagumkan ? " Tanya Kaisar kepada Permaisuri yang seakan-akan tidak peduli

"iya, Yang Mulia Kaisar " jawabnya dengan sedikit menghela nafas

"huuu Shaneez, kenapa kau masih marah dengan Lizertia? Apa karena kejadian beberapa tahun lalu? "

"...... "

"itu bukan salahnya, lagipula itu karena Julius sendiri yang lemah "

Setelah yang mulia Kaisar berbicara seperti itu, Permaisuri mengigit bibirnya, matanya membelalak, dan juga tangannya memegang cangkir dengan kuat seperti ia akan memecahkan cangkir itu.

'Ya, perkataan Kaisar ada benarnya juga sih. Tapi, bisa-bisanya dia berbicara seperti itu, Julius kan juga anaknya sendiri. Terlebih lagi, dia juga kakak kandungku...'

Setelah itu, mereka melanjutkan sarapan pagi dan berbicara mengenai hal-hal lain. Chloe yang sering minum teh dengan Lizertia, Dion yang akhir-akhir ini keahlian berpedangnya meningkat, dan juga Chloe yang bersama Dion sering bermain bersama.

Sarapan pagi bersama sudah selesai.

'aku berfikir untuk kembali ke kamar dan memikirkan suatu hal, menyusun rencana, agar aku tidak mati sia-sia, seperti dikehidupan selanjutnya.'

'Sebelumnya aku selalu berfikir untuk kabur, kabur, kabur, dan kabur. Dan kali ini, aku harus merubahnya. Memulai dari awal, dan melindungi adik-adikku ini.'

'Dikehidupaku yang kali ini, aku akan...'

'Menjadi Putri Mahkota.'

Survive: I'll Make it Sure to be a Happy EndingWhere stories live. Discover now