Meniti langkah diatas luka

5.6K 781 108
                                    

"Jangan berharap lebih dengan Mahesa Antariksa yang mungkin belum selesai dengan masa lalunya."

-Jonathan Nathaniel-

Now Playing ; No More Drama by Charlie Puth

"Na, sarapan lo gue taruh pantry. Gue duluan karena harus nganter Jinan ambil barang buat iklan besok. Oh ya, di tumblr warna ungu didalam kulkas itu yogurt strawberry, kalau tumblr warna hijau baru kopi. Diinget ya, jangan kebalik."

Mahesa menatap Narda yang masih mengeringkan rambutnya setelah keramas dipagi hari. Sambil membelakangi Narda, Mahesa sibuk memasang sepatu hitam pada kakinya. 

Alasan kenapa Mahesa berpesan demikian adalah karena Narda adalah salah satu species dimuka bumi ini yang amat sangat memusuhi minuman dengan rasa asam tersebut. Dia tidak alergi, hanya benci. Kalau katanya sih, yogurt strawberry itu rasanya seperti kobokan cuci tangan pecel lele.

Ini sudah hari keseminggu setelah kepergian Tante Lily. Seluruh keluarga dari Bogor juga sudah pulang dan semalam Narda datang dengan dua koper dan 3 kardus barang pribadinya, pindah ke apartment Mahesa. Barang bawaannya terbilang sedikit untuk ukuran orang pindah rumah, tapi kenyataannya Narda memang hanya membawa itu. Tidak ada barang lain. Rumah sudah menemukan calon pemilik, dengar-dengar minggu depan sudah akan ditempati.

Yeah, Narda cukup lega karena rumah yang sempat menaunginya dalam beberapa tahun bersama Mama kini sudah berpindah Tuan. Dalam penawaran yang begitu pas, tanpa negosiasi berlebihan.

Tak apa jika terlalu banyak kenangan yang ditinggal. Toh, orang yang merangkai kenangan bersamanya juga sudah pergi. Ketimbang merasa ditinggal, Narda memilih untuk sama-sama meninggalkan tempat itu. Untuk rindu, Narda punya tempat yang lebih pas untuk dituju ketimbang rumah kosong dan halaman yang kesepian.

Selesai mengeringkan rambutnya, Narda berpindah pada bingkai jendela dan meraih benda berbentuk tabung darisana. Sekali gerak, air segar keluar dan menerpa helai demi helai daun water lily dan amarilis peliharaannya. Iya, bunga itu juga ia bawa. Karena si pemberi tidak terima jika tanaman itu ditinggal, bukan berarti Narda mulai suka dengan tanaman.

"Kata lo mau nitipin sesuatu buat Helen, mana barangnya?"

Mendengar ucapan Narda, Mahesa langsung menghentikan gerakannya pada tali sepatu ditangannya lalu mendongak. "Oh iya, gue taruh mana ya? Lupa."

"Kamar?"

"Lupa gue."

"Bentuknya gimana?"

"Tas karton warna brown. Isinya baju tidur sama itu--

"Apa?"

Mahesa menatap Narda yang masih sibuk menyemproti tanamannya. Beberapa detik kemudian, barulah Narda menoleh. Karena memang itu tujuannya, Mahesa menjeda kalimatnya untuk meminta Narda melihatnya.

"Sama apa sih?"

"Itu, Na." Tangannya menyentuh dada, lalu bergerak-gerak disana.

"Oooooh, itu. Oke ntar gue kasi—" berhenti, Narda langsung menautkan alis. "Kok bisa sama lo? Daleman dia?"

"Kemarin loundry baren terus kayanya  kemasuk koper gue deh. Pas semalem gue beres-beres gue liat nyelip di tumpukan celana jeans gitu. Yah, kaget sih engga soalnya wajar kalau ada baju ketuker pas packing. Yang gue heranin kenapa harus bra coba yaampun."

2. Antariksa Berkelana [Completed]Where stories live. Discover now