Chapter 8: The Princess return Part.2

9 0 0
                                    

CHAPTER 8: The Princess retun Part.2

Sudah sekitar 2 bulan Lizertia kembali ke tubuh aslinya. Dan tentu saja sudah ada banyak perubahan kali ini. Dia dulu yang selalu berfikir kabur hanya mencari aman, kali ini dia bertekad akan benar-benar mengambil resiko, dengan menjadi kandidat Putri Mahkota.

'Untung saja, Kaisar percaya. Ia juga sering memujiku dan meminta bantuanku mengenai ekonomi maupun politik di kekaisaran Delphanium akhir-akhir ini.'

'Jika, dilihat-lihat.... Sudah sebulan lebih Alan tidak pulang. Kaisar sepertinya memberi dia tugas yang menumpuk, sehingga ia pergi kesana sini.'

'Alanvino Cassio Von Hesperion '

Pangeran Pertama kekaisaran Delphanium, sekaligus Kandidat Putra Mahkota. Bisa dibilang, dia adalah saingan Lizertia.

Alanvino, Pangeran pertama dari istri pertama dan permaisuri pertama yang telah tiada, dan Lizertia Putri pertama dari permaisuri kedua yang masih hidup. Dapat dikatakan, mereka berdua sama-sama memiliki peluang yang besar.

Terlebih lagi, Alan adalah.... Seseorang yang membunuh kakak kandung Lizertia sendiri.

'Aku tidak memaafkannya, aku tidak bisa melupakan itu.'

Tidak hanya membunuh kakak kandung Lizertia, dikehidupan pertama, dialah yang dapat dikatakan membunuh Lizertia juga.

'Aku masih ingat itu. '

'Semuanya. '

'Apa yang dia lakukan kepadaku, kakakku, bahkan kerajaan ini '

"Tuan Putri. " panggil maria

"ya? "

"Countess Fleidre sudah datang "

"suruh saja dia masuk "

Drttt---

"Selamat pagi Yang Mulia " Countess Fleidre masuk ruangan dengan membungkukkan tubuhnya

"pagi Countess ~ silahkan duduk " ucap Lizertia dengan tersenyum

"Terimakasih yang mulia " Duchess Fleidre duduk dengan wajah yang sedikit malu dan tersenyum

"jadi... apa yang anda diskusikan ? " Lizertia berbicara dengan tersenyum

"itu... " jawabnya dengan sedikit gugup

"Yang mulia, ini mengenai wilayah timur. Disana, sedang kering. Tumbuhan pun menjadi kering, orang-orang kesusahan mencari makan. Terutama, tentara bayaran yang hanya menikmati dan tidak ingin melakukan apapun "

"posisi anda lebih tinggi dari mereka, kenapa anda tidak menegur mereka ? "

"Saya sudah melakukan itu Yang Mulia. Tapi, mereka mengatakan bahwa mereka sendiri berusaha membantu. Hanya saja, penduduk dari wilayah itu tidak mengizinkan karena pasokan makanan yang terbatas dan tidak bisa membayar mereka. Sehingga para tentara bayaran itu melakukan hal seenaknya "

"jadi... inti permasalahannya hanya makanan dan tempat tinggal kan ? "

"bukankan tentara bayaran bisa membantu itu ? "

"iya ? "

"anda bilang, Tentara Bayaran ingin membantu tapi masyarakat asli dari wilayah barat tidak mengizinkan karena mereka tidak bisa memiliki apa-apa untuk membayar mereka, sehingga mereka menganggap para tentara itu melakukan seenaknya, bukan ? "

"iya, Yang Mulia "

"dari awal, kesalahan itu bukan dari para Tentara itu, melaikan dari Masyarakat yang terlalu sensitif. Bukankan lebih bagus jika mereka bekerja sama ? "

"bagaimana... "

"Para Tentara akan mencari air, atau pun makanan dari wilayah lain. Mereka juga bisa membantu dalam berkebun dan lain sebagainya. Disisi lain, Masyarakat juga memberi mereka tempat tinggal. Bukankah itu mudah ? "

