Kita yang tak utuh lagi

7.7K 990 71
                                    

Now Playing : Us by Keshi

Maybe we're been. A little a caught up I'm things that don't matter, as much as we thought.

"Kok nggak ada ngabarin gue sih kalo pindahannya hari ini?" Dari sebelah meja makan, Jonathan tampak sewot dengan mulut penuh sambil menatap salah satu sahabatnya menyibukkan diri di sofa ruang tengah

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Kok nggak ada ngabarin gue sih kalo pindahannya hari ini?" Dari sebelah meja makan, Jonathan tampak sewot dengan mulut penuh sambil menatap salah satu sahabatnya menyibukkan diri di sofa ruang tengah. "Nggak mau gue bantuin?"

"Abisin makanan lo dulu abis itu mandi baru ngoceh! Udah telat bangun, ngomel lagi!" Dari sofa yang ia duduki, Rendra tampak nyolot. Laki-laki itu sudah datang pagi-pagi buta karena memang ingin membantu Mahesa pindah rumah.

Mendengar jawaban Rendra, Jonathan hanya memandang temannya tersebut dengan sinis, lalu melahap sisa sandwich ditangannya dengan rakus.

"Tadi malem tidurnya nyenyak, kan Len?" Tanya Rendra pada seorang perempuan yang kali ini tengah sibuk memasukkan figura kedalam kotak. Mendengar seseorang mengajaknya bicara, ia langsung menoleh dan menemukan Rendra dengan hoodie berwarna senada, mirip dengan yang ia pakai lantas menatapnya dari radius dua meter. Ah, hoodie ini pasti mereka beli selusin dan dibagi-bagi. Kenapa harus dipakai barengan? Kan kelihatan seperti sepasang sejoli jadinya!

"Helena.... Ngelamun terus ntar kesambet loh!"

"Eh, hehehe sorry, Ren." Helen malah menggaruk kepalanya canggung.

"Biasanya orang linglung pagi-pagi malemnya abis ena-ena, nih!"

"Mulut lo nggak pernah disekolahin, Jo!" Untuk kali ini, segulung tissue toilet melayang dan mengenai kepala Jonathan. "Ngomong mbok ya dipikir dulu kenapa dah! Nggak semua orang paham jokes lo! Awas aja lo bilang bacotan lo tadi bercanda!"

"Ya emang bercanda!"

"Sinting!"

Jonathan tak membalas, ia hanya terkekeh sambil menunjuk Mahesa yang kala itu sedang mengeluarkan ber kardus-kardus barang miliknya keluar dari kamar, menunjukkannya pada Helen. Lantas gadis itu mengernyit keheranan. Apa yang ingin bocah itu tunjukkan padanya?

"Bang!" Rendra memanggil Mahesa saat laki-laki dengan kaos hitam polos tersebut muncul. "Masa Jonathan nuduh lo ngelakuin hal-hal nggak baik sama Helen! Hukum nggak nih, Bang?"

Setelah mendengar aduan Rendra, Mahesa menatap Jonathan yang kala itu malah tampak mengejek Rendra sambil komat-kamit tidak jelas. "Ntar hukumannya gue suruh jadi supir aja ya, Jo."

"Iihh, Abang Mah! Gue kan abis mabok. Masih pusing nih."

"Makanya nggak usah mabok!"

"Rendra diem, lu nggak diajak!"

"Bocah anj- udah nyusahin orang, dihukum nggak mau!"

"Bang Mahesa juga nggak ngerasa gue susahin wleeee!" Jonathan semakin gencar menanggapi omelan Rendra, membuat laki-laki itu ingin sekali menempeleng wajahnya.

2. Antariksa Berkelana [Completed]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum