Chapter 10: First Wish

6 0 0
                                    

CHAPTER 10: First Wish

sudah sekitar 2 Bulan, sejak kematian Yoon-ah. Semua orang terpuruk, terutama dia.

Eungyeom, dia benar-benar menjadi psikopat gila. Dia pergi ke makam Yoon-ah setiap hari, pagi, sore dan malam. Berbeda dengan sebelumnya dimana dia berfikir-fikir dulu sebelum membunuh orang. Kali ini, ia membunuh siapapun yang menghalanginya. Baik itu orang berdosa atau tidak.

'Aku merasa... tidak bisa berubah isi dari cerita itu. Ini seakan-akan aku hanya memperlambat kematiannya saja. '

" heh Kim Eungyeom "

".... "

"sampai kapan kau seperti ini ? "

"kau tidak memikirkan Yoon-ah? "

"dia sudah mati " jawab Eungyeom

"dia sudah mati.... "

"sialan ! aku menahan untuk mengatakan ini selama berhari-hari "

BRUAK !

"Kak Jaehyun ! " Yuri berteriak

"heh br*ngsek ! sampai kapan kau menjadi pengecut seperti ini? Siapapun mengerti bahwa dia telah tiada. Tapi bukan berarti dia juga pergi dari sisi kita... kau mencintainya bukan? Apa kau pernah memikirkan apa yang dia rasakan didunia yang berbeda saat melihatmu menjadi gila seperti ini? "

" ... "

"dia pasti menyalahkan dirinya sendiri ! berhentilah menjadi psikopat gila yang br*ngsek, dan selesaikan kegaduhan ini bersama-sama ! lalu ucapkan keinginan kita ! "

"kita semua memiliki keinginan yang sama bukan !? " ucap Jaehyun dengan berteriak

Eungyeom hanya terdiam, dia tidak melawan bahkan tidak menjawab. Jaehyun yang tadi menari kerah baju Eungyeom, kini ia melepaskannya. Jaehyun pergi meninggalkan Jaehyun. Jaehyun menggigit bibirnya diam-diam, tiba-tiba tetesan air keluar dari matanya.

"aku tidak bisa... "

"aku- sialan... "

"aku benar-benar b*jingan... "

Dia menangis dengan menjambak-jambak rambutnya di ruangan, sendirian.

---------------------------------------------------

Tak lama kemudian, ia keluar menuju suatu tempat.

Diluar hujan. Ia basah kuyup saat menuju ke tempat itu.

Dia berlari menuju tempat itu. Tempat yang ada di atas pegunungan.

Dia telah sampai ditempat yang ingin dituju. Dia menundukkan kepalanya, matanya melihat suatu papan yang ditegakkan diatas tanah yang bertumpuk.

Tempat itu sangat ramai dengan barang-barang yang cukup cantik. Ada banyak foto, bunga-bunga, bahkan pakaian-pakaian yang terlipat rapi.

Dia melihat kepapan itu. Papan yang memiliki suatu tulisan, dan lagi-lagi ia memandangi papan itu dengan penuh kesedihan.

Eungyeom akhirnya pun duduk didepan papan itu. Melihat tulisan yang terukir di papan itu, dia berkata...

"Yoonah... "

"apa yang harus aku lakukan ??? "

"aku tidak tahu apa yang sedang terjadi kepadaku saat ini "

"haa--- aku benar-benar menjadi orang gila akhir-akhir ini "

Eungyeom menutup matanya dengan menahan tangisan.

Baginya, Yoonah adalah orang yang paling dicintainya. Orang yang merubah hari-harinya, dan memberikan warna di kesehariannya. Bahkan dia sendiri akan melakukan apapun demi kebahagiaan Yoon-ah.

Survive: I'll Make it Sure to be a Happy EndingWhere stories live. Discover now