"Ah... Tunggu... kenapa saya tidak pernah berfikir seperti itu... "

"ya, itu cukup mudah dilakukan. Mungkin Masyarakat memang tidak memikirkan hal seperti itu, karena mereka takut dan berfikir banhwa Tentara Bayaran itu jahat. Tapi, tidak semuanya seperti itu " jawab Lizertia dengan meminum setegus teh hangat

"Baik Yang Mulia! Saya akan segera menyampaikannya "

"bagus. "

"Terimakasih Yang Mulia, Maaf jika mengganggu anda. Saya Pamit pergi. Semoga Dewa Matahari selalu Melindungi anda " Ucap Countess dengan menunduk

'tunggu... '

'dia hanya ingin mendiskusikan hal bodoh seperti itu ? '

'bahkan anak kecil saja bisa menyelesaikan hal itu. Kenapa dia tidak bisa? '

Ternyata benar, didunia ini orang-orang memang bodoh.

"Maria, bersihkan ini. Aku ingin jalan-jalan keluar. Panggil juga Chloe atau Dion "

"Baik Tuan Putri "

Maria yang bergegas membersihkan meja, dan segera memanggil pelayan untuk memanggil Dion dan Chloe untuk berjalan-jalan bersama Lizertia.

'Ini sudah siang, tapi udaranya sedikit sejuk. Lagipula, Kaisar juga memberiku hari Libur untuk hari ini.'

BRUAK !

"Kakak !!! "

"kalian... aku bilang ketuk dulu sebelum masuk... "

Yang membuat keributan itu tak lain adalah Chloe dan Dion yang dipanggil Lizertia tadi. Kedua adik yang sangat dekat dengan Lizertia

"Kakak tidak lelah? Lebih baik kakak istirahat saja... " ucap Chloe dengan sedikit khawatir

"hahaha, aku tidak lelah. Sudah sekitar 2 minggu aku tidak meluangkan waktu untuk adik-adikku. Bukankah ini kesempatan ? " ucap Lizertia Tersenyum

Dion dan Chloe tersenyum. Mereka bertiga berjalan bersama menuju taman. Chloe yang merangkul tangan Lizertia, dan Dion yang berpegangan tangan dengan Lizertia.

Anginnya sejuk. Lizertia melihat ke atas dengan memikirkan sesuatu

'Langitnya sangat biru '

'di korea, apakah langitnya masih abu-abu? '

'apakah disana sudah tenang ? '

'apakah disana sudah damai ? '

'apakah... teman-temanku masih hidup ? '

Aku merenung dan terdiam melihat keatas lagit mengigat teman-temanku dulu.

'Orang-orang yang membuatku nyaman, orang-orang yang membuatku berubah, dan juga orang-orang yang membuatku merasakan dan mengerti apa itu kasih sayang. '

'Apakah aku bisa bertemu dengan mereka lagi ? '

'jika dewa memberiku suatu permintaan. Aku pasti akan meminta bertemu mereka... '

"Aku ingin bertemu mereka... " ucap Lizertia pelan

"apa kak ? " Tanya Dion

"ah tidak. Aku berbicara sendiri "

"YANG MULIA ! "

Seorang pria bertubuh tinggi dengan kostum Ksatria berlari kearah kami bertiga. Dia penuh dengan keringat, terlebih lagi seperti ada hal yang harus dia bicarakan ke kami

DRRRTTT

DUAR !

Tiba-tiba, langit yang berwarna biru tadi, pelan-pelan berubah menjadi warna abu-abu.

Warna langit yang tidak terasa asing bagi Lizertia.

Bukan hanya langit saja yang berubah, udarapun terasa berubah.

Suasana menjadi ricuh, dan terasa dingin.

Tak lama kemudian, keluar makhluk-makhluk aneh dari atas awan.

Suasana ini...

Survive: I'll Make it Sure to be a Happy EndingWhere stories live. Discover now