Miko Masuk TK

7.6K 1.1K 102
                                    


"Mama, kalau aku belajar yang rajin dan dapat juara, Ayah pasti senang 'kan?"

"Mama, kalau aku belajar yang rajin dan dapat juara, Ayah pasti senang 'kan?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Now playing ; Not You by Alan Walker ft Emma Steinbakke

Pagi pukul 7 lewat 30 menit, seunit mobil Audi berwarna hitam metalik masuk ke pekarang rumah berlantai dua tersebut. Selang beberapa menit kemudian, seorang dengan jas navy muncul sambil menenteng sebuah papper bag berwarna coklat ditangannya. Dari arah ruang keluarga yang letaknya bersebalahan dengan taman kecil, Kara duduk sambil menyuapi sarapan pada anaknya. Bocah itu sudah berpakaian rapi, rambutnya juga sudah disisir, sudah mandi dan wangi, di kursi sebelah tas ransel kecil berwarna merah tergeletak begitu saja.

Ketika laki-laki berjas tersebut muncul dari arah samping rumah, Miko lantas melonjak kegirangan sambil tangannya coba terulur keatas.

"Kakaaaaak!" Teriaknya gembira, kemudian laki-laki tersebut mengangkat tubuh kecil tersebut dan menggendongnya.

"Awwww, berat banget ..., Miko udah tambah gede nih, nggak bisa minta gendong terus."

"Kakak kan kuat! Kalo Om Rendra engga kuat, dia kalo gendong Miko bentar-bentar pasti diturunin."

Mendengar celoteh bocah itu, laki-laki berjas tersebut lantas tergelak. Ia sudah pernah lihat bagaimana susah payahnya Rendra menggendong Miko. Tapi karena tidak ingin mengecewakan, Rendra dengan sekuat tenaga mengerahkan kekuatannya. Meski pada akhirnya tetap saja Miko itu sudah besar, sudah semakin berat.

"Hari ini Kakak yang anter Miko kesekolah ya?" Kali ini Kara yang mendekat. Ia menatap laki-laki yang ternyata adalah Mahesa tersebut dari radius dua meter, lalu menyodorkan sesuatu dari meja. "Nih, buat bekal."

"Loh? Aku juga dapat bekal?" Mahesa bingung, habisnya ini kali pertama ia mengantar Miko kesekolah. Kemudian ia bergantian menyodorkan papper bag bawannya.

"Wah, makasih kak udah dibawain." Kara tersenyum senang ketika ia menilik isi papper bag tersebut yang ternyata adalah buku bacaan Mahesa yang memang Kara sempat ingin meminjamnya. "Oh ya, soal bekal, aku baru coba buat mulai hari ini soalnya Miko udah mulai masuk TK dan langsung masuk TK besar, aku seneng sekaligus nggak nyangka. Ternyata hasil tes kemampuan dia diatas rata-rata. Makanya aku bikin bekal double buat Miko sama yang anter Miko kesekolah."

"Jadi Miko sekolah TK cuma setahun, Ra?" Mahesa sama terkejutnya. Habisnya, hal seperti itu langka sekali.

Tapi meskipun langka, akan tetap ada hal-hal terjadi bukan? Dan salah satunya adalah Miko dengan prestasi akademiknya yang melebihi anak-anak seusianya.

"Miko kerreen!! Dapat pelukan lama dari Kakak ya!!" Dengan gemas, Mahesa memeluk Miko erat-erat. Sungguh, meski bocah itu bukan anaknya, ia merasa begitu bangga dan takjub.

Siapa dulu bapaknya, Haikala gitu loh!

Bukan hanya pelukan, Mahesa juga memberi ciuman bertubi-tubi pada pipi gembul bocah itu dengan gemas. Pagi ini cerah dan berawan, sejuknya pagi hari yang sempat mengigilkan raga Mahesa sepanjang jalan menuju rumah yang ditinggali Kara kini lenyap entah kemana. Yang tersisa hanya hangat yang begitu menenangkan, haru biru pun hinggap disela-selanya. Hati Mahesa seolah berbunga, ingin sekali ia mengabarkan kabar baik ini padanya yang entah dimana, memberi tahu bahwa buah hatinya kini sudah besar dan tumbuh dengan sangat baik.

2. Antariksa Berkelana [Completed]Where stories live. Discover now