Chapter 22: Allies

3 0 0
                                    

CHAPTER 22:  Allies 

Lizertia benar-benar meninggalkan Jaehyun di kantor untuk pergi ke pasar bersama Eungyeom. Lizertia juga memakai wig hitam untuk menutupi rambutnya, terlebih lagi mereka juga memakai pakaian biasa seperti orang-orang desa.

"Eungyeom oppa."

"ya?"

"aku ingin bertanya"

"kenapa kau masih saja tampan!?"

"eh?"

Lizertia melirik ke arahn Eungyeom dengan mata melotot dan menggigit bibirnya

"maaf, aku juga tidak tau"

"sial, seharusnya aku memakaikanmu baju sobek-sobek saja tadi, cih"

"hei, kenapa kau seakan-akan juga ingin menjadi pria tampan..."

Lizertia menoleh lagi ke arah Eungyeom dengan melotot

"HAH!?"

"tidak, lupakan."

Lizertia mengalihkan tatapannya dan berbalik berjalan maju

'sial, kalau seperti ini aku harus benar-benar siap, jika sesuatu menyerang'

'saat ini mungkin aman, tapi tidak akan kubiarkan sesuatu itu menyerang'

Lizertia melambatkan langkahnya dan berjalan bersebelahan dengan Eungyeom. Mereka berdua melihat kesana-sini, dan membeli beberapa seperti makanan dan juga aksesoris kecil. Lizertia bahkan membeli kalung untuk Maria, dan juga beberapa alat tulis untuk di kantor agar Jaehyun tidak mengomel terus.

Tiba-tiba ada 3 perempuan yang menghampiri Eungyeom

"anu, permisi. Apa anda dari luar kota?"

"iya? Saya bukan dari luar kota"

"ini pertama kalinya kami melihat anda disini, jadi kami penasaran"

'lihat ini'

"hei, apa ini?"

"aaa!" ketika perempuan itu terkejut saat melihat Lizertia yang tiba-tiba muncul

Lizertia hanya melihat mereka bertiga, dan mereka bertiga hanya terkejut

"kau sendiri apa-apaan mengejutkan kami seperti itu" sahut salah satu gadis

"hei!"

Ketiga gadis itu terkejut

"apa yang kalian pegang!?" ucap Lizertia dengan mata melotot dan mengepalkan kedua tangannya

Ketiga gadis itu memegang pakaian Eungyeom dan berlindung dibelakangnya

'sudah kuduga, perang akan terjadi...'

"lepaskan tangan kalian, dan pergilah..." ucap Lizertia dengan nada yang sedikit rendah

"siapa kau menyuruh kami?"

"wahh..."

"kau bertanya siapa aku?"

"AKU PACARNYA, KARENA ITU LEPAS TANGANMU DAN PERGILAH! SIALAN."

"ba baiklah!"

Para gadis itu pergi berlari meninggalkan mereka berdua. Eungyeom yang sudah menduga hal ini akan terjadi, hanya menatap Lizertia dengan tatapan mengejek

"apa? Kau mau mengejekku sekarang?" Tanya Lizertia

"pfft! Tidak, maaf-maaf. Kau masih saja sama hahah"

"kau pikir, aku langsung berubah setelah tidak bertemu beberapa bulan?"

"ya, ya maafkan aku. Ayo, katanya kau lapar" Eungyeom menggenggam tanganku dan kami pergi berjalan bersama di tengah-tengah pasar."

Lizertia dan Eungyeom menikmati makanan di pasar, mereka bahkan membeli beberapa barang kecil untuk oleh-oleh saat kembali nanti.

'Aku merasa risih memakai wig. andaikan saja sistem sudah bergerak, aku dengan bebas merubah warna mata dan rambutku.

Setelah Lizertia memikirkan hal seperti itu, tiba-tiba Eungyeom memanggilku...

"Liz..."

"ya?"

"kamu... apa kamu tidak ingin mencari Yoon-Woo?" tanyak Eungyeom seketika berhenti berjalan

"hmm... tidak untuk saat ini. lagipula, aku yakin kalo dia baik-baik saja. Betul kan?"

"iya itu betul, tapi... apa kau tidak merasa khawtir dengannya?" Tanya Eungyeom

"kenapa harus khawatir? Dia itu kuat, justru lebih kuat dariku. Dia juga sebenarnya bisa langsung bertemu denganku, tapi dia hanya mencari waktu yang pas. Jadi, tunggu saja"

"baiklah..."

"oh, oppa! Sepertinya itu tempatnya!"

'Mengingat tujuan awal kami pergi ke pasar, yaitu kami mencari markas dari salah satu Guild yang memiliki "The 7 Deadly Sins" sebagai anggotanya. Telebih lagi, setelah kedua dunia menjadi satu ini, guild ini pun langsung beradaptasi mengajak orang-orang Hyperion bekerja sama. Namun, bukan orang biasa, melaikan para gangster yang menyembunyikan markasnya di pasar. '

'Dan tujuanku kesana yaitu, bertemu dengan salah satu teman lamaku, anggota dari "The 7 Deadly Sins"'

"Liz, ayo"

"ayo oppa"

Lizertia dan Eungyeom membuka pintu itu, dan masuk.

Didalam suasananya cukup ramai, banyak lelaki yang minum-minum, bahkan saling adu panco, catur, dan bermain lainnya. Kemudian, Lizertia melihat seseorang didepannya.

'ia tertidur...'

"Hei!" meneriakinya dan memukul dahinya

"astaga! Apaan ini, kau mengejutkanku saja"

Pria dengan rambut berwarna silver, mata hitam dengan kantong mata yang ada di bawah matanya itu terbangun dari tidurnya. Dengan tingginya yang tidak jauh berbeda dengan Lizertia itu, sekaligus teman dari Lizertia.

Si Pemalas. Anggota dari "The 7 Deadly Sins" Maverick Wein

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 06, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Survive: I'll Make it Sure to be a Happy EndingWhere stories live. Discover